Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Nia Ramadhani Pernah Ngaku Sering Ditawari Narkoba: Tergantung Iman

Reporter

Editor

Marvela

image-gnews
Foto pasangan konglomerat Ardi Bakrie dan artis Nia Ramadhani di sebuah lapangan golf. Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus membenarkan penangkapan atas Nia Ramadhani (NR) dan suaminya Ardi Bakrie (AB). Instagram/Nia Ramadhani
Foto pasangan konglomerat Ardi Bakrie dan artis Nia Ramadhani di sebuah lapangan golf. Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus membenarkan penangkapan atas Nia Ramadhani (NR) dan suaminya Ardi Bakrie (AB). Instagram/Nia Ramadhani
Iklan

TEMPO.CO, JakartaNia Ramadhani dan suaminya, Ardi Bakrie tengah menjalani pemeriksaan di kantor Kepolisian Resor Jakarta Pusat setelah ditangkap pada Rabu malam, 7 Juli 2021. Keduanya diketahui ditangkap saat tengah menggelar pesta sabu di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Setelah kabar ini beredar, akun Instagram keduanya dipenuhi banyak pertanyaan dari netizen mengenai pemberitaan tersebut. Bahkan video wawancara Nia Ramadhani beberapa tahun lalu mengenai pendapatnya soal narkoba kembali menjadi sorotan. Dalam wawancara yang terjadi tiga tahun lalu, ibu tiga anak ini mengaku kalau ia sering ditawari narkoba.

"Dalam dunia keartisan itu semuanya dari dulu aku umur 14 tahun, dunia narkoba itu udah ada kok di sekeliling, itu tergantung iman masing-masing menurut aku," kata Nia Ramadhani di kanal YouTube Cumicumi yang diunggah pada 22 Februari 2018.

Nia Ramadhani memang sudah sejak kecil mengawali kariernya di dunia hiburan. "Dari aku kecil juga (banyak) tawaran dan segala macam itu semua udah ada dari dulu bukan cuma di klub aja," katanya. "Kalau takut narkoba sendiri atau segala macam, tergantung, balik sama diri sendiri sih."

Saat itu perempuan 31 tahun ini juga menanggapi jika ada teman di sekitarnya yang terlibat narkoba dan harus berurusan dengan pihak berwajib. "Sejauh yang aku tahu teman-teman aku enggak ada yang kayak gitu dan kalaupun memang ada ya kalau ketangkap ya dia yang ketangkap, kalau aku kan enggak mikirin, karena aku enggak berbuat salah," katanya.

Nia Ramadhani juga mengaku didikan dari orang tuanya juga berperan penting dalam mengambil keputusan. "Tergantung dari orang tua mendidik kita dan orang tua aku udah kasih lihat contohnya kayak gimana jadi memang udah ditanamin di diri sendiri. Menurut aku kalau pribadinya udah kuat ya enggak perlu takut," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Video pernyataan ini langsung menjadi sorotan dan sejumlah netizen memberikan komentar beberapa jam lalu sejak pemberitaan Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie mencuat. "Sekarang terbukti iman anda tidak kuat," tulis Nurlela 1604. "Berarti sekarang enggak kuat iman ya Nia?" tulis Putri Ayu Resna Sari. "Berarti sekarang imannya goyah dong hahaha," tulis Mike Mone Alo.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Yusri Yunus membenarkan penangkapan terhadap Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie. "Mereka diperiksa di kantor Polres Jakarta Pusat," ujar Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis, 8 Juli 2021.

Yusri melanjutkan, nanti siang polisi akan menggelar jumpa pers untuk menjelaskan duduk perkara penangkapan Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie tersebut. Konferensi pers itu akan berlangsung di kantor Polres Jakarta Pusat setelah salat dzuhur.

Baca juga: Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie Diperiksa di Polres Jakarta Pusat

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Usai jadi Tersangka Dugaan Penodaan Agama, Galih Loss Ditahan di Rutan Polda Metro Jaya

25 detik lalu

Galih Noval Aji Prakoso ditangkap polisi pada 22 April 2024 karena unggahan video di TikTok @galihloss3 soal penyebaran kebencian berbasis SARA. Sumber: Polda Metro Jaya
Usai jadi Tersangka Dugaan Penodaan Agama, Galih Loss Ditahan di Rutan Polda Metro Jaya

Ditreskrimsus Polda Metro Jaya resmi menetapkan Galih Noval Aji Prakoso alias Galih Loss sebagai tersangka dugaan penyebaran kebencian di TikTok.


Polda Metro Jaya Tetapkan Tiktokers Galih Loss jadi Tersangka Dugaan Penodaan Agama

1 jam lalu

Tiktoker Galihloss3 memegang HP yang digunakan untuk mengunggah konten yang diduga bermuatan SARA. Dokumentasi Polda Metro Jaya
Polda Metro Jaya Tetapkan Tiktokers Galih Loss jadi Tersangka Dugaan Penodaan Agama

Polda Metro Jaya menetapkan Galih Loss sebagai tersangka penyebaran kebencian dan penodaan agama lewat Tiktoknya @galihloss3.


SETARA Institute Minta Polda Metro Jaya Terapkan Restorative Justice atas Laporan Penistaan Agama oleh Gilbert Lumoindong:

2 jam lalu

Gilbert Lumoindong. Instagram
SETARA Institute Minta Polda Metro Jaya Terapkan Restorative Justice atas Laporan Penistaan Agama oleh Gilbert Lumoindong:

Direktur Eksekutif SETARA Institute Halili Hasan menyebut seharusnya polisi mengabaikan dan tidak menindaklanjuti laporan terhadap Gilbert Lumoindong


Motif Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Pulau Pari karena Korban Minta Harga Lebih

2 jam lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi pada saat Konferensi Pers di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Senin, 25 Maret 2024. Ditresnarkoba Polda Metro Jaya bekerjasama dengan Bea dan Cukai telah berhasil melakukan pengungkapan dan penangkapan terhadap pelaku kasus peredaran gelap narkotika jenis kokain cair, serbuk MDMA dan narkotika jenis sabu jaringan internasional. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Motif Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Pulau Pari karena Korban Minta Harga Lebih

Pelaku diduga membunuh korban di Pulau Pari karena sakit hati.


Pengamat Sebut Penangkapan Polisi yang Terlibat Kasus Narkoba Layak Diapresiasi

3 jam lalu

Ilustrasi sabu. Reuters
Pengamat Sebut Penangkapan Polisi yang Terlibat Kasus Narkoba Layak Diapresiasi

ISESS sebut penangkapan polisi yang diduga terlibat kasus narkoba perlu diapresiasi.


Polisi Diduga Konsumsi Narkoba, Kompolnas: Atasan Langsung Gagal Mengawasi Anggotanya

7 jam lalu

Komisioner Kompolnas Poengky Indarti saat di Istana Negara pada Jumat 14 Agustus 2022. Tempo/Hamdan C Ismail
Polisi Diduga Konsumsi Narkoba, Kompolnas: Atasan Langsung Gagal Mengawasi Anggotanya

Kompolnas menilai atasan langsung dari anggota polisi yang ditangkap karena konsumsi narkoba harus turut diperiksa karena gagal mengawasi anak buahnya


Kasus Anggota Polda Metro Jaya Pakai Narkoba, Kompolnas Minta Atasan Langsung Ikut Diperiksa

8 jam lalu

Komisioner Kompolnas Poengky Indarti saat di Istana Negara pada Jumat 14 Agustus 2022. Tempo/Hamdan C Ismail
Kasus Anggota Polda Metro Jaya Pakai Narkoba, Kompolnas Minta Atasan Langsung Ikut Diperiksa

Poengky menduga atasan dari empat polisi pesta narkoba tersebut tidak menjalankan pengawasan melekat (waskat) sesuai Peraturan Kapolri.


Dilepas Karena Bukan Pemakai Narkoba, Anggota Polres Metro Jaktim Kembali Bertugas

10 jam lalu

Kapolres Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Nicolas Ary Lilipaly ditemui di Polres Metro Jakarta Timur, Rabu, 7 Februari 2024. Tempo/Novali Panji
Dilepas Karena Bukan Pemakai Narkoba, Anggota Polres Metro Jaktim Kembali Bertugas

Satu anggota Polres Metro Jakarta Timur yang ikut ditangkap bersama empat polisi dari Polda Metro Jaya karena pesta narkoba di Depok dilepas.


Kompolnas Akan Minta Klarifikasi Polda Metro dan Polda Sumsel Soal Polisi Terjerat Narkoba

21 jam lalu

Komisioner Kompolnas Poengky Indarti saat di Istana Negara pada Jumat 14 Agustus 2022. Tempo/Hamdan C Ismail
Kompolnas Akan Minta Klarifikasi Polda Metro dan Polda Sumsel Soal Polisi Terjerat Narkoba

Kompolnas akan meminta klarifikasi dari Polda Metro Jaya dan Polda Sumatera Selatan tentang dugaan keterlibatan anggota polri dalam kasus narkoba.


Kasus Polisi Pesta Narkoba di Depok, Anggota Polres Jaktim Dilepas karena Terbukti Tidak Terlibat

22 jam lalu

Kondisi rumah polisi yang gelar pesta narkoba jenis sabu di Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Depok, Senin, 22 April 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Kasus Polisi Pesta Narkoba di Depok, Anggota Polres Jaktim Dilepas karena Terbukti Tidak Terlibat

Satu personel yang ditangkap dalam penggerebekan polisi pesta narkoba di Depok sudah dilepas dan kembali bertugas.