Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Umi Pipik Melepas Dua Anaknya ke Pesantren: Hati Tidak Karuan

Reporter

Editor

Marvela

image-gnews
Umi Pipik bersama keempat anaknya dari almarhum Ustad Jefri Al-Buchori atau Uje. (Instagram/@_ummi_pipik_).
Umi Pipik bersama keempat anaknya dari almarhum Ustad Jefri Al-Buchori atau Uje. (Instagram/@_ummi_pipik_).
Iklan

TEMPO.CO, JakartaUmi Pipik melepas kepergian anak ketiga dan keempatnya, Ayla Azuhro dan Attaya Bilal Rizkillah ke pondok pesantren. Istri almarhum Ustad Jefri Al-Buchori atau Uje ini merasa sedih namun ia mendukung penuh kedua anaknya untuk memperdalam ilmu agama di pesantren meski harus terpisah untuk sementara waktu.

"Hari ini menjadi hari yang sangat-sangat bikin hati enggak karu-karuan sedih, tapi sedihnya karena Allah, melepaskan dua anak sekaligus untuk menuntut ilmu agama di pesantren," tulis Umi Pipik di Instagram pada Senin, 5 Juli 2021.

Dalam video yang diunggahnya, terlihat Umi Pipik mencium dan memeluk Bilal dan Ayla dengan wajah sembab. Tidak ingin membuat ibunya tambah sedih, Bilal berusaha menghapus air matanya. Umi Pipik ditemani oleh anak pertama dan keduanya, Abidzar Al Ghifari dan Adiba Khanza untuk mengantarkan langsung Ayla dan Bilal ke pesantren.

"Bilal di pondok pesantren yayasan Al Fachriyah milik @alhabibjindan, dan Ayla di pesantren putri @daarummilmuminin, milik ustadzah @fachriyah_novel (adek dari Habib Novel bin Jindan)," tulisnya.

Perempuan dengan nama lengkap Pipik Dian Irawati ini mengaku ikhlas melepaskan kedua anak laki-laki dan perempuannya itu ke pesantren. "In sha Allah ummi ikhlas melepas kalian, mengembalikan hati yang sedih ini kepada Sang pemilik hati yaitu Allah Ta'ala, berpisah karena Allah dan kelak bertemu kembali karena Allah," tulisnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia selalu berdoa untuk anak-anaknya agar selalu diberikan kekuatan dalam menuntuk ilmu di pesantren. "Semoga Allah Ta'ala berikan kalian kesabaran, kekuatan, kesehatan, dalam menuntut ilmu dan ilmu kalian kelak mampu membawa kemuliaan di dunia dan akherat untuk kalian dan keluarga kita, dan Allah juga berikan ummi kelapangan hati untuk bisa menyimpan kerinduan kepada kalian berdua. Semangat ya Ayla dan Bilal," tulisnya.

Sejak kepergian Ustad Jefri Al-Buchori atau Uje pada 26 April 2013, Umi Pipik harus membesarkan keempat anaknya seorang diri sebagai orang tua tunggal. Selain harus mencari nafkah, ia merasa bertanggung jawab penuh atas tumbuh kembang anak-anaknya termasuk pendidikan agama. "Sampai sekarang kalian sudah besar, tugas ummi belum selesai untuk terus mendidik kalian belajar terus taat dan taat lagi kepada Allah ta'ala," tulis Umi Pipik di Instagram pada 13 Mei 2021.

Baca juga: Umi Pipik Melepas Putra Bungsunya ke Pondok Pesantren: Ya Allah Lindungi Dia

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemenag Buka Program Bantuan Pesantren dan Pendidikan Keagamaan Islam 2024, Begini Cara Daftarnya

4 hari lalu

Ilustrasi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
Kemenag Buka Program Bantuan Pesantren dan Pendidikan Keagamaan Islam 2024, Begini Cara Daftarnya

Kementerian Agama membuka program bantuan pesantren dan pendidikan keagamaan Islam untuk tahun anggaran 2024.


Mengenang Ustad Jefri Al Buchori atau Uje, Ini Profil dan Kisah Kematiannya

12 hari lalu

Ustad Jefri al Bukhori, Jakarta, Oktober 2005. Uje semasa hidupnya dikenal dengan  gaya berceramah yang khas. TEMPO/ Ramdani
Mengenang Ustad Jefri Al Buchori atau Uje, Ini Profil dan Kisah Kematiannya

Meskipun telah 11 tahun meninggal, tetapi Ustad Jefri Al Buchori atau Uje akan selalu dikenang. Berikut profil hingga kisah kematiannya.


Kemenag Usul Lulusan Ma'had Aly Bisa Ikut Seleksi CPNS

23 hari lalu

Peserta mengikuti Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS formasi Kejaksaan di Kantor Pusat Badan Kepegawaian Negara (BKN), Jakarta, Kamis  9 November 2023. Pemerintah mulai Kamis 9 November melaksanakan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS 2023 yang diikuti sebanyak 1.853.617 pelamar, sedangkan Seleksi Kompetensi bagi Calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (CPPPK) akan dilakukan pada Jumat 10 November. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Kemenag Usul Lulusan Ma'had Aly Bisa Ikut Seleksi CPNS

Lulusan Ma'had Aly berpeluang mengikuti seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil atau CPNS, khususnya formasi penyuluh agama.


Kiai Abal-Abal Pelaku Kekerasan Seksual Terhadap Santri di Semarang Dituntut 15 Tahun Penjara

27 hari lalu

Muh Anwar alias Bayu Aji Anwari. Facebook
Kiai Abal-Abal Pelaku Kekerasan Seksual Terhadap Santri di Semarang Dituntut 15 Tahun Penjara

Bayu Aji Anwari, pimpinan Yayasan Islam Nuril Anwar Kota Semarang dituntut 15 tahun penjara. Didakwa melakukan kekerasan seksual terhadap 6 santri.


Motif Penganiayaan Santri hingga Tewas di Jambi, Pelaku Ditagih Utang Rp 10 Ribu

31 hari lalu

Dirreskrimum Polda Jambi Kombes Pol Andri Ananta (Dua dari kiri), Kabid Humas Kombes Pol Mulia Prianto (tiga dari kiri) dan Kapolres Tebo I Wayan Arta (empat dari kanan) menyampaikan keterangan pers terkait hasil penyidikan kasus penganiayaan santri di Tebo, Sabtu, 23 Maret 2024. Foto: ANTARA/Tuyani.
Motif Penganiayaan Santri hingga Tewas di Jambi, Pelaku Ditagih Utang Rp 10 Ribu

Polda Jambi akirnya mengungkap motif penganiayaan yang menewaskan AH, 13 tahun, santri di salah satu ponpes di Kabupaten Tebo.


Pimpinan Pesantren di Trenggalek dan Anaknya Mengaku Cabuli Santriwati Sejak 2021

32 hari lalu

Ilustrasi pencabulan. Shutterstock
Pimpinan Pesantren di Trenggalek dan Anaknya Mengaku Cabuli Santriwati Sejak 2021

Polisi menetapkan bapak dan anak pengasuh pondok pesantren di Trenggalek sebagai tersangka pencabulan


Santri Tewas di Jambi, Polres Tebo Tangkap Dua Kakak Kelas Korban

32 hari lalu

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Santri Tewas di Jambi, Polres Tebo Tangkap Dua Kakak Kelas Korban

Polres Tebo, Jambi, menangkap terduga pelaku penyebab kematian santri berinsial AH, 13 tahun, di salah satu Pondok Pesantren (Ponpes).


Polda Jambi Jamin Penyelidikan Kasus Kematian Santri di Tebo Berlanjut, Gelar Perkara Dilakukan Pekan ini

37 hari lalu

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Polda Jambi Jamin Penyelidikan Kasus Kematian Santri di Tebo Berlanjut, Gelar Perkara Dilakukan Pekan ini

Kasus kematian santri di salah satu Pondok Pesantren di Tebo Jambi ini sempat mandek, hingga viral lagi setelah dibawa ke Hotman Paris.


Marak Perang Sarung, KPAI Imbau Pesantren hingga Ormas Bantu Arahkan Kegiatan Anak selama Ramadan

38 hari lalu

(ki-ka) Pengurus Formas LKSA - PSAA, Jasra Putra bersama pengurus Panti Asuhan Dapur Yatim Baleendah, Devi Susiana dan Komisioner KPAI, Rita Pranawati menjelaskan foto-foto terkait penyergapan panti oleh Densus 88 Anti Teror saat konferensi pers di Kantor KPAI, Jakarta, 19 Januari 2016. TEMPO/Amston Probel
Marak Perang Sarung, KPAI Imbau Pesantren hingga Ormas Bantu Arahkan Kegiatan Anak selama Ramadan

KPAI mengimbau pelbagai lembaga keagamaan, seperti pesantren, lembaga zakat, dan ormas Islam, membantu mengarahkan kegiatan anak selama Ramadan.


Disinggung Hotman Paris, Kasus Santri Tewas di Jambi yang Sempat Mandek Berlanjut

38 hari lalu

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Disinggung Hotman Paris, Kasus Santri Tewas di Jambi yang Sempat Mandek Berlanjut

Polda Jambi menyatakan penyelidikan kasus kematian seorang santri di salah satu pondok pesantren di Kabupaten Tebo terus berlanjut.