Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Film Before, Now & Then (Nana) Menembus Berlinale dengan Bahasa Sunda

Reporter

Editor

Marvela

image-gnews
Poster film Before, Now & Then. Foto: Instagram Kamila Andini.
Poster film Before, Now & Then. Foto: Instagram Kamila Andini.
Iklan

TEMPO.CO, JakartaBefore, Now & Then (Nana) besutan sutradara Kamila Andini akan berkompetesi di Festival Film Internasional Berlin atau yang dikenal Berlinale 2022. Film ini akan bersaing di seksi Kompetisi Utama festival bergengsi di Eropa ini, Februari mendatang. Film ini merupakan film periodik yang akan menggunakan bahasa Sunda dalam seluruh dialognya.

“Dialognya memang kami pilih menggunakan Bahasa Sunda,” ujar Ifa Isfansyah, produser film Before, Now & Then (Nana) dalam konferensi pers di kawasan Antasari pada Jumat, 21 Januari 2022.

Film ini diadaptasi dari salah satu bab dari Novel Jaiz Darga Namaku karya Ahda Imran. Gita Fara, produser lain yang digandeng Ifa menjelaskan syuting film ini dilaksanakan pada Maret 2021 dengan mengambil lokasi syuting di daerah Ciwidey, Jawa Barat. Film ini memang mengambil basis berbahasa Sunda. “Jadi kami juga menyertakan mentor bahasa Sunda untuk memastikan bahasa dengan benar. Karena yang dipakai adalah bahasa Sunda lawas,” ujarnya.

Kamila Andini mengatakan film ini merupakan film periodik. Ia tergerak memfilmkan setelah membaca bab I novel Jaiz Darga Namaku. “Itu setelah baca chapter Telur. Saya juga ketemu Mami (ibu Dirga Jaiz yang menjadi tokoh dalam novel tersebut),” ujar Kamila Andini. Film ini merupakan film periodik yang bergerak dari era setelah kemerdekaan, menyorot peristiwa domestik yang terus bergerak dari tokoh Nana.

Kamila Andini merasakan tantangan terbesar ketika membuat naskah film ini dari sebuah bab menjadi cerita yang cukup panjang. “Bagaimanapun saya tidak bisa mendapatkan perspektif masa lalu. Paling harus beradaptasi. Dengan perspektif kini, bagaimana tidak menjadi korban,” ujarnya. Kamila mengatakan dalam membuat tokohnya hitam putih dan dari tokoh itu akan menjadi refleksi.

Sementara itu, Jaiz Darga mengaku tak menyangka novel biografi ini menjadi film yang kini akan bersaing di kancah festival film bergengsi. “Kabar yang tidak bisa diungkapkan, film ini saya persembahkan untuk ibu saya, Nana,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia mengatakan tak ada beban untuk membuat film Before, Now & Then (Nana). Dalam pembuatan film ini, Jaiz mengatakan tak ikut campur di dalamnya. “Pokoknya saya i don’t care. Porsi saya cuma bikin film. Film mau dibawa kemana, siapa yang main, pakai bahasa Sunda, terserah. Biar mereka melakukan yang terbaik,” ujarnya.

DIAN YULIASTUTI

Baca juga: Apresiasi Before, Now & Then (Nana), Pemerintah: Bulan Madu Film Indonesia

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gairah Nonton Film Indonesia Meningkat, Sandiaga: Sudah Jadi Tuan Rumah di negeri Sendiri

16 hari lalu

Menparekraf Sandiaga Uno saat menghadiri acara Batam Wonderfood & Art Ramadan, Sabtu, 1 Maret 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra.
Gairah Nonton Film Indonesia Meningkat, Sandiaga: Sudah Jadi Tuan Rumah di negeri Sendiri

Sandiaga mengatakan, kemajuan film Indonesia bisa dilihat dari angka penonton yang setiap tahun melampaui target.


Film Indonesia yang Menuai Kontroversi, Terbaru Film Kiblat

18 hari lalu

Film Kiblat. Instagram
Film Indonesia yang Menuai Kontroversi, Terbaru Film Kiblat

Kontroversi publik kerap tertuju pada beberapa film Indonesia. Simak artikel ini untuk mengetahui daftar film tersebut, salah satunya ada film Kiblat!


Hari Film Nasional, Reza Rahadian Ingin FFI Jaga Marwah dan Netralitas

19 hari lalu

Hari Film Nasional diperingati setiap 30 Maret. Sosok Usmar Ismail, yang melahirkan karya-karya legendaris pada 1950-an hingga 1970-an, menjadi catatan penting dalam sejarah perfilman Indonesia. ISTIMEWA
Hari Film Nasional, Reza Rahadian Ingin FFI Jaga Marwah dan Netralitas

Di momen Hari Film Nasional, Reza Rahadian berharap siapa pun yang akan menggantikannya bisa membawa kebaikan bagi film Tanah Air.


Hari Film Nasional, Riri Riza Melihat Sosok Usmar Ismail

19 hari lalu

Riri Riza Sutradara Film Laskar pelanggi berfoto di depan salah panel yang dipamerkan dalam Pameran Usmar Ismail. Pameran Usmar Ismail tersebut diadakan di Kopigo,  Kota Bukittinggi pada 28 Maret hingga  8 April 2024. TEMPO/ Fachri Hamzah.
Hari Film Nasional, Riri Riza Melihat Sosok Usmar Ismail

Riri Riza juga menjelaskan, bahwa karya-karya Usmar Ismail identik dengan keIndonesiaannya.


Hari Film Nasional, Prilly Latuconsina Punya Harapan Besar untuk Sineas Muda

19 hari lalu

Prilly Latuconsina dalam acara konferensi pers Hari Film Nasional bersama Netflix Indonesia di Jakarta, Rabu, 27 Maret 2024. TEMPO/Marvela
Hari Film Nasional, Prilly Latuconsina Punya Harapan Besar untuk Sineas Muda

Memperingati Hari Film Nasional, Prilly Latuconsina mengungkapkan harapannya untuk sineas muda dan masa depan industri perfilman Indonesia.


10 Film Indonesia Terlaris Sepanjang Masa, Terbaru Film Agak Laen

20 hari lalu

Poster film Agak Laen. Dok. Imajinari
10 Film Indonesia Terlaris Sepanjang Masa, Terbaru Film Agak Laen

Apa saja film Indonesia terlaris sepanjang masa? KKN di Desa Penari masih menjadi juaranya diikuti Agak Laen.


8 Film Bioskop Indonesia Terbaru yang Tayang di Netflix pada 2024

22 hari lalu

Sederet film Indonesia yang tayang di bioskop akan tayang di Netflix pada 2024. Dok. Netflix
8 Film Bioskop Indonesia Terbaru yang Tayang di Netflix pada 2024

Tahun ini, Netflix menargetkan lebih dari 50 film Indonesia yang tayang di bioskop untuk masuk ke dalam platform, berikut 8 di antaranya.


6 Film Korea yang akan Diputar di Festival Film Internasional Berlin ke-74

17 Februari 2024

Don Lee atau Ma Dong Seok dalam film The Roundup: Punishment. Dok. ABO Entertainment
6 Film Korea yang akan Diputar di Festival Film Internasional Berlin ke-74

Daftar film Korea Selatan yang akan memeriahkan Festival Film Internasional Berlin ke-74 pada 15 sampai 25 Februari 2024.


Film-film Indonesia yang Punya Dampak Besar terhadap Ekonomi Industri Layar

5 Februari 2024

Kepala Riset dan Ekonomi PwC Indonesia Denny Irawan menjelaskan film-film yang memiliki potensi dampak industri layar di Indonesia dalam acara pemaparan hasil penelitian bersama LPEM FEB UI, di Jakarta, 1 Februari 2024. TEMPO/Marvela
Film-film Indonesia yang Punya Dampak Besar terhadap Ekonomi Industri Layar


7 Fakta Exhuma, Film Korea yang Tayang Februari 2024

30 Januari 2024

Lee Do Hyun dan Kim Go Eun dalam film Exhuma. Foto: Instagram/@ggonekim
7 Fakta Exhuma, Film Korea yang Tayang Februari 2024

Di Bulan Februari 2024, akan tayang Film Korea dengan genre horor. Melibatkan banyak bintang papan atas negeri ginseng, film itu berjudul Exhuma.