Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pernah Sebut IKN Merusak Hutan, Ini 5 Lagu Iwan Fals Bertema Krisis Lingkungan

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Rekaman lagu Iwan Fals
Rekaman lagu Iwan Fals "Tanam Siram Tanam" di kampung adat Wae Rebo, NTT. Dok.Eiger
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Musisi legendaris Iwan Fals beberapa tahun lalu ikut angkat bicara soal wacana pemindahan ibu kota Indonesia. Menurut dia, proyek pembangunan ibu kota baru di Kalimantan akan berdampak pada rusaknya lingkungan. Ia menyebut ancaman kebakaran hutan berpotensi terjadi.

Hal itu diungkapkan Iwan Fals lewat akun Twitter-nya, @iwanfals, pada 12 Agustus 2019 lalu. “Iya ya, kalau ibu kota pindah ke Kalimantan mungkin jauh dari ancaman gempa, tetapi bahaya ancaman kebakaran hutan dan serangan darat dari negara tetangga,” cuitnya.

Iwan Fals adalah sosok musisi senior yang kerap menyuarakan kritik sosial dan politik dalam lagu-lagunya. Salah satunya kritik seputar masifnya pembangunan yang berdampak pada krisis lingkungan. Berikut lima lagu Iwan Fals bertema krisis lingkungan yang dihimpun Tempo:

1. Isi Rimba Tak Ada Tempat Berpijak Lagi

Lagu ini mengisahkan tentang hutan yang dulunya masih lestari. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, manusia mulai merusaknya dengan ambisi pembangunan industri demi keuntungan semata, tanpa mempertimbangkan akibat yang ditimbulkannya.

Akibat dari penebangan hutan itu, makhluk hidup penghuni hutan kehilangan tempat tinggalnya. Dikutip dari Musica Studio’s, salah satu penggalan lirik dalam lagu tersebut bertuliskan: “Isi rimba tak ada tempat berpijak lagi, punah dengan sendirinya akibat rakus manusia.”

2. Esek Esek Udug Udug (Nyanyian Ujung Gang)

Bagi yang pertama mendengar lagu ini, sedikit membutuhkan pemahaman lebih untuk memahami makna di balik lirik-liriknya. Judulnya yang nyentrik, sama sekali tidak menggambarkan adanya kritik atas krisis lingkungan.

Namun, dalam satu penggalan liriknya: “mengalir sungai-sungai plastik jantung kota, menjadi hiasan yang harusnya tak ada,” Iwan Fals menyampaikan kritik bahwa kemajuan pembangunan membawa petaka berupa polusi lingkungan, baik air yang tercemar plastik dan udara yang penuh tembaga dari pabrik-pabrik industri.

3. Balada Orang Pedalaman

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di mana mencari ranting pohon (he), kalau sang pohon tak ada lagi. Pada siapa mereka tanyakan hewannya, saudaraku di pedalaman menanti,” kata Iwan Fals saat menyanyikan lagu “Balada Orang Pedalaman” dalam konser SOS Rain Forest Live yang diselenggarakan oleh Rainforest Foundation US, 21 Juni 2020.

Lagu itu mengisahkan kehidupan masyarakat adat yang terancam tempat tinggalnya karena kerakusan manusia yang membabat hutan. Balada Orang Pedalaman dirilis pada 1998 dalam album 1910.

4. Panggilan Dari Gunung

Banyak interpretasi dalam lagu yang dirilis Iwan Fals pada 1995 ini. Namun yang pasti, dalam lirik-liriknya menggunakan kata-kata yang berunsur lingkungan. Sehingga dapat dicermati bahwa salah satu interpretasi lagu adalah menyoal tentang isu-isu lingkungan. Hal itu terlihat dari akhir liriknya yang bertuliskan: “Berapa lama diam, pohon-pohon berkurang, kura-kura terbius.”

5. Nyala Tanpa Asap

Lagu berjudul “Nyala Tanpa Asap” merupakan salah salah satu lagu ciptaan Iwan Fals yang tidak beredar. Diberitakan Tempo, Iwan Fals menyanyikan lagu ini dalam konsernya yang berlangsung di Stadion Kridosono, Yogyakarta, pada 26 Oktober 2015.

Lagu ini, kata Iwan Fals, sengaja dinyanyikannya kembali sebagai rasa prihatinnya terhadap kabut asap yang menimpa Indonesia saat itu akibat kebakaran lahan dan hutan. Dalam liriknya, Iwan Fals tegas mengatakan bahwa pemilik lahan dan pemerintah harus bertanggung jawab atas timbulnya kebakaran hutan.

HARIS SETYAWAN

Baca juga: Iwan Fals Prihatin Tokoh Indonesia Tidak Amanah 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

2 jam lalu

CEO SpaceX dan Tesla, dan Pemilik Twitter, Elon Musk. REUTERS/Gonzalo Fuentes
PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.


Iqbaal Ramadhan Lebih Dekat dengan Fans, Bagikan Konten Eksklusif di Saluran WhatsApp

5 jam lalu

Iqbaal Ramadhan. Foto: Istimewa
Iqbaal Ramadhan Lebih Dekat dengan Fans, Bagikan Konten Eksklusif di Saluran WhatsApp

Iqbaal Ramadhan akan berbagi cerita tentang proses kreatif di balik musiknya secara eksklusif lewat Saluran WhatsApp.


Cara Melihat Receiptify Spotify untuk Mengetahui Musik yang Sering Diputar

1 hari lalu

Belakangan ini sedang tren orang-orang yang membagikan receiptify Spotify ke media sosial. Ini cara melihat receiptify Spotifnya. Foto: Canva
Cara Melihat Receiptify Spotify untuk Mengetahui Musik yang Sering Diputar

Belakangan ini sedang tren orang-orang yang membagikan receiptify Spotify ke media sosial. Ini cara melihat receiptify Spotifnya.


Album Baru Taylor Swift, Pencapaian dalam Spotify hingga Kolaborasi

2 hari lalu

Taylor Swift menerima penghargaan Album Vokal Pop Terbaik untuk Midnights dalam Grammy Awards Tahunan ke-66 di Los Angeles, California, AS, 4 Februari 2024. Tahun ini Taylor Swift meraih  Best Pop Vocal Album dan Album of The Year. Kemenangan tersebut pun mengantarkan Taylor sebagai penyanyi paling banyak mendapatkan penghargaan Album of the Year dari Grammy Awards. REUTERS/Mike Blake
Album Baru Taylor Swift, Pencapaian dalam Spotify hingga Kolaborasi

Taylor Swift baru saja merilis album terbaru The Tortured Poets Department pada Jumat 19 April 2024


Elon Musk Usulkan Biaya Langgan bagi Pengguna X Baru, Ini Alasannya

7 hari lalu

CEO SpaceX dan Tesla, dan Pemilik Twitter, Elon Musk. REUTERS/Gonzalo Fuentes
Elon Musk Usulkan Biaya Langgan bagi Pengguna X Baru, Ini Alasannya

Elon Musk, CEO platform media sosial X, pada Senin mengusulkan biaya langganan bagi pengguna baru


Spotify Memiliki AI Playlist, Mengenali Fitur Ini

7 hari lalu

Spotify. REUTERS/Dado Ruvic
Spotify Memiliki AI Playlist, Mengenali Fitur Ini

Spotify memiliki fitur AI Playlist yang memungkinkan pengguna untuk membuat daftar putar lagu menggunakan perintah tertulis kepada kecerdasan buatan


Babymonster Meluncurkan Album Mini, Lagu Sheesh Disoroti hingga Persiapan Tur

20 hari lalu

BABYMONSTER. Foto: Instagram/@babymonster_ygofficial
Babymonster Meluncurkan Album Mini, Lagu Sheesh Disoroti hingga Persiapan Tur

Pada 1 April 2024, grup baru YG Entertainment, Babymonster meluncurkan album mini pertama BABYMONS7ER


Bisma Karisma Gambarkan Hubungan Manusia dengan Tuhan di Lagu Aamiin

21 hari lalu

Bisma Karisma. Foto: Istimewa
Bisma Karisma Gambarkan Hubungan Manusia dengan Tuhan di Lagu Aamiin

Lagu "Aamiin" dipengaruhi oleh perjalanan spiritual yang Bisma Karisma lalui selama ini.


Raissa Ramadhani Luapkan Perasaan Kecewa Lewat Lagu Tak Bisa Gantikannya

27 hari lalu

Raissa Ramadhani. Dok. Sony Music
Raissa Ramadhani Luapkan Perasaan Kecewa Lewat Lagu Tak Bisa Gantikannya

Lagu baru Raissa Ramadhani menceritakan tentang perasaan kecewa saat seseorang tahu bahwa orang yang dicintai masih terikat dengan masa lalu.


Fitur Miniplayer Spotify, Apa Fungsinya?

29 hari lalu

Fitur Mini player Spotify. Istimewa
Fitur Miniplayer Spotify, Apa Fungsinya?

Spotify meluncurkan fitur Miniplayer untuk aplikasinya di desktop