TEMPO.CO, Jakarta - Tokoh merupakan unsur penting dalam sebuah cerita fiksi yang berperan dalam berbagai peristiwa. Dalam alur cerita sebuah karya fiksi, baik tulis maupun visual, terdapat peran tokoh. Istilah protagonis dan antagonis tidak dapat dihindari. Tokoh protagonis dan antagonis adalah pembagian berdasarkan watak. Apa perbedaan protagonis dan antagonis?
Laman masterclass.com menjelaskan, dalam sebuah cerita, tokoh protagonis biasanya menjadi karakter utama atau tokoh sentral. Tokoh ini dibuat oleh penulis untuk menggambarkan cerita secara keseluruhan dengan tiap keputusan tiap tokoh protagonis memengaruhi pergerakan plot sebuah cerita. Tokoh protagonis dikenal identik dengan ‘orang baik’ yang merujuk pada sikap moral atas perilaku.
Dari asal bahasanya, kata protagonis berasal dari bahasa Yunani Kuno yang bermakna aktor utama atau orang yang memainkan bagian sentral. Setiap narasi akan memiliki setidaknya satu protagonis, yang dapat berfungsi sebagai narator juga.
Sebagian besar tokoh protagonis adalah karakter atau tokoh utama dalam cerita. Meskipun tidak menutup kemungkinan beberapa protagonis belum tentu merupakan tokoh utama. Tokoh-tokoh protagonis biasanya digambarkan berupa tokoh superhero, anti-superhero, dan bahkan sosok yang memikiki watak buruk.
Akan halnya antagonis adalah penentang atau melawan tokoh protagonis atau karakter utama dengan menciptakan konflik. Melansir dari blog.reedsy.com, tokoh antagonis dapat berupa satu karakter atau sekelompok karakter. Biasanya, tokoh antagonis identik dengan "orang jahat."
Istilah antagonis berasal dari bahasa Yunani yang terdiri atas dua kata, yakni “anti” dan “agonis”. Kata “anti” memiliki makna melawan sedangkan agonis berarti aktor.
Laman storyboardthat.com menyatakan tokoh antagonis memiliki empat jenis, yaitu musuh, kelompok musuh/ penjahat, kekuatan tak benda (teknologi, kekuatan supernatural, alam, dan lainnya), dan kekuatan intrinsic (pertarungan antara tokoh utama versus dirinya sendii). Tokoh antagonis tidak selamanya memiliki gambaran yang buruk.
Seringkali, tokoh antagonis digambarkan sebagai sosok yang baik hati tetapi karena faktor-faktor tertentu membuatnya memiliki karakterstik antagonis.
Suatu karakter dianggap antagonis jika hanya benar-benar bertentangan dengan tokoh protagonis.
NAOMY A. NUGRAHENI