TEMPO.CO, Jakarta - Aktris senior, Jajang C. Noer menerima Penghargaan Seumur Hidup dalam Festival Film Indonesia atau FFI 2021. Ia dinilai amat layak mendapatkan penghargaan ini atas dedikasinya terhadap dunia seni peran dan film.
"Untuk dedikasi dan kontribusinya di dunia film, penghargaan yang istimewa diberikan kepada perempuan tangguh, pantang menyerah, yang selalu percaya akan hasil kerja keras, saya panggil beliau Jeng Lidia Djunita Pamoentjak atau lebih dikenal sebagai Jajang C. Noer menerima Penghargaan Seumur Hidup," kata Happy Salma memanggilnya naik ke atas di Malam Anugerah Piala Citra, Rabu malam, 10 November 2021 di JCC Senayan, Jakarta.
Jajang menuturkan, ia amat pantas mendapatkan penghargaan ini. "Suatu penghargaan yang sangat logis, di tengah bangsa Indonesia yang kadang-kadang tidak logis," katanya.
Saat memberikan pidatonya, Jajang tiba-tiba mengkritik penulisan kata kalau yang kerap salah kaprah. "Jajang bilang kalau dia lapar. Itu masih koma. Mestinya kan Jajang bilang dia bahwa dia lapar atau Jajang bilang dia lapar. Tolong itu diubah, jangan pakai kata kalau karena bahasa itu penting karena bahasa itu salah satu identitas bangsa," ujarnya.
Seperti juga film, kata Jajang, merupakan refleksi bangsa. Film seyogyanya juga mencerdaskan bangsa," kata dia.
Menurut Jajang, penghargaan yang sangat berharga itu ia dedikasikan untuk kedua anaknya, Nazyra C. Noer, dan Marah Laut Noer. "Karena mereka telah mendorong saya untuk bekerja sejak bapaknya enggak ada," ujarnya.
Tak luput, Jajang juga berterima kasih kepada dua menantunya, Michael Turangan dan Ade Jusuf Kalla. "Karena mereka mendorong anak-anak saya untuk selalu membahagiakan saya dan memenuhi kehidupan saya dan soulmate saya, Bang Erwin yang selalu mendorong saya untuk jujur dan Mas Arifin yang memberikan pembelajaran dari dulu sampai detik ini," kata dia.
Seperti dibacakan Happy, Jajang memulai debut menjadi sutradara pada 1997 setelah mendiang suaminya, sutradara kawakan, Arifin C. Noer berpulang. "Naskah sinetron Bukan Perempuan Biasa yang baru diproduksi sepuluh episode diwariskan kepadanya untuk dilanjutkan. Ia menyutradarai sinetron yang kemudian berhasil meraih Piala Vidya sebagai Drama Seri Terbaik di tahun 1997," kata Happy.
Sejak itu, Jajang mulai membidani sejumlah sinetron dunia teater. Di bidang akting, Jajang C. Noer juga meraih Piala Citra sebagai Aktris Pendukung Terbaik dalam Festival Film Indonesia lewat perannya sebagai Mbak Yani di film Bibir Mer (1992) dan Bunda Diana di film Cinta Tak Beda (2013). "Perannya sebagai Eliana di film Eliana, Eliana berhasil membawanya sebagai Aktris Terbaik di Festival SinemaAsia 2002 di India dan Prancis," kata Happy.
Baca juga: Jajang C. Noer Tolak garap Film G30S/PKI