TEMPO.CO, Jakarta - Dua puluh lima tahun yang lalu, tepatnya 13 September 1996, penyanyi rap legendaris, Tupac Shakur, menghembuskan napas terakhirnya. Ia mengalami gagal pernapasan dan gagal jantung usai ditembak dengan brutal enam hari sebelumnya.
Hal ini bermula pada 7 September 1996, Tupac menyaksikan pertandingan antara Bruce Seldon melawan Mike Tyson. Selepas pertandingan tersebut, ia ikut arak-arakan di jalanan Las Vegas, Amerika Serikat.
Ketika mobil yang ia tumpangi berhenti karena lampu merah, Tupac memutuskan berdiri untuk menyapa seorang perempuan melalui sunroof. Namun seseorang dari dalam mobil di dekatnya menghujaninya dengan timah panas. Peluru bersarang di dada kiri, lengan, dan paha atas pelantun To Live & Die in LA ini.
Baca Juga:
Penyanyi rap, Christopher George Latore Wallace atau The Notorius B.I.G, sempat diduga sebagai pelaku karena ia pernah berseteru dengan Tupac. Namun, pada 1997, Notoroius B.I.G juga meninggal akibat penembakan.
Hingga kini siapa pembunuh Tupac tidak diketahui. Namun, ada kabar yang menyebutkan bahwa pelaku penembakan Shakur sudah meninggal ddunia. Kabar ini berasal dari Keffe D, seseorang yang mengaku terlibat dalam pembunuhan itu.
Tupac Shakur adalah seorang rapper asal Amerika Serikat dan disebut-sebut sebagai rapper tersukses di dunia. Ia berhasil menjual 73 juta copy albumnya. Lagu-lagu yang ditulis oleh Tupac banyak membawai isu-isu mengenai rasisme dan masalah sosial.
Ia lahir di New York City pada 16 Juni 1971. Pada 1988, Shakur pindah ke California dan direkrut menjadi backup dancer bagi kelompok Digital Underground dua tahun kemudian. Album perdana Tupac, 2Pacalypse Now, rilis pada 1991 dan mendapat pujian serta kecaman karena liriknya dianggap kontroversial.
Karier musik Tupac Shakur mulai berkembang saat album keduanya, Strictly 4 My NIGGAZ memasukkan dua 20 lagu pop chart teratas: I Get Around dan Keep Ya Head Up .
Tupac sempat dituduh memperkosa wanita pada 1994. Hal ini mengakibatkan ia diserang dan ditembak pada 30 November hingga membuatnya luka berat.
dan dijatuhi hukuman pada 1994. Satu hari sebelum pembacaan keputusan, Tupac Shakur ditembak lima kali di Manhattan dan terluka berat. Ia dinyatakan bersalah melakukan pelecehan seksual dan divonis 4,5 tahun penjara.
Mengutip dari Hip Hop Scriptures, Tupac menjalani hukuman penjara di lembaga pemasyarakatan Clinton pada 14 Februari 1995. Saat di dalam penjara ia merilis album Me Against the World yang meledak hingga mencetak multi-platinum. Ia menjadi artis pertama yang memiliki album di nomor satu di Billboard 200 saat menjalani hukuman penjara.
Tupac Shakur bebas dari penjara setelah menjalani hukuman selama 11 bulan dan bantuan pembayaran denda oleh Marion “Suge” Knight, CEO dari Death Row Records. Timbal baliknya, ia harus merilis tiga album dari label ini. Hal itu tak dapat terealisasi karena rapper yang dianggap memberikan warna tersendiri dalam dunia rap ini keburu meninggal dunia.
EIBEN HEIZIER
Baca juga:
Mobil yang Ditumpangi Tupac Shakur saat Ditembak Mati Dijual Rp24,2 Miliar