TEMPO.CO, Jakarta - Shindong, salah satu anggota Super Junior dinyatakan positif terpapar Covid-19. Saat ini Shindong menjalani isolasi mandiri untuk pemulihan.
“Pada 11 November, tes Covid-19 Shindong positif dan saat ini ia sedang menjalani isolasi mandiri,” ujar Label SJ yang menaungi Super Junior, seperti dilansir Soompi, Jumat, 12 November 2021.
Menurut agensi, setelah mengetahui Shindong kontak langsung dengan orang yang akhirnya terdiagnosis Covid-19, Shindong langsung melakukan tes PCR pada 10 November. Sehari sesudahnya, ia dinyatakan positif terkena virus itu.
Sementara untuk anggota Super Junior yang lain tidak akan menjalani tes. Alasannya, belakangan Shindong tidak berhubungan dengan mereka. “Shindong tidak beraktifitas dengan anggota Super Junior lainnya. Anggota yang lain tidak ada rencana untuk melakukan tes,” ujar agensi.
Shindong yang saat ini mengisi acara Knowing Bros juga dilaporkan tidak kontak dengan anggota lainnya. Sehingga bisa dikatakan diagnosisnya tidak akan memengaruhi anggota lain. Shindong juga menjadi pengisi tetap di acara Love Master.
Shindong pernah mengungkapkan resepnya menurunkan berat badan. Dalam wawancara bersama radio MBC FM4U untuk program Good Morning FM Jang Sung Kyu pada 31 Januari 2020, ia mengaku telah turun lebih dari 30 kilogram. “Pada bulan November, berat saya 116 kilogram. Sekarang sudah 85 kilogram,” katanya seperti yang dilansir dari situs AllKpop.
Shindong mengatakan bahwa apa yang dikerjakannya itu ditujukan untuk alasan kesehatan dan kariernya bersama Super Junior. Ia mengaku, sering kesulitan menari di atas panggung. Berat badan yang berlebih itu juga mengganggu keseluruhan aktivitasnya. “Saya merasa bahwa menurunkan berat badan saat ini sangatlah tepat. Jadi saya lakukan,” katanya.
DEWI RETNO
Baca juga: Lucunya Shindong Super Junior Joget TikTok dengan Kostum Boneka Squid Game
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.
![Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]](https://statik.tempo.co/data/2020/12/20/id_988970/988970_720.jpg)
