Remy Sylado dan Masyarakat Adat Kinipan Terima Penghargaan Akademi Jakarta 2021

Reporter

Remy Sylado. TEMPO/ JACKY RACHMANSYAH
Remy Sylado. TEMPO/ JACKY RACHMANSYAH

TEMPO.CO, Jakarta - Seniman, Remy Sylado dan masyarakat adat Kinipan, Lamandau, Kalimantan Tengah yang gigih melindungi hutan hujan tropis mendapatkan penghargaan Akademi Jakarta 2021. Penghargaan itu diberikan secara daring pada Senin sore, 28 Juni 2021.

“Ini merupakan penghargaan kebudayaan yang dimulai tahun ini, diberikan kepada pribadi seniman atau kelompok masyarakat penggiat kebudayaan,” kata Ketua Akademi Jakarta, Seno Gumira Ajidarma dalam siaran pers yang diterima Tempo pada Selasa dinihari, 29 Juni 2021.

Seno menuturkan, Penghargaan Akademi Jakarta diberikan kepada individua tau pribadi, kepada seniman yang konsisten mengembangkan gagasannya secara khas, dalam kondisi apapun tidak berhenti melahirkan karya yang kreatif dan inovatif. Adapun penghargaan kepada masyarakat penggiat kebudayaan dilihat dari masayrakat yang gigih memperjuangkan hak-hak dasar manusia, lingkungan hidup, alam dan sosial, untuk kepentingan kemanusian dan keadilan.

“Proses seleksi dari beberapa kandidat dan pengambilan keputusan, dilakukan mulai November 2020 oleh 17 annggota Akademi Jakarta,” kata Seno.

Semula, kata Seno Gumira, penganugerahan Piagam Akademi Jakarta 2021 akan digelar secara hybrid, yakni daring dan offline. Namun setelah melihat ada pelonjakan kasus positif Covid-19, Akademi Jakarta menyerahkan penghargaan ini secara online.

Masyarakat adat Kinipan. Istimewa

Anggota Akademi Jakarta, I. Sandyawan Sumardi menuturkan, Penghargaan Akademi Jakarta kepada masyarakat adat Laman Kinipan ini karena mereka teguh melindungi hutan hujan tropis dari ancaman pengubahan menjadi lahan perkebunan sawit. Masyarakat adat Kinipan, termasuk di dalamnya etnis Dayak Tomun berdomisili di Desa Kinipan, Kecamatan Batang Kawa, Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah.

Komunitas  ini terdiri dari 239 keluarga dan 938 jiwa yang bergantung hidup pada hutan. “Dari hutan mereka mengambil rotan, karet, durian, jengkol, obat-obatan, kayu bakar, madu, ikan, binatang buruan, kayu untuk membangun rumah, dan lainnya,” kata Sandyawan yang bertugas membacakan pertimbangan penghargaan kepada Kinipan.

Hutan, kata Sandyawan, bukan sekadar penyedia kebutuhan hidup. Ia adalah juga ruang hidup dan identitas serta basis kehidupan sosial budaya komunitas. Kegigihan masyarakat Kinipan menjaga hutannya bukan hanya terkait dengan keberlangsungan hidup masyarakatnya tetapi juga mencegah pemburukan kualitas hidup masyarakat di wilayah hilir di Kabupaten Lamandau.

Komunitas adat Laman Kinipan tak habis pikir. “Mengapa hutan yang berisi tanaman-tanaman kayu yang bernilai ekonomi tinggi, jengkol yang harganya Rp 16.000 per kilogram, madu, rotan, binatang buruan dan lainnya diganti dengan tanaman sawit yang harganya hanya Rp 900 sampai 1.400 per kilogram,” kata Sandyawan.

Remy Sylado, saat membacakan puisi pada acara HUT Taman ismail Marzuki (TIM) ke-40 di Graha Bhakti Budhaya (GBB), TIM, Jakarta, Sabtu (15/11).Foto : TEMPO/Yosep Arkian/2008111

Anggota Akademi Jakarta lainnya, Karlina Supelli yang ditugaskan berpidato menjelaskan pertimbangan kemenangan diberikan kepada Remy Sylado menuturkan, pria yang terlahir dengan nama Yapi Panda Abdiel Tambayong ini sebenarnya bercita-cira sebagai penyanyi. Lantaran tak memiliki tanah, cita-cita Remy Sylado tak kesampaikan.

“Lahirlah karya-karya unggul dalam ladang sastra, teater, seni rupa, musik, drama. Ia juga seorang munsyi,” kata Karlina. “Ada masa Remy Sylado mengejutkan dunia sastra Indonesia karena mendobrak kekeramatan pandangan estetika bahwa bahasa puisi harus tertib dan terpilih. Ia menegakkan ragamnya sendiri melalui gerakan Puisi Mbeling.”

Mbeling, menurut Remy saat berorasi sastra di Dewan Kesenian Jakarta pada 2013 adalah nakal tapi sembodo. Nakal, susah diatur, memberontak, tapi ada imbangannya, yakni tangkas dalam permainan kata dan gagasan yang disertai kelakar, sindiran, serta olok-olok. “Mbeling bagi Remy Sylado hanya satu sikap untuk berkisah tentang kejujuran dunia, apa adanya (Dua Jembatan: Mirebau & Asemka),” kata Karlina.

Dalam kejujuran itu, Karlina mengatakan, karya-karya Remy Sylado membuat kita tergelak sekaligus merasa seperti ada sebilah pedang menembus benak. Puluhan tahun kemudian, nuansa mbeling itu tak redup. “Ia tetap memprotes ketidakadilan, keangkuhan penguasa, penyesatan nalar, budaya cangkeman, prasangka kebangsaan yang konyol – memakai ungkapan Remy Sylado sendiri dalam 123 Ayat Tentang Seni.

Baca juga: Drama Perlawanan Remy Sylado








ArtSociates Pamerkan Karya Seni Grafis 10 Seniman Residensi di Galeri Lawangwangi

11 hari lalu

Pecinta seni mengamati karya Yogi A. Ginanjar. Pameran The Mirror of Print: Exploring Identity and Representation through Contemporary Printmaking di Galeri Lawangwangi, 17 Maret - 6 Mei 2023.(Dok.Istimewa)
ArtSociates Pamerkan Karya Seni Grafis 10 Seniman Residensi di Galeri Lawangwangi

Para seniman yang terpilih, mengikuti residensi atau membuat karya seni grafis di studio grafis Habben Drucken di Kota Bandung.


9 Karya Seniman Indonesia untuk Sambut Star Wars: The Mandalorian Season 3

11 hari lalu

Star Wars: The Mandalorian Season 3. Dok. Disney+ Hotstar
9 Karya Seniman Indonesia untuk Sambut Star Wars: The Mandalorian Season 3

Terinspirasi dari Star Wars: The Mandalorian Season 3, 9 seniman lokal membuat karya seni yang merepresentasikan keberagaman Indonesia.


Puluhan Seniman Bandung Gelar Pameran Bareng Bertema Cinta

37 hari lalu

Pameran Katakan Seni Rupa dengan Cinta #2 Galeri Pusat Kebudayaan, Bandung, 17-25 Februari 2023. (ANWAR SISWADI)
Puluhan Seniman Bandung Gelar Pameran Bareng Bertema Cinta

Cinta dalam pameran ini tentang kesungguhan seniman dalam proses kreatifnya dengan penuh kedalaman dan ketekunan


Pameran Perdana Grey Gallery Jalan Braga Bandung Gaet Seratusan Seniman

53 hari lalu

Pameran bersama dengan judul Hitam. di Grey Gallery Jalan Braga Bandung. (ANWAR SISWADI)
Pameran Perdana Grey Gallery Jalan Braga Bandung Gaet Seratusan Seniman

Karya pameran tersebar di tiga lantai, mayoritas berformat dua dimensi seperti gambar, lukisan, dan instalasi.


Jadi Artis Paling Banyak Ditonton di YouTube Indonesia 2022, Inilah Profil Penyanyi Dangdut Yeni Inka

55 hari lalu

Yeni Inka Novitasari/Instagram
Jadi Artis Paling Banyak Ditonton di YouTube Indonesia 2022, Inilah Profil Penyanyi Dangdut Yeni Inka

Yeni Inka mulai dikenal masyarakat luas ketika dirinya banyak mengcover lagu-lagu sedih dan mengunggahnya di YouTube.


Bertandang ke Solo, Anies Baswedan Diskusi dengan Seniman Pedalangan

55 hari lalu

Bakal Capres yang diusung Partai NasDem, Demokrat, dan PKS, Anies Baswedan (kiri) menghadiri pertemuan dengan Komunitas Pelestari Seni Budaya Nusantara (KPSBN) di Kota Solo, Rabu, 1 Februari 2023.TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Bertandang ke Solo, Anies Baswedan Diskusi dengan Seniman Pedalangan

Anies Baswedan diketahui sebagai pembina Komunitas Pelestari Seni Budaya Nusantara (KPSBN).


Sambut Tahun Baru Selepas Pandemi, 17 Seniman Bandung Gelar Pameran Prelude

24 Januari 2023

Pameran bersama seni rupa berjudul Prelude di Galeri Pusat Kebudayaan, Bandung. TEMPO/ANWAR SISWADI
Sambut Tahun Baru Selepas Pandemi, 17 Seniman Bandung Gelar Pameran Prelude

Pameran Prelude tidak sekadar menandai sebuah pameran seni di awal tahun Masehi 2023.


Seniman dan Guru di Bandung ini Gelar Pameran Tunggal Gambar Berjudul Dunia

20 Januari 2023

Karya gambar berjudul
Seniman dan Guru di Bandung ini Gelar Pameran Tunggal Gambar Berjudul Dunia

Dede Wahyudin, memajang 67 gambar ukuran kecil dan empat berukuran besar yang dominan berwarna hitam putih dalam pameran tunggal itu.


Profil Nano Riantiarno, Pendiri Teater Koma yang Meninggal Pagi Ini

20 Januari 2023

Nano Riantiarno. TEMPO/Dwianto Wibowo
Profil Nano Riantiarno, Pendiri Teater Koma yang Meninggal Pagi Ini

Nano Riantiarno mendapatkan piagam penghargaan dari Menteri Pariwisata Seni dan Budaya sebagai seniman dan budayawan berprestasi pada 1999.


Menikmati Instalasi Kreatif 3D di Terowongan Kendal

11 Januari 2023

Jakarta Experience Board berkolaborasi dengan MRT Jakarta menghadirkan Instalasi Kreatif Mural 3D di Terowongan Kendal/Istimewa
Menikmati Instalasi Kreatif 3D di Terowongan Kendal

Jakarta Experience Board (JXB) berkolaborasi dengan MRT Jakarta dan para seniman menghadirkan "Instalasi Kreatif Mural 3D" di Terowongan Kendal