TEMPO.CO, Jakarta - Staf Khusus Presiden RI, Ayu Kartika Dewi mengumumkan kabar bahagianya. Perumus Gerakan Sabang Merauke ini mengabarkan segera menikah dengan Co-Founder Kok Bisa, Gerald Bastian.
“Setelah pacaran lebih dari 2 tahun, kami mau nikah #AyuGerald,” tulis Ayu pada keterangan unggahan di akun Instagramnya, Senin, 15 Maret 2022.
Dalam foto unggahan tersebut, Ayu memperlihatkan pas foto dirinya dengan calon suami mengenakan pakaian serba putih dengan latar foto berwarna biru. Selain itu, ia juga menampilkan beberapa daftar ceklis kriteria yang harus dimiliki calon suaminya, seperti mendonasikan darah, tidak merokok, mengetahui seni bela diri, dan beberapa lainnya.
“Dulu banget, saya pernah mencoba menulis seratus kriteria teman hidup yang saya inginkan. Butuh waktu berbulan-bulan untuk bisa nulis sampai ke angka 100.” tulisnya.
Dari seratus daftar kriteria yang ia buat, Gerald Bastian ternyata telah memenuhi 97 daftar tersebut. “Beberapa tahun kemudian, saya dikenalkan dengan orang ini. Ternyata dia memenuhi 97 dari 100 kriteria. Jadi, ya gitu deh,” tulis Ayu.
Foto kolase Staf khusus Presiden Joko Widodo, Ayu Kartika Dewi. ANTARA/Wahyu Putro A
Beberapa daftar kriteria lainnya adalah tidak mempercayai poligami, dapat bermain alat musik, percaya kepada pendidikan, dan memahami ketakutan Ayu. Selain itu, ia juga memberitahukan dalam unggahannya tiga daftar yang tidak ter-ceklis dari kriterianya, yaitu memiliki kulit gelap, menyukai sitkom FRIENDS, dan dapat mengendarai mobil.
Unggahan serupa juga dilakukan Gerald Bastian di akun Instagramnya. Ia hanya menuliskan satu kata yang singkat, padat, dan jelas. "Finally," tulisnya.
Ayu merupakan lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga. Ia juga mendapatkan gelar Magister Administrasi Bisnis (MBA) dari Universitas Duke, Amerika Serikat. Ayu sempat menjabat sebagai Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama pada 2015-2017. Kemudian, ia diangkat menjadi Staf Khusus Presiden Joko Widodo pada 2019.
Program Sabang Merauke yang digagas oleh Ayu Kartika Dewi, Aichiro Suryo, dan Dyah Widiastuti pada 2012 ini merupakan program yang berusaha untuk menanamkan nilai tambah, pendidikan dan kenegaraan. Program tersebut juga menyediakan pertukaran pelajar antardaerah Indonesia dengan tujuan menanamkan semangat pembaruan dan nilai toleransi pada kebinekaan, serta membuka cakrawala Indonesia juga.
BERNADETTE JEANE WIDJAJA
Baca juga: Jadi Staf Khusus Presiden, Ayu Kartika Dewi juga Pernah Gagal
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.