Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenang Frans Kaisiepo, Tokoh Pemersatu Papua dan Indonesia

image-gnews
Frans Kaisiepo. wikipedia.org
Frans Kaisiepo. wikipedia.org
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu rakyat Papua yang dianggap berjasa bagi Republik Indonesia adalah Frans Kaisiepo. Ia adalah Gubernur Provinsi Papua keempat dan dikenal sebagai salah satu sosok yang berani melawan kependudukan Belanda.

Kaisiepo dikenal karena jasanya pada Papua dan berusaha menyatukan tanah Papua dengan Indonesia.

Saat awal kemerdekaan, pria kelahiran Wardo, Biak, 10 Oktober 1921 ini sedang menimba ilmu di Kota NICA (Kampung Harapan) dan berguru dengan orang Jawa yang bernama Seogoro Atmoprasodjo. Darinya, Frans mengenal nilai-nilai nasionalisme Indonesia.

Melansir laman milik Kementerian Keuangan, Jumat, 16 Juli 2021, perjuangan Frans bagi Papua dan Indonesia sangat besar. Pada 31 Agustus 1945 ketika Papua masih diduduki Belanda, misalnya, Frans menjadi salah satu orang yang menyebarkan adanya Republik Indonesia. Ia merupakan orang pertama yang menyanyikan lagu Indonesia Raya dan mengibarkan Bendera Merah Putih di Tanah Papua.

Frans menjadi utusan Nederlands Nieuw Guinea dan satu-satunya orang asli Papua pada Konferensi Malino di Sulawesi Selatan pada Juli 1946. Dalam konferensi tersebut ia menentang niat Belanda untuk menggabungkan Papua dan Maluku dan menjadikannya Papua bagian dari Negara Indonesia Timur (NIT).

Pada 1946, Frans menginisiasi berdirinya Partai Indonesia Merdeka di Biak. Lewat partai ini ia mengkampanyekan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia di Papua. Karena hal ini, ia dipenjara oleh Belanda sejak 1954 hingga 1961.

Tak patah arang, pada 1961 Frans mendirikan partai Irian Sebagian Indonesia (ISI) dengan tujuan menuntut penyatuan Papua dengan Republik Indonesia. Hingga akhirnya tanggal 1 Mei 1963 terjadi peristiwa Perjanjian New York yang memutuskan bahwa wilayah Papua dikembalikan ke Indonesia.

  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Frans sempat menentang penamaan Papua karena menurutnya nama itu merupakan hinaan yang merendahkan warga asli Papua. Hal ini dikarenakan nama Papua awalnya merupakan sebutan pua-pua yang artinya ‘keriting’. Ia mengusulkan mengubah nama Papua menjadi Irian yang berasal dari bahasa Biak yang berarti ‘Cahaya yang mengusir kegelapan’.

Namun, kemudian nama Irian dipolitisasi oleh kelompok nasionalis Indonesia di Papua sebagai akronim dari ‘Ikut Republik Indonesia Anti Nederlands”.

Atas jasa-jasanya dalam usaha menggabungkan Papua dengan Indonesia, Frans Kaisiepo dianugerahi penghargaan Bintang Maha Putra Adi Pradana Kelas Dua. Selain itu, pada 1993 berdasarkan Keputusan Presiden nomor 077/TK/1993, namanya ditetapkan sebagai pahlawan nasional Indonesia. Wajahnya pun diabadikan dalam lembaran uang rupiah Rp10 ribu emisi 2015.

MAGHVIRA ARZAQ KARIMA

Baca juga:

UU Otsus Papua: DPR Papua Bisa Usul Angkat dan Hentikan Gubernur ke Presiden

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

3 jam lalu

Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla berjalan saat menghadiri acara gerakan masjid bersih 2024 di Masjid Akbar Kemayoran, Jakarta, Rabu, 6 Maret 2024. Kegiatan tersebut merupakan upaya berkelanjutan untuk mendorong terciptanya masjid yang bersih dan nyaman bagi umat Islam di seluruh Indonesia, khususnya dalam menyambut bulan Ramadan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.


Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

2 hari lalu

Amsterdam, Belanda. Unsplash.com/Mathilda Khoo
Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

Jumlah kapal pesiar sungai di Amsterdam meningkat hampir dua kali lipat sejak tahun 2011.


Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

3 hari lalu

Kondisi terkini pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Foto: TPNPB-OPM
Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.


TNI Pastikan Tak Ada Perubahan Pendekatan di Papua usai Rakor dengan Menko Polhukam

4 hari lalu

Kapuspen TNI Mayjend Nugraha Gumilar (kedua dari kiri), Panglima Daerah Militer XVII/Cenderawasih Mayjend Izak Pangemanan (ketiga dari kiri), Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi (paling kanan) dalam konferensi pers video viral penganiayaan warga Papua oleh anggota TNI di Subden Mabes TNI, Jakarta Pusat, pada Senin, 25 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso
TNI Pastikan Tak Ada Perubahan Pendekatan di Papua usai Rakor dengan Menko Polhukam

Kemenko Polhukam sebelumnya menggelar rapat koordinasi untuk membahas situasi terkini di Papua yang juga dihadiri oleh Panglima TNI.


Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

5 hari lalu

Ketua Komite Festival Film Indonesia atau FFI 2021, Reza Rahadian saat menghadiri peluncuran FFI 2021 secara virtual pada Kamis, 15 Juli 2021. Dok. FFI 2021.
Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

Dalam YouTube Reza Rahadian mengaku tertarik memerankan Thomas Matulessy jika ada yang menawarkan kepadanya dalam film. Apa hubungan dengannya?


Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

5 hari lalu

Amsterdam, Belanda. Unsplash.com/Adrien Olichon
Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

Tahun ini Amsterdam juga menaikkan pajak turis menjadi 12,5 persen untuk wisatawan yang menginap dan penumpang kapal pesiar.


Kemenko Polhukam Bakal Kaji Istilah Kelompok Bersenjata di Papua

5 hari lalu

TPNPB-OPM klaim serang pasukan TNI-Polri di Titigi, Papua. Dokumentasi TPNPB OPM.
Kemenko Polhukam Bakal Kaji Istilah Kelompok Bersenjata di Papua

Kemenko Polhukam belum bisa memastikan apakah penyebutan OPM seperti yang dilakukan TNI akan dijadikan keputusan negara.


Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

5 hari lalu

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto di gedung Kemenkopolhukam RI, Jakarta Pusat, Selasa, 19 Maret 2024. ANTARA/Walda Marison
Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

Pertemuan itu dilakukan untuk membahas berbagai situasi terakhir di Papua.


Koops Habema Tembak 2 Anggota TPNPB yang Serang Pos TNI di Nduga Papua

5 hari lalu

Ilustrasi penembakan. Haykakan.top
Koops Habema Tembak 2 Anggota TPNPB yang Serang Pos TNI di Nduga Papua

Koops Habema TNI menembak dua anggota TPNPB di Papua Pegunungan


Polda Papua Belum Tangkap Pembunuh Bripda Oktovianus Buara, TPNPB Klaim Bertanggung Jawab

5 hari lalu

Jenazah Bripda Oktovianus Buara yang ditemukan meninggal akibat dianiaya di Dekai tiba di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa 16 April 2024. (ANTARA/HO/Dok KP3 Bandara Sentani)
Polda Papua Belum Tangkap Pembunuh Bripda Oktovianus Buara, TPNPB Klaim Bertanggung Jawab

Polda Papua belum mampu menangkap pelaku pembunuhan terhadap Brigadir Dua Oktovianus Buara.