TEMPO.CO, Jakarta - Sutradara, Ernest Prakasa mengaku tidak suka dengan istilah haters. Padahal, menurut Ernest bisa jadi orang yang berkomentar buruk tentang karya kita itu sedang menuliskan kebenaran. Melabeli seseorang dengan sebutan haters, kata Ernest, adalah cara gampang untuk tidak mengakui kekurangan kita.
“Jangan ngelabelin orang haters, karena dengan ngelabelin orang haters, lu tuh nyetempel orang seolah-olah dia itu memberikan komentar negatif for no reason. As if it’s pure out of hate, padahal belum tentu. Bisa jadi yang kita bikin itu jelek dan pantas dihina. Maka hinaan itu, patut menjadi alat buat instropeksi,” ujar Ernest lewat video di akun Instagramnya, Kamis, 30 September 2021.
Suami penulis skenario, Meira Anastasia itu mengunggah video ini sebagai tanggapan dari ucapan yang pernah dilontarkan oleh salah satu personel Warkopi, Alfian. Saat itu kemunculan Warkopi yang personelnya mirip dengan Warkop DKI mendapat kecaman netizen. Bahkan, Indro Warkop, sebagai personel Warkop DKI yang tersisa DKI sampai meminta mereka untuk menghentikan kegiatan komersial yang meniru grupnya.
Bagi Ernest, orang yang mengkritik tidak bisa begitu saja mendapat label haters. Dalam kasus Warkopi, kata Ernest, mereka sudah salah karena tidak menghargai legenda komedi Indonesia. “Itu contoh ekstrem yang tidak bisa dijadikan fenomena yang umum. Tapi menurut gue, mentalitas melabeli orang haters ini loh, ini bahaya banget teman-teman,” ujar sutradara Imperfect ini.
Alfin, anggota Warkopi. Foto: Instagram Alfin Warkopi.
Kritikan dan komentar negatif buat Ernest bisa menjadi sarana belajar untuk menjadi lebih baik. Kebiasaan yang ada saat ini, menurutnya, orang hanya mau mendengarkan bagian yang memuji saja. “Tapi begitu ada orang yang bilang enggak suka, enggak mau didengar. Enggak mau at least pengen tahu kenapa sih dia enggak suka, apakah sesuatu yang bisa saya perbaiki?” tuturnya.
Meski menyebut mental memberikan label haters kepada pembenci sebagai racun, Ernest mengaku tidak bisa mengatur pemikiran orang. Ia mempersilahkan jika ada yang masih memiliki pemikiran seperti itu. “Kalau lu baru men-develop karier, baru belajar memulai sebuah journey, saran gue sih ya, janganlah, melabeli orang haters itu menutup diri sama kritik,” ujarnya.
Unggahan Ernest Prakasa mendapat komentar beragam dari netizen. “Haters itu enggak ada bang, adanya orang-orang yang sirik akan prestasi atau kemajuan seseorang yang orang lain tidak bisa lakukan,” tulis @ter_ghost_think. “Sayangnya ga mudah buat nerima komentar negatif orang dengan lapang dada mas @ernestprakasa. Apalagi untuk orang yang mungkin masih di awal karir ya,” tulis @imam_ardian. “To conclude, many peps have Echo Chamber Syndrome. Hanya mau mendengar apa yang mau atau biasa didengar saja,” tulis @hanghady.
DEW! RETNO
Baca juga: Ernest Prakasa Geram, Ada Netizen Berkomentar Jahat ke Meira, Ternyata Fans