TEMPO.CO, Jakarta - Deddy Corbuzier akhirnya mengaku belum pernah disuntik vaksin Covid-19. Padahal selama ini, ia gencar mempromosikan vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat. Deddy beralasan mendahulukan mereka yang lebih berhak mendapatkannya.
“Saya belum divaksin, kan saya yang kampanye manula harus divaksin. Saya bilang kasih yang tua, jadi yang muda jangan rebutan, kan enggak mungkin saya ngomong gitu, masa saya minta vaksin,” ujar Deddy di hadapan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, di acara podcast Deddy Corbuzier, Rabu, 25 Agustus 2021.
Deddy Corbuzier akhirnya kembali menyapa masyarakat Indonesia setelah menghilang selama dua pekan dari media sosial. Deddy dinyatakan positif Covid-19 dan mengalami kondisi yang cukup parah. Deddy terinfeksi saat mengurus seluruh anggota keluarganya yang terkena Covid saat itu.
Kepada Budi, Deddy mengaku anaknya, Azka Corbuzier yang berusia 15 tahun juga belum divaksin. Seperti dirinya, Azka memiliki tubuh yang sangat sehat. “Ternyata vaksin membantu imun kita kuat melawan virus ini,” ujar Deddy.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (tengah) berbincang dengan Kepala Puskesmas Jati Ahmad Muhammad (kanan) saat meninjau penanganan COVID-19 di Kudus, Jawa Tengah, Sabtu, 5 Juni 2021. Menkes memberikan bantuan berupa 30 ventilator, 50 ribu swab antigen dan 50 ribu vaksin serta mengirim sebanyak 38 tenaga kesehatan terdiri perawat dan dokter dari IDI. ANTARA/Yusuf Nugroho
Deddy sampai berpikir apakah dirinya bodoh karena memilih menunda vaksinasi dengan alasan jumlah vaksin yang masih terbatas. Karena hal ini, ia memilih mendahulukan orang-orangtua untuk divaksin terlebih dulu. “Saya kadang-kadang sombongnya gini kalau ditanya sudah vaksin belum, saya selalu bilang jumlah vaksin sedikit, kita yang sehat-sehat tahan dulu deh, kasih orang yang butuh dulu,” kata kekasih Sabrina Chairunnisa ini.
Mendengar jawaban Deddy, Menkes Budi berujar tindakan Deddy secara klinis salah, namun secara etika benar. Menurut Budi, dikatakan salah secara klinis, karena orang biasanya ingin melindungi diri sendiri. “Tapi secara etika apa yang sudah kamu lakukan, andaikata semua manusia seperti kamu, neraka kosong,” ujar Budi yang disambut tawa oleh Deddy.
Deddy akhirnya menyadari betapa pentingnya vaksin setelah dirinya terkena badai sitokin. Ia menyadari betapa bodohnya dia tidak mengambil kesempatan untuk divaksin. “Panas sudah enggak karuan, berdiri tuh vertigo, badan kayak digebukin,” kata Deddy menjelaskan titik kritis yang dialaminya.
Pengumuman yang mengejutkan itu diunggah Deddy Corbuzier di laman Instagramnya. Ayah dari Azka itu pun sengaja menutup kolom komentar pada unggahan tersebut. YouTube
Mendengar pengalaman Deddy, Budi memintanya agar segera vaksin jika sudah bisa. Ia juga meminta Deddy agar berbagi pengalamannya kepada masyarakat. “Pertama ini nyata, ini bukan bohong, kedua cepat vaksin. Yang ketiga jangan anggap remeh, langsung ke rumah sakit,” ujar Budi.
Bahkan dalam kesempatan itu, Menkes juga mengaku ingin bertemu dengan Atta Halilintar. Ia mendengar program oksigen gratis yang digalang Atta dan sangat ingin dipertemukan dengan suami Aurel Hermansyah itu. “Saya berharap orang seperti Raffi Ahmad, Atta kayak kamu bisa memberikan pengaruh positif, hey kebenarannya seperti ini. Dokter bikin orang sehat, wartawan, media termasuk influencer memberikan informasi yang benar. Itu yg aku mau minta tolong. Kalau informasi covid enggak bener, orang akan mati,” ujar Budi.
Deddy Corbuzier sempat mengalami badai sitokin dengan kondisi 60 persen paru-parunya rusak. Namun oksigen dalam darahnya tidak turun dan stabil di angka 97-99. Deddy mengklaim bahwa itu terjadi karena pola hidupnya yang sehat selama ini. "Bayangkan kerusakan sebesar itu tanpa penurunan oksigen. Pola hidup dan bantuan dokter membuat saya melewati waktu kritis saya," tulisnya.
DEWI RETNO
Baca juga: Ramalan Soal Deddy Corbuzier Meleset, Netizen Sebut Denny Darko Ngarang Bebas