TEMPO.CO, Jakarta - Festival Film Indonesia atau FFI 2021 mengusung tema Sejarah Film dan Media Baru. FFI 2021 menghadirkan kategori baru untuk mengajak masyarakat terlibat aktif dalam proses penjurian.
"Kami membuka sebuah kategori yaitu, Film Favorit dan Aktris serta Aktor Favorit yang dipilih melalui media sosial yang menjadikannya sebagai pilihan dari warga pecinta film itu sendiri," kata Ketua Komite Bidang Penjurian, Garin Nugroho dalam konferensi pers virtual pada Kamis, 15 Juli 2021.
Total ada empat kategori baru yang dihadirkan oleh Komite FFI 2021, yaitu Film Favorit, Aktor Favorit, Aktris Favorit, dan Kritik Film. Kategori favorit ini memberi kesempatan bagi masyarakat untuk terlibat dan ikut memeriahkan FFI. Kehadiran kategori baru merupakan gebrakan yang sejalan dengan tema FFI 2021. "Ini adalah salah satu tawaran kami untuk menjadikan media baru sebagai bagian dari komunikasi dari FFI kali ini," katanya.
Ketua Komite FFI, Reza Rahadian mengungkapkan bahwa perkembangan dan perjalanan film Indonesia tidak akan pernah bisa dipisahkan daripada penontonnya. "Dalam hal ini penonton atau pecinta film Indonesia bisa memiliki akeses atau menentukan juga pilihannya atas apa yang menjadi film favorit, siapa yang menjadi aktor atau aktris favorit di tahun ini," katanya.
Dalam sistem penjurian tahun ini, FFI 2021 juga melibatkan sejumlah asosiasi film, mulai dari animasi, dokumenter, dan film pendek. Mereka diharapkan dapat merespon pertumbuhan yang ada dalam kerangka perfilman. “Komite FFI tahun ini membangun tiga hal penting dalam aspek penjuriannya, yaitu peran asosiasi profesi perfilman, keterlibatan aktif masyarakat, dan juga sistem dewan juri," kata Garin Nugroho.
Ketua Komite Festival Film Indonesia atau FFI 2021, Reza Rahadian saat menghadiri peluncuran FFI 2021 secara virtual pada Kamis, 15 Juli 2021. Dok. FFI 2021.
FFI 2021 melanjutkan sistem yang sudah ada dengan mencoba mengelola sistem penjurian dengan partisipasi aktif asosiasi dan membuka ruang diskusi terkait tantangan yang mereka hadapi, sekaligus melibatkan ekosistem film secara luas. Sejak awal proses seleksi hingga nominasi, peran aktif dan keterwakilan asosiasi menjadi dasar penjurian. Anggota Dewan Juri yang akan dipilih oleh Komite FFI 2021-2023 pun lewat berbagai masukan, diskusi, dan pemungutan suara oleh asosiasi-asosiasi profesi perfilman.
Sama seperti sebelumnya, sistem penjurian tetap melibatkan tim kurator yang bertugas untuk menyeleksi berbagai film. Setelah melalui berbagai proses, di tahap terakhir akan melibatkan 15 juri yang dipilih oleh asosiasi-asosiasi terkait. "Anggota asosiasi akan aktif menyeleksi juri dan memberikan masukan nama-nama juri akhir untuk menjadi kurator atau penilai dari film yang terakhir," kata Garin Nugroho.
Hingga hari ini tercatat sudah ada 62 film yang rilis selama setahun belakangan dan masih dapat terus bertambah seiring berjalannya waktu. Ini memang jauh dari jumlah tahun - tahun sebelum pandemi namun Garin Nugroho sangat mengapresiasi para sineas yang tetap berkarya meski di tengah situasi krisis saat ini. "Ini sesuatu yang luar biasa dan kita harus memberi hormat kepada teman-teman di perfilman. Meskipun banyak artis dan kru yang terpapar covid, itu menunjukkan semangat produktivitas teman - teman terus bekerja terus menerus," katanya.
FFI 2021 akan digelar tepat di Hari Pahlawan, 10 November 2021 mendatang. Hari Pahlawan dipilih sebagai malam penghargaan sekaligus momentum untuk mengusulkan Usmar Ismail, tokoh film nasional yang melahirkan Festival Film Indonesia dan kiprahnya telah diakui perfilman dunia, sebagai pahlawan nasional.
Baca juga: Digelar di Hari Pahlawan, FFI 2021 Usung Tema Sejarah Film dan Media Baru