Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Empat Film Indonesia Lolos Seleksi Busan International Film Festival 2021

Reporter

Editor

Marvela

image-gnews
Film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas erkompetisi di Locarno Film Festival 2021. (Dok. Palari Films).
Film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas erkompetisi di Locarno Film Festival 2021. (Dok. Palari Films).
Iklan

TEMPO.CO, JakartaBusan International Film Festival telah mengumumkan empat film Indonesia berhasil lolos seleksi tahun ini. Keempat film itu adalah Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas; Yuni; film pendek Laut Memanggilku; dan Penyalin Cahaya yang sudah diumumkan lebih dulu beberapa waktu lalu.

Nantinya keempat film tersebut akan ditayangkan di Busan International Film Festival (BIFF), yang digelar di Busan, Korea Selatan pada 6-15 Oktober 2021 mendatang. Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas dan Yuni juga masuk seleksi ke program A Window on Asian Cinema.

Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas adalah sebuah film adaptasi novel Eka
Kurniawan yang disutradarai oleh Edwin dan sebelumnya telah berhasil meraih Golden Leopard di Locarno International Film Festival Agustus lalu.

"Busan akan selalu menempati tempat yang spesial karena film pertama kami, Babi Buta Yang Ingin Terbang, 2008, sutradara Edwin dan saya sebagai produser, berkompetisi dalam program New Currents, sebuah program kompetisi untuk film pertama dan kedua yang didedikasikan untuk new discovery sutradara-sutradara muda Asia,” kata Meiske Taurisia, produser Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas dalam siaran pers yang diterima Tempo pada Rabu, 15 September 2021.

Film Yuni adalah karya sutradara Kamila Andini, dan film ini telah terpilih untuk berkompetisi di Toronto International Film Festival yang diadakan September ini. “Saya selalu mencari-cari alasan untuk bisa kembali ke Busan International Film Festival yang sudah saya anggap sebagai ‘rumah’ untuk saya. Jadi, senang sekali tahun ini Yuni bisa Asian Premiere di Busan,” kata Ifa Isfansyah, produser dari film Yuni.

Film pendek Laut Memanggilku adalah besutan Tumpal Tampubolon, yang terseleksi masuk ke kompetisi film pendek di BIFF dalam program Wide Angle. Laut Memanggilku akan tayang perdana di BIFF. “Busan International Film Festival adalah sebuah festival film yang secara konsisten mendukung film-film Asia, dan kami merasa bangga bisa terpilih untuk berkompetisi di sana," kata Mandy Marahimin, produser Laut Memanggilku.

Ketiga film ini secara bersama menampilkan kisah manusia Indonesia walau masing-masing menuturkannya dengan latar belakang dan waktu yang berbeda. Laut Memanggilku berkisah tentang kerinduan seorang anak kecil, Yuni bicara tentang mimpi dan batasan yang dialami perempuan di Indonesia, sementara Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas bercerita tentang toxic masculinity dan budaya pop.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Bisakah saya membuat film yang mendefinisikan ulang dampak dari budaya populer sambil juga mengkritik ide toxic masculinity? Saya selalu mempertanyakan di mana tempat bagi para manusia sensitif di Indonesia, yang mengagungkan machismo dan kerap menggunakan ‘bahasa kekerasan’ sebagai ekspresi kesehariannya,” kata Edwin.

Bagi Kamila Andini, Yuni terinspirasi dari salah satu puisi terkenal karya Sapardi Djoko Damono berjudul Hujan di Bulan Juni, hujan yang jatuh di musim yang tidak tepat. "Saya membangun karakter Yuni sebagai seorang remaja yang dipaksa untuk dewasa tidak pada waktunya. Seorang remaja yang penuh mimpi, dengan media sosial saat ini yang menunjukkan dunia ada di genggamannya, tetapi yang harus dipikirkannya adalah menghadapi lamaran dan menikah. Saya mendengar begitu banyak cerita tentang gadis remaja yang punya potensi dan prestasi tapi harus gagal karena pernikahan, dan saya merasa perlu untuk membicarakan isu ini," kata Kamila.

Sementara bagi Tumpal, Laut Memanggilku lahir dari rasa kehilangan akan hal-hal sederhana yang telah dirampas di masa pandemi, mulai dari jabat erat, rangkulan, pelukan, dan ciuman. "Melalui film ini saya memikirkan ulang makna dari sentuhan, bagaimana selama ini sentuhan dari orang-orang dan makhluk hidup lainnya, telah membentuk, merawat, mengobati, dan menemani saya. Saya belajar bahwa saya tidak sendirian,” katanya.

Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas diperkirakan akan tayang di bioskop-bioskop di Indonesia pada akhir 2021, sementara Yuni direncanakan akan tayang pada 2022.

Film Penyalin Cahaya karya Wregas Bhanuteja sebelumnya telah diumumkan lolos seleksi masuk ke Busan International Film Festival program New Currents. Film Penyalin Cahaya menjadi wakil film Indonesia ketiga yang lolos setelah Edwin (Babi Buta Yang Ingin Terbang) pada 2008 dan Kamila Andini (The Mirror Never Lies) pada 2011 berkompetisi di program yang sama.

Baca juga: Penyalin Cahaya Tayang dan Berkompetisi di Busan International Film Festival

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gairah Nonton Film Indonesia Meningkat, Sandiaga: Sudah Jadi Tuan Rumah di negeri Sendiri

20 hari lalu

Menparekraf Sandiaga Uno saat menghadiri acara Batam Wonderfood & Art Ramadan, Sabtu, 1 Maret 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra.
Gairah Nonton Film Indonesia Meningkat, Sandiaga: Sudah Jadi Tuan Rumah di negeri Sendiri

Sandiaga mengatakan, kemajuan film Indonesia bisa dilihat dari angka penonton yang setiap tahun melampaui target.


Film Indonesia yang Menuai Kontroversi, Terbaru Film Kiblat

23 hari lalu

Film Kiblat. Instagram
Film Indonesia yang Menuai Kontroversi, Terbaru Film Kiblat

Kontroversi publik kerap tertuju pada beberapa film Indonesia. Simak artikel ini untuk mengetahui daftar film tersebut, salah satunya ada film Kiblat!


Hari Film Nasional, Reza Rahadian Ingin FFI Jaga Marwah dan Netralitas

23 hari lalu

Hari Film Nasional diperingati setiap 30 Maret. Sosok Usmar Ismail, yang melahirkan karya-karya legendaris pada 1950-an hingga 1970-an, menjadi catatan penting dalam sejarah perfilman Indonesia. ISTIMEWA
Hari Film Nasional, Reza Rahadian Ingin FFI Jaga Marwah dan Netralitas

Di momen Hari Film Nasional, Reza Rahadian berharap siapa pun yang akan menggantikannya bisa membawa kebaikan bagi film Tanah Air.


Hari Film Nasional, Riri Riza Melihat Sosok Usmar Ismail

23 hari lalu

Riri Riza Sutradara Film Laskar pelanggi berfoto di depan salah panel yang dipamerkan dalam Pameran Usmar Ismail. Pameran Usmar Ismail tersebut diadakan di Kopigo,  Kota Bukittinggi pada 28 Maret hingga  8 April 2024. TEMPO/ Fachri Hamzah.
Hari Film Nasional, Riri Riza Melihat Sosok Usmar Ismail

Riri Riza juga menjelaskan, bahwa karya-karya Usmar Ismail identik dengan keIndonesiaannya.


Hari Film Nasional, Prilly Latuconsina Punya Harapan Besar untuk Sineas Muda

24 hari lalu

Prilly Latuconsina dalam acara konferensi pers Hari Film Nasional bersama Netflix Indonesia di Jakarta, Rabu, 27 Maret 2024. TEMPO/Marvela
Hari Film Nasional, Prilly Latuconsina Punya Harapan Besar untuk Sineas Muda

Memperingati Hari Film Nasional, Prilly Latuconsina mengungkapkan harapannya untuk sineas muda dan masa depan industri perfilman Indonesia.


10 Film Indonesia Terlaris Sepanjang Masa, Terbaru Film Agak Laen

25 hari lalu

Poster film Agak Laen. Dok. Imajinari
10 Film Indonesia Terlaris Sepanjang Masa, Terbaru Film Agak Laen

Apa saja film Indonesia terlaris sepanjang masa? KKN di Desa Penari masih menjadi juaranya diikuti Agak Laen.


8 Film Bioskop Indonesia Terbaru yang Tayang di Netflix pada 2024

26 hari lalu

Sederet film Indonesia yang tayang di bioskop akan tayang di Netflix pada 2024. Dok. Netflix
8 Film Bioskop Indonesia Terbaru yang Tayang di Netflix pada 2024

Tahun ini, Netflix menargetkan lebih dari 50 film Indonesia yang tayang di bioskop untuk masuk ke dalam platform, berikut 8 di antaranya.


Tonton Akting Sal priadi di 24 Jam Bersama Gaspar, Ini Profil Pencipta Lagu Amin Paling Serius

34 hari lalu

Sal Priadi. Dok. Istimewa
Tonton Akting Sal priadi di 24 Jam Bersama Gaspar, Ini Profil Pencipta Lagu Amin Paling Serius

Sal Priadi ambil peran dalam film 24 Jam Bersama Gaspar, film bergenre crime distopia ini telah tayang di Netflix sejak 14 Maret 2024. Siapa dia?


Film-film Indonesia yang Punya Dampak Besar terhadap Ekonomi Industri Layar

5 Februari 2024

Kepala Riset dan Ekonomi PwC Indonesia Denny Irawan menjelaskan film-film yang memiliki potensi dampak industri layar di Indonesia dalam acara pemaparan hasil penelitian bersama LPEM FEB UI, di Jakarta, 1 Februari 2024. TEMPO/Marvela
Film-film Indonesia yang Punya Dampak Besar terhadap Ekonomi Industri Layar


Anak Barack Obama, Malia Obama Debut Sutradara Film Pendek

22 Januari 2024

Barack Obama dan Malia Obama. Istimewa
Anak Barack Obama, Malia Obama Debut Sutradara Film Pendek

Anak Barack Obama, Malia Obama hadir dalam festival ini sebagai sutradara dari film pendek The Heart