TEMPO.CO, Jakarta - Bhre Cakrahutomo hari ini dilantik sebagai Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara X atau KGPAA Mangkunegara X. Upacara pelantikannya berlangsung di Istana Pura Mangkunegaran di Solo, Jawa Tengah, pada Sabtu menjelang siang, 12 Maret 2022.
Sehari sebelum dilantik, Bhre yang baru akan berusia 25 tahun pada 29 Maret ini, berziarah di makam ayahnya, KGPAA Mangkunegaran IX di Astana Girilayu. Bhre mengunggah foto di Instagram Storynya kemarin. "Sampai jumpa, Mo," tulisnya di atas foto nisan mendiang KGPAA Mangkunegara IX yang meninggal pada 13 Agustus 2021.
Bhre dikabarkan sejak sepekan ini melakukan kemah di dekat makam ayahnya. Kemah ini menjadi 'pertemuan terakhir' mereka secara fisik. Sebab, dalam adat kerajaan Mataram Islam, seorang raja yang sudah bertahta tidak boleh berziarah lagi.
Bhre Cakrahutomo menjadi anak laki-laki satu-satunya dari prameswari atau permaisuri, Prisca Marina. Pria yang menyelesaikan studi selama 3,5 tahun di Fakultas Hukum Universitas Indonesia ini memiliki tiga kakak yang terdiri dari dua kakak satu ayah dan seorang lagi satu kandung.
Bhre Sudjiwo saat diapit kakaknya, Ancilla Sudjiwo dan ibunya, Prisca Marina. Foto: Instagram Bhre Sudjiwo.
Pria yang bergelar Gusti Pangeran Haryo Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo ini memiliki kakak satu ibu dan ayah bernama Gusti Raden Ajeng Ancilla Sura Marina Sudjiwo. Adapun dua kakak seayah adalah Gusti Pangeran Haryo Paudrakarna Jiwo Suryonegoro dan Gusti Raden Ayu Putri Agung Suniwati atau Menur. Paundrakarna dan Menur adalah putra Sudjiwo dengan Sukmawati Soekarnoputri.
Sebelum naik tahta, sempat terjadi perdebatan Istana Pura Mangkunegaran. Paundrakarna sebagai anak tertua dan selama ini banyak melakukan tugas-tugas melestarikan budaya, merasa lebih berhak menjadi pengganti ayahnya. Apalagi selama ini, ia disebut sebagai pewaris tahta.
Tapi posisi Paudrakarna kalah kuat secara tradisi dengan Bhre Cakrahutomo lantaran orang tuanya berpisah sebelum ayahnya jumeneng atau bertahta menjadi KGPAA Mangkunegara IX. Adapun Bhre Sudjiwo, sudah beberapa tahun ini mulai mengerjakan tugas-tugas keraton. Ia bersama Ancilla menggagas Mangkunegaran Jazz Festival pada 29-30 Maret 2019, bertepatan ulang tahunnya ke-22.
Bhre Cakrahutomo sempat dikabarkan sulit bertahta sebagai salah satu raja Mataram Islam lantaran sebelumnya ia menganut Katolik, agama yang dianut keluarga besar ibunya. Seorang raja Mataram Islam harus beragama Islam. Tapi keraguan ini dipatahkan dengan penobatan dia sebagai Mangkunegoro X, lantaran dia disebut sudh masuk Islam.
Baca juga: Selain Paundrakarna, Bhre Cakrahutomo Berpotensi Gantikan Mangkunegara IX
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
