Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenang Adisutjipto, Bapak Penerbang Indonesia yang Gugur saat Mengudara

image-gnews
Marsekal Muda Anumerta Agustinus Adisutjipto. Foto/tni-au.mil.id
Marsekal Muda Anumerta Agustinus Adisutjipto. Foto/tni-au.mil.id
Iklan

TEMPO.CO, JakartaAgustinus Adisutjipto adalah seorang pahlawan nasional sekaligus seorang komodor udara Indonesia. Ia merupakan Bapak Penerbang Indonesia. Hari ini 74 tahun lalu ia mengudara untuk terakhir kalinya.

Adisutjipto alias Tjip, lahir di Salatiga pada 4 Juli 1916. Ia merupakan putra sulung dari seorang pensiunan pemilik sekolah di Salatiga yang bermana Roewidodarmo. 

Sejak muda Tjip sudah jatuh cinta dengan penerbangan. Setelah lulus dari Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) atau sekolah pertama, ia berniat untuk mengikuti tes sekolah penerbangan di Kalijati namun ditentang oleh ayahnya. Akhirnya Tjip masuk Algeemene Middelbare School (AMS) atau sekolah menengah atas di Semarang.

Pada 1936, Adisutjipto lulus dari AMS. Ia kembali memohon kepada ayahnya agar diizinkan mengikuti pendidikan sekolah militer Breda (negeri Belanda). Akan tetapi, ayahnya justru memasukkannya ke sekolah kedokteran. Adisutjipto pun menuruti kemauan ayahnya. Ia kuliah di Genneskundige Hooge School atau sekolah tinggi kedokteran di Jakarta.

Meski menjalani pendidikan di sekolah kedokteran, pikiran Adisutjipto tetap berada di udara. Tanpa sepengetahuan ayahnya, ia mengikuti tes penerimaan Militaire Luchtvaart Opleiding School atau sekolah pendidikan penerbangan militer di Kalijati.

Adisutjipto berhasil lolos dengan hasil yang memuaskan. Alhasil ayahnya mengizinkan Tjip untuk menempuh pendidikan di sekolah penerbangan.

Adisutjipto berhasil mencapai tingkat Letnan Muda calon penerbang ikatan pendek bersama dengan sembilan siswa lainnya. Ia akhirnya terus melaju hingga mendapat Groot Militaire Brevet atau Brevet Penerbang Tingkat Atas.

Dunia Penerbangan

Melansir dari p2k.itbu.ac.id, sejak menjadi penerbang, Karier Adisutjipto terus melejit. Ia diangkat menjadi Ajuda Kapitein (Kolonel) Clason, pejabat Angkatan Udara KNIL di Jawa. Pada masa pendudukan Jepang, semua penerbang KNIL dibebaskan dari tugasnya. Adisutjipto pun kembali ke rumah orang tuanya di Salatiga.

Beberapa bulan setelah Indonesia merdeka, Pangkalan Udara Maguwo, Yogyakarta, memiliki sejumlah unit pesawat Cureng bekas kepemilikan Jepang. Pada Oktober 1945, ia diminta oleh Suryadi Suryadarma, kenalannya saat di Kalijati, untuk menerbangkan pesawat tersebut dalam rangka merayakan Hari Sumpah Pemuda dan membakar semangat kemerdekaan masyarakat Jogja.

Pada 15 November 1945, Adisutjipto mendirikan sekolah penerbang di Yogyakarta, tepatnya di Lapangan Udara Maguwo. Di sana, ia diberi tanggung jawab oleh panglima divisi setempat.

Selain itu, ia mendapat tugas untuk memimpin kesatuan operasi yang berbasis di Maguwo. Sebabnya Adisutjipto disebut-sebut sebagai perintis utama dalam sejarah pendidikan penerbangan di Indonesia.

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Akhir Perjuangan

Pada masa Agresi Militer Belanda I, Adisutjipto bersama Abdulrahman Saleh diperintahkan untuk ke India menggunakan pesawat Dakota VT-CLA. Pesawat itu mengangkut Sembilan penumpang.

Penerobosan blokade udara Belanda menuju India dan Pakistan berhasil dilakukan. Sebelum kembali ke Indonesia, mereka singgah ke Singapura untuk mengambil bantuan obat-obatan Palang Merah Malaya.

Sementara itu, di Lanud Maguwo, KSAU Soerjadi Surjadarma telah menunggu kedatangan pesawat ini dan memerintahkan agar pesawat tidak perlu berputar-putar sebelum mendarat untuk menghindari serangan udara terhadap pesawat tersebut.

Melansir dari laman tni.mil.id, saat mendekati Lanud Maguwo pada 29 Juli 1947 pukul 16.30, pesawat ini pun tetap berputar-putar untuk bersiap mendarat. Namun, tiba-tiba muncul dua pesawat Kittyhawk milik Belanda langsung menembaki pesawat tersebut.

Akibatnya, pesawat hilang kendali dan akhirnya pesawat jatuh di perbatasan Desa Ngoto dan Wojo dan langsung terbakar. Delapan dari sembilan orang dalam pesawat pun meninggal dunia, Adisutjipto termasuk di antaranya. Insiden ini melatarbelakangi peringatan Hari Bhakti TNI AU,

Adisutjipto dimakamkan di pemakaman umum Kuncen, lalu pada 14 Juli 2000 makamnya dipindah ke Monumen Perjuangan TNI AU di Ngoto, Bangunharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta.

Melansir dari historia.id, atas jasanya tersebut pangkat Adisutjipto dinaikkan menjadi marsekal muda udara serta diangkat menjadi Pahlawan Nasional pada 1974. Namanya kemudian diabadikan jadi Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta menggantikan Bandara Maguwo.

M. RIZQI AKBAR

Baca juga:

Mengenang Abdulrachman Saleh, Salah Satu Perintis TNI AU

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Wahana Edukasi Baru, Ajak Anak Mengenal Dunia Penerbangan

2 jam lalu

Seorang anak mencoba wahana baru Flight Academy, kolaborasi Traveloka dan KidZania Jakarta. (dok. Traveloka)
Wahana Edukasi Baru, Ajak Anak Mengenal Dunia Penerbangan

Flight Academy, wahana baru kolaborasi Traveloka dan KidZania Jakarta bisa jadi pilihan mengajak anak menjelajahi dunia penerbangan


Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

2 jam lalu

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo. Foto: Arief/vel
Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

Penarikan iuran yang akan dimasukkan dalam komponen perhitungan harga tiket pesawat itu dinilainya berpotensi melanggar Undang-Undang (UU).


8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

3 jam lalu

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.  Foto: Booking.com
8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.


Pelita Air Resmi Buka Penerbangan Langsung Kendari-Jakarta

3 jam lalu

Petugas memeriksa kesiapan pesawat Airbus A320-200 maskapai Pelita Air sebelum melakukan penerbangan perdana di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis 28 April 2022. PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pelita Air Service (PAS) membuka penerbangan perdana dengan pesawat Airbus A320-200 rute reguler dari Bandara Soekarno-Hatta ke Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali dan sebaliknya guna mewujudkan komitmen mendukung pengembangan industri transportasi udara dan memperkuat konektivitas di tanah air dengan melayani penerbangan komersial berjadwal (regular flight). ANTARA FOTO/Fauzan
Pelita Air Resmi Buka Penerbangan Langsung Kendari-Jakarta

Maskapai Pelita Air secara resmi membuka rute penerbangan baru Bandara Haluoleo Kendari-Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Banten.


Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

8 jam lalu

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo. Foto : Dok/Andri
Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.


Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

8 jam lalu

Presiden pertama RI, Sukarno (kiri) didampingi Wakil Presiden Mohammad Hatta, memberikan hormat saat tiba di Jalan Asia Afrika yang menjadi Historical Walk dalam penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, 1955. Dok. Museum KAA
Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.


Kronologi Dua Prajurit TNI Tersambar Petir, Satu Meninggal

9 jam lalu

Ilustrasi hujan petir. sciencedaily.com
Kronologi Dua Prajurit TNI Tersambar Petir, Satu Meninggal

Dua prajurit yang tersambar petir itu tengah melintas di Delta 1 Mabes TNI, Cilangkap.


Alasan Mengapa Pesawat Komersial Terbang di Ketinggian 35.000 Kaki

12 jam lalu

Ilustrasi pesawat (Pixabay)
Alasan Mengapa Pesawat Komersial Terbang di Ketinggian 35.000 Kaki

Ketinggian jelajah pesawat komersial biasanya berkisar antara 30.000 dan 42.000 kaki. Perbedaan itu tergantung jenis pesawat dan arah penerbangan.


Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

13 jam lalu

Video viral di media sosial berisi aksi belasan warga berebutan melempar sampah ke bak sebuah truk yang melintas di jalanan sekitar depo sampah Pasar Ngasem Kota Yogyakarta pada Rabu 24 April 2024. Dok. Istimewa
Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.


Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

22 jam lalu

Tony Fernandes. REUTERS/Romeo Ranoco
Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.