Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Arawinda Kirana Ingin Suarakan Keresahannya Soal Pernikahan Dini Lewat Film Yuni

Reporter

Editor

Marvela

Arawinda Kirana saat menghadiri pemutaran dan konferensi pers film Yuni di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan pada Senin, 6 Desember 2021. Foto: TEMPO/Marvela
Arawinda Kirana saat menghadiri pemutaran dan konferensi pers film Yuni di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan pada Senin, 6 Desember 2021. Foto: TEMPO/Marvela
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Aktris Arawinda Kirana sangat bersyukur bisa terlibat dalam film Yuni sebagai pemeran utama. Perempuan 20 tahun ini memaknai film Yuni sebagai media tambahan untuk menyuarakan isu-isu perempuan termasuk pernikahan dini.

"Dulu saya suka main ke desa, saya melihat banyak sekali perempuan seperti Yuni, berumur 21 tahun yang anaknya sudah empat tahun berarti mereka punya anak di umur 16, dan itu memang meresahkan buat saya dari dulu," kata Arawinda saat jumpa pers film Yuni di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan pada Senin, 6 Desember 2021.

Arawinda berperan sebagai Yuni, seorang gadis remaja cerdas dengan impian besar untuk kuliah. Ketika dua pria yang hampir tidak dikenalnya datang melamar, ia menolak lamaran mereka. Penolakan itu memicu gosip tentang mitos bahwa seorang perempuan yang menolak tiga lamaran tidak akan pernah menikah. Tekanan semakin meningkat ketika pria ketiga melamarnya, dan Yuni harus memilih antara mempercayai mitos atau mengejar impiannya.

Sejak remaja, Arawinda memang sudah aktif di berbagai organisasi termasuk menjadi Ketua OSIS di sekolah. Ia mengaku sudah sangat familiar dengan isu-isu feminisme, kesetaraan gender, hak asasi manusia, dan inklusivitas.

"(Film Yuni) sebagai media tambahan karena saya memang punya platform aktivisme di Instagram dan film ini saya rasa bisa dikonsumsi sama semua orang jadi sebuah media tambahan yang sangat besar," katanya.

Lewat film Yuni, Arawinda berhasil memenangkan penghargaan Snow Leopard untuk Aktris Terbaik di Asian World Film Festival 2021 dan Piala Citra untuk kategori Pemeran Utama Perempuan Terbaik. Ini adalah film panjang pertama bagi Arawinda setelah sebelumnya aktif di teater. Arawinda mengaku merasakan tekanan karena ini adalah pengalaman baru bermain untuk layar lebar. Meski begitu, ia selalu berusaha bersikap profesional dan memberikan hasil yang maksimal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Karena berbayar saya merasa tertekan banget harus memuaskan mainnya, harus sesuai ekspektasi mereka, dan pas syuting kesehatan mental saya lumayan terguncang kadang-kadang," katanya. Namun hal tersebut diatasinya dengan mendengarkan lagu dari Kunto Aji berjudul Rehat. "Karena orang-orang bilang di akhir lagunya ada satu frekuensi untuk menenangkan orang-orang," katanya.

Film Yuni dibintangi oleh Arawinda Kirana, Kevin Ardilova, Dimas Aditya, Marissa Anita, Asmara Abigail, Muhammad Khan, Nazla Thoyib, Neneng Risma, Vania Aurell, Boah Sartika, Anne Yasmine, Toto ST. Radik, Mian Tiara, Ayu Laksmi, dan Sekar Sari. Film yang disutradarai oleh Kamila Andini ini akan tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 9 Desember 2021. Film Yuni juga menjadi perwakilan Indonesia untuk kategori Best International Feature Film di ajang penghargaan Academy Awards ke-94 atau Piala Oscar 2022.

Baca juga: Alasan Arawinda Kirana Enggan Dengar Suaranya Sendiri Menyanyi di Film Yuni

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Ingin Banyak Sineas Indonesia, Ifa Isfansyah Buka Program D3 Produksi Film di Jogja Film Academy

3 hari lalu

Suasana produksi film. Foto: Jogja Film Academy,
Ingin Banyak Sineas Indonesia, Ifa Isfansyah Buka Program D3 Produksi Film di Jogja Film Academy

Ifa Isfansyah menilai perkembangan film Indonesia berimbas pada semakin banyak membuka lapangan kerja untuk pekerja film.


Perlunya Kemudahan Investasi bagi Perempuan, Apa yang Dibutuhkan?

40 hari lalu

Ilustrasi investasi. pixabay
Perlunya Kemudahan Investasi bagi Perempuan, Apa yang Dibutuhkan?

Perempuan perlu akses pendidikan dan sumber daya yang mumpuni untuk membantu menavigasi dunia investasi dan mencapai tujuan keuangan.


Lestari Moerdijat: Perempuan Masih Memiliki Hambatan Terkait Kesetaraan

53 hari lalu

Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat
Lestari Moerdijat: Perempuan Masih Memiliki Hambatan Terkait Kesetaraan

Perempuan masih menghadapi sejumlah hambatan terkait kesetaraan


Alasan Kader Perempuan GMNI Dipanggil 'Sarinah', Terinspirasi dari Pengasuh Soekarno

22 Maret 2023

Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). TEMPO/ Gita Carla
Alasan Kader Perempuan GMNI Dipanggil 'Sarinah', Terinspirasi dari Pengasuh Soekarno

Sarinah adalah perempuan pengasuh Soekarno yang sudah menjadi bagian dari keluarganya. Ia jadi panggilan kader perempuan GMNI.


Netflix Hadirkan Sineas Perempuan Inspiratif dari Berbagai Negara dalam Reflections of Me

18 Maret 2023

(kiri ke kanan) Amy Kunrojpanya, Marla Ancheta, Eirene Tran Donohue, Kamila Andini, Manatsanun 'Donut' Phanlerdwongsakul, Anupama Chopra, Marissa Anita, dan Sakdiyah Ma'ruf dalam acara Netflix yang bertajuk Reflections of Me, Kamis, 16 Maret 2023. TEMPO/Marvela
Netflix Hadirkan Sineas Perempuan Inspiratif dari Berbagai Negara dalam Reflections of Me

Kreator dari berbagai film dan serial Netflix Asia Tenggara berbagi kisah menarik soal pengaruh positif keterlibatan perempuan dalam industri kreatif.


Tekad Kamila Andini untuk Bisa Wakili Perasaan Para Perempuan Lewat Filmnya

17 Maret 2023

Sutradara, Kamila Andini dalam acara Reflections of Me yang digelar oleh Netflix untuk merayakan Hari Perempuan Internasional, Kamis, 16 Maret 2023. Dok. Netflix
Tekad Kamila Andini untuk Bisa Wakili Perasaan Para Perempuan Lewat Filmnya

Sebagai sutradara, Kamila Andini memiliki alasan tersendiri mengapa selalu menciptakan karakter utama perempuan dalam setiap filmnya.


Kisah Clara Zetkin, Sosok Dibalik Hari Perempuan Internasional

10 Maret 2023

Clara Zetkin. quotationof.com
Kisah Clara Zetkin, Sosok Dibalik Hari Perempuan Internasional

Perayaan Hari Perempuan Internasional bagi wanita di seluruh dunia setiap tahunnya tentunya tidak akan lepas dari sosok Clara Zetkin.


Mas Dhito Minta Duta Genre Ikut Berperan dalam Pencegahan Pernikahan Dini

9 Maret 2023

Mas Dhito Minta Duta Genre Ikut Berperan dalam Pencegahan Pernikahan Dini

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana meminta Duta Generasi Berencana (Genre) Kabupaten Kediri menyebarkan ajakan kepada kalangan remaja untuk mencegah pernikahan dini.


Kesetaraan Gender untuk Proses Pembangunan Lebih Baik

7 Maret 2023

Kesetaraan Gender untuk Proses Pembangunan Lebih Baik

Kesetaraan gender di berbagai bidang bagi para perempuan harus terus direalisasikan secara konsisten melalui upaya membangun semangat bersama


Sekjen PBB: Butuh 300 Tahun Lagi untuk Capai Kesetaraan Gender

7 Maret 2023

Perempuan Afghanistan meneriakkan slogan sebagai protes terhadap penutupan universitas bagi perempuan oleh Taliban di Kabul, Afghanistan, 22 Desember 2022. REUTERS/Stringer
Sekjen PBB: Butuh 300 Tahun Lagi untuk Capai Kesetaraan Gender

Sekjen PBB Antonio Guterres, memperingatkan bahwa dengan kondisi yang ada saat ini, kesetaraan gender diperkirakan baru akan tercapai 300 tahun lagI