Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Satupena, Organisasi Penulis yang Kini Mengalami Dualisme Kepemimpinan

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ilustrasi menulis. shutterstock.com
Ilustrasi menulis. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Nama organisasi Persatuan Penulis Indonesia atau Satupena mengemuka beberapa hari ini setelah memberikan penghargaan Lifetime Achievement Award kepada Denny JA. Lifetime Achievement Award merupakan apresiasi terhadap seseorang yang berkarya di bidangnya minimal selama 40 tahun.

Denny JA yang dikenal sebagai raja survei politik itu dianggap turut memperkaya dunia penulisan, terutama dalam hal puisi esai. Selain Denny JA, ada sebelas penulis lain yang mendapatkan penghargaan fiksi dan non-fiksi.

Penerima Non-fiction Award 2021 adalah Azyumardi Azra, Nasir Tamara, Jaya Suprana, Chappy Hakim, Nina Akbar Tanjung, Ilham Bintang, Wina Armada, dan Didin S. Damanhuri. Sementara penerima Fiction Award 2021 adalah Akmal Nasery Basral, Artie Ahmad, dan Fakhrunnas MA Jabbar.

Informasi penghargaan ini menjadi perbincangan hangat di media sosial sepanjang Senin dan Selasa, 16 - 17 Agustus 2021. Percakapan yang mengemuka seputar pemberian penghargaan dan dualisme kepengurusan Satupena.

Pengurus Satupena yang menggelar ajang penghargaan itu dipimpin oleh Nasir Tamara -yang juga menerima Non-fiction Award 2021. Ada pula kepengurusan Satupena dipimpin oleh presidium yang terdiri dari lima orang. Mereka adalah S. Margana, Mardiyah Chamim, Imelda Akmal, Geger Riyanto, dan Putu Fajar Arcana. Masing-masing kepengurusan terpilih dan terbentuk dalam rapat anggota yang berlangsung pada Agustus 2021.

Kepengurusan Satupena dengan Nasir Tamara sebagai ketua umumnya terbentuk dalam Rapat Umum Anggota pada Minggu, 15 Agustus 2021. Nasir Tamara mengatakan sebanyak 200 orang hadir dalam rapat yang berlangsung secara online dan offline itu. "Dalam rapat itu ada perubahan anggaran dasar," kata Nasir kepada Tempo, Rabu 18 Agustus 2021.

Sementara kepengurusan presidium terbentuk dari Rapat Luar Biasa pada 1 dan 8 Agustus 2021. S. Margana mengatakan, sebanyak 107 anggota hadir dalam rapat yang berlangsung secara virtual. Panitia rapat, menurut S. Margana, sudah mengundang Nasir Tamara, namun dia tak datang karena menolak keberadaan rapat itu. "Tidak ada laporan pertanggungjawaban dan kepengurusan periode itu otomatis demisioner," ujarnya.

Menilik sejarahnya, gagasan membentuk Satupena muncul saat berlangsung Borobudur Writers and Cultural Festival atau BWCF di Magelang, Jawa Tengah, pada 8 Oktober 2016. Para penulis, di antaranya Imelda Akmal, Hikmat Darmawan, Mardiyah Chamim, dan lainnya yang difasilitasi Badan Ekonomi Kreatif melalui Deputi Hubungan Antarlembaga dan Wilayah, kemudian mematangkan ide itu.

Para penulis lalu menggelar kongres di Surakarta, Jawa Tengah, pada 26 - 29 April 2017. Dari situlah terbentuk Persatuan Penulis Indonesia atau Satupena. Ini merupakan organisasi yang menyatukan penulis dari berbagai genre kepenulisan. Mereka bernaung dalam satu organisasi karena ada beberapa isu yang hangat diperbincangkan saat itu. Misalkan pajak terhadap karya tulis, perlindungan dari pembajakan, kebebasan berekspresi, dan berbagai hak penulis yang selama ini terabaikan.

Tujuan berdirinya Satupena adalah meningkatkan kesejahteraan penulis, meningkatkan kapasitas, penguatan profesi, melindungi hak atas karya, serta kebebasan menulis. Tak hanya menyepakati visi dan misi Satupena, kongres di Surakarta juga menyusun kepengurusan selama empat tahun ke depan. Terpilihlah Nasir Tamara sebagai Ketua Umum Satupena periode 2017 - 2021.

Jika merunut pada tanggal dan bulan pembentukan kepengurusan tersebut, S. Margana mengatakan, maka periode kepemimpinan Nasir Tamara di Satupena selesai pada akhir April 2021. Namun Nasir Tamara menolak penafsiran tersebut. Dia kemudian menunjukkan Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM Nomor AHU-0014265.AH.01.07.Tahun 2017 tentang Pengesahan Pendirian Badan Hukum Perkumpulan Penulis Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM tentang Pengesahan Pendirian Badan Hukum Perkumpulan Penulis Indonesia. Dok. Istimewa

Dalam surat keputusan itu tertera Perkumpulan Penulis Indonesia disingkat Satupena, berkeduduukan di Jakarta Selatan sesuai Akta Nomor 04 Tanggal 7 Agustus 2017 yang dibuat oleh Henny Hendarti Sasongko. Surat keputusan itu ditetapkan di Jakarta pada 4 Oktober 2017 dan ditandatangani oleh Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum, Kementerian Hukum dan HAM, Freddy Harris. "Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM itu, Satupena sah sebagai badan hukum sejak tanggal itu. Jadi masa kerja saya sampai 4 Oktober 2021," kata Nasir.

Nasir Tamara kemudian mengutip Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga AD/ART Satupena yang mengatur Rapat Umum Anggota berlangsung sebelum masa kepengurusan selesai. Atas klaim ini, S. Margana menjelaskan pada Mei 2021 sudah muncul rencana menggelar rapat anggota karena kepengurusan habis. Nasir Tamara menerima usulan tersebut dan mulai menerima donasi untuk mengadakan rapat. Namun ketika usulan itu dibahas dalam grup WhatsApp anggota, menurut S. Margana, tiada kejelasan ihwal rapat yang semula diagendakan. Seiring waktu, bergulirlah rapat anggota dari versi masing-masing.

Mengenai pemberian penghargaan terhadap Denny JA dan sebelas penulis lainnya, Nasir Tamara mengatakan mereka adalah penulis yang hebat dan produktif. "Mereka direkomendasikan untuk menjadi anggota Satupena," katanya. Nasir tidak menjawab pertanyaan perihal dia yang juga mendapatkan penghargaan Non-fiction Award 2021 dari Satupena.

Sementara Denny JA mengatakan tiada salahnya dia menerima penghargaan Lifetime Achievement Award itu. "Mereka sudah bekerja keras, apa salahnya menerima? Bukan saya yang mempengaruhi. Dan ada 12 orang yang mendapat penghargaan, kok saya disalahkan?" ujarnya. Denny JA juga sempat menanyakan bagaimana panitia memilih orang-orang yang bakal mendapatkan penghargaan. "Mereka punya tim sendiri. Ada dewan jurinya dan mereka mencari nama-nama itu di Google kemudian menyaringnya."

Ihwal keterlibatannya di Satupena, Denny JA mengaku diajak oleh Nasir Tamara untuk masuk grup WhatsApp Satupena dan mengikuti prosedur untuk menjadi anggota. "Saya enggak ikut apa-apa di sana dan tiba-tiba melihat ada pembelahan organisasi," katanya. Menurut Denny JA, tiada gunanya memperbutkan Satupena karena tidak memiliki nilai. "Kecuali Satupena punya aset Rp 2 triliun, atau ada kantor sepuluh lantai, atau anggotanya sepuluh juta orang, barulah berharga diperebutkan."

S. Margana menyatakan, Satupena tidak bertanggung jawab atas penghargaan yang diberikan kepada Denny JA dan sebelas penulis tadi. "Karena bukan kami yang memberikan," ucapnya. "Itu kelompok lain yang mengatasnamakan Satupena."

Kepengurusan Satupena hasil Rapat Luar Biasa Anggota pada 8 Agustus 2021, menurut S. Margana, ingin mengembalikan semangat pembentukan Satupena di Surakarta pada 2017. Kendati nol anggaran, Margana mengatakan, para penulis kembali urunan untuk menggerakkan organisasi tersebut. Selama ini, sekitar 230 anggota yang terverifikasi dikenakan iuran bulanan sebesar Rp 200 ribu.

M. ROSSENO AJI | LAURENSIA FAYOLA | RINI KUSTIANI

Baca juga:
Duduk Perkara Denny JA Dapat Penghargaan dari Satupena Lalu Jadi Kontroversi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Drama Korea Bertema Time Travel yang Seru untuk Ditonton, Ada Lovely Runner

23 hari lalu

Meskipun drama tvN ini telah berakhir, para penggemar dapat mengobati kerinduan hatinya dengan mengunjungi lokasi syuting Lovely Runner. Foto: tvN
5 Drama Korea Bertema Time Travel yang Seru untuk Ditonton, Ada Lovely Runner

Drama Korea bertema time traveler atau perjalanan waktu biasanya menggabungkan elemen fiksi ilmiah, romansa, dan sejarah.


Kenalkan Indonesia Melalui Bangku Taman Batik di Iowa

25 hari lalu

Nadhif Seto Sanubari dan istrinya, Madison Beauchamp Sanubari. Keduanya menggambar bangku taman gunakan pola Batik Kawung/Dok Pribadi Nadhif.
Kenalkan Indonesia Melalui Bangku Taman Batik di Iowa

Bangku taman bermotif Batik Kawung di salah satu ruang terbuka hijau di, Iowa, Amerika Serikat.


176.984 Narapidana dan Anak Binaan Dapat Remisi di HUT RI ke-79

28 hari lalu

Menkumham, Yassona H. Laoly  menjadi inspektur  upacara hari ulang tahun Republik Indonesia Ke-79, Sabtu, 17 Agustus 2024. Jihan Ristiyanti
176.984 Narapidana dan Anak Binaan Dapat Remisi di HUT RI ke-79

Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menilai pemberian remisi bentuk apresiasi kepada warga binaan yang berkomitmen mengikuti program pembinaan


Tempo Buka Lowongan Kerja Penulis Artikel Cek Fakta

30 hari lalu

Tempo menjadikan independensi sebagai roh dalam pemberitaan sehingga menjadi media yang tepercaya sejak terbit pertama kali dalam format majalah pada 1971. Dengan itu pula Tempo turut merawat Indonesia. TEMPO
Tempo Buka Lowongan Kerja Penulis Artikel Cek Fakta

PT Tempo Inti Media Tbk atau Tempo Media Group membuka lowongan kerja untuk bergabung menjadi awak Cek Fakta Tempo. Informasi lowongan pekerjaan ini diperoleh dari akun linkedin Yenny Rositia. Ia adalah seorang recruiter di Tempo Media Group.


7 Penulis dan Sutradara Drama Korea Populer

41 hari lalu

Penulis naskah The Glory, Kim Eun Sook. Foto: YouTube Netflix Korea
7 Penulis dan Sutradara Drama Korea Populer

Popularitas penulis dan sutradara drama Korea tidak selalu mentereng seperti para aktornya.


Kisah Arswendo Atmowiloto, Menulis hingga Akhir Hayat, Apa saja Karyanya yang Terkenal?

54 hari lalu

Istri Arswendo Atmowiloto, Agnes Sri Hartini (tengah) memberikan penghormatan terakhir saat pemakaman di San Diego Hills Memorial Park, Karawang, Jawa Barat, Sabtu, 20 Juli 2019.  Arswendo Atmowiloto meninggal dunia setelah berjuang melawan kanker prostat.TEMPO/Hisyam Luthfiana
Kisah Arswendo Atmowiloto, Menulis hingga Akhir Hayat, Apa saja Karyanya yang Terkenal?

Arswendo Atmowiloto melahirkan banyak karya terkenal, ia terus menulis hingga kesehatannya menurun.


Dampak PDN Down, Penumpukan Penumpang dan Penambahan Personil Polisi di Bandara Soekarno-Hatta

23 Juni 2024

Server imigrasi mengalami gangguan termasuk di Bandara Soekarno-Hatta, Kamis, 20 Juni 2024. Foto Istimewa
Dampak PDN Down, Penumpukan Penumpang dan Penambahan Personil Polisi di Bandara Soekarno-Hatta

Kronologi layanan imigrasi down di Bandara Soekarno-Hatta dan dampaknya. Apa penyebab gangguan sistem Pusat Data Nasional (PDN)?


Tips Membeli Buku Bekas di Pasar Kwitang

13 Juni 2024

Pedagang membawa tumpukan buku yang dijual di Pasar Buku Kwitang, Jakarta, Senin 3 Juni 2024. Menurut pedagang penjualan buku saat ini menurun hingga 80 persen karena masyarakat banyak beralih membeli buku digital dan melakukan transkasi pembelian buku fisik secara daring. ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso
Tips Membeli Buku Bekas di Pasar Kwitang

Pasar Kwitang merupakan sentra buku bekas terbesar di Indonesia. Berikut tips memilh buku bekas.


IWEC Creative Awards 2024, 4 Penulis Anak Jadi Juara

28 Mei 2024

Empat penulis anak yang mendapat penghargaan di IWEC Awards
IWEC Creative Awards 2024, 4 Penulis Anak Jadi Juara

Empat dari 24 penulis dan komikus yang terpilih mendapatkan penghargaan atas karya orisinal mereka.


Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

29 April 2024

Kampoeng Mataraman Yogyakarta. Dok. Istimewa
Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.