Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Barakarama Project Merawat Kebinekaan Indonesia Lewat Musik

Reporter

image-gnews
Barakarama Project adalah wadah berkreasi musik yang didirikan Baruna Priyotomo, vokalis band Elpamas. Foto: Barakarama Project.
Barakarama Project adalah wadah berkreasi musik yang didirikan Baruna Priyotomo, vokalis band Elpamas. Foto: Barakarama Project.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Vokalis Elpamas, sebuah band tahun 1990an, Baruna Priyotomo mendirikan Barakarama Project. “Ini adalah sebuah project yang mengangkat kembali keunikan dan kekayaan bunyi etnik di nusantara, menyatukannya dengan lirik yang memuat semangat kebangsaan dan nasionalisme yang tinggi,” kata Baruna dalam siaran pers yang diterima Tempo pada Selasa, 15 Juni 2021. 

Baruna, menuturkan alasannya mengapa Barakarama Project harus etnik dan liriknya berbicara soal nasionalisme. "Eyang saya dulu pejuang kemerdekaan di Yogyakarta, di zaman Jenderal Ahmad Yani,”  kata Baruna.

Sebagai pendiri Barakarama Project, Baruna merancangnya sebagai wadah untuk berekspresi seni. Tak sekadar bermusik, proyek ini juga harus memuat unsur tari, teater, dan melakukan eksplorasi seni yang mengangkat  tradisi Indonesia. Ia menjelaskan, kata project itu bisa ditafsirkan tidak berformasi baku dah amat terbuka kehadiran musisi baru. 

Formasi Barakarama Project saat ini adalah Baruna, Riffy Putri, Yuyun, dan Bunga sebagai vokal, Toto Tewel dan Youslam pada gitar, Ardy (bas), Estu Pradana (keyboards), Ihsan (biola), Hendrikus ( perkusi ) dan Rere (drums). Rere menyebut, titik berat Barakarama Project adalah peralihan dari musik industri yang mainstream menjadi penuh unsur etnik.

Barakarama Project, wadah berkreasi seni yang didirikan Baruna Priyotomo, vokalis Elpamas. Foto: Barakarama Project.

“Kita ingin merawat pluralisme, keanekaragaman budaya, bahasa, suku dan agama Indonesia," kata Rere. Sebagai seniman yang menyuarakan sesuatu melalui musik, unsur menjadi penting, agar tidak asing dengan budaya Indonesia yang amat kaya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rere berharap dalam waktu mendatang Barakarama Project bisa saja menggelar diskusi tentang membangung toleransi. “Kami sudah merancang berdialog dengan PBNU, misalnya, dengan Buya Said, untuk membahas soal kebudayaan dan merawat kebinekaan," ujarnya. 

Baruna menuturkan, dalam Barakarama Project, ia bertugas menulis lagu dan lirik. Adapun aransemennya digarap bersama dalam pola workshop bersama belasan musisi, misalnya untuk single yang baru dirilis - Nyanyian Bangsa. 

“Lagu ini saya tulis bersama Adi Prasetio, lalu kami buat workshop aransemen dengan melibatkan Ucok, dan kawan-kawan musisi dari Yogya,” ujar Baruna.

Nyanyian Bangsa sudah masuk ke digital platform Spotify, Joox, Deezer, iTunes, Langit Musik, dan videonya bisa disaksikan di YouTube. Nyanyian Bangsa merupakan tema lagu yang menunjukkan komitmen kebangsaan personel Barakarama Project. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pakar Antropologi Hukum Unair: Tanpa UU Masyarakat Adat, 21 Etnik Bisa Punah di IKN

1 Februari 2024

Desain Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. Investasi untuk peletakan batu pertama tahap ketiga masih akan datang dari investor dalam negeri, meskipun mereka juga dapat bermitra dengan investor asing, kata seorang pejabat. (ANTARA/HO-Kementerian PUPR/rst)
Pakar Antropologi Hukum Unair: Tanpa UU Masyarakat Adat, 21 Etnik Bisa Punah di IKN

Pemerintah dan legislator yang berada di DPR dinilai tidak menganggap penting isu masyarakat adat ini.


Cara Musikus Lestarikan Musik Etnik

25 Juni 2023

Sejumlah musikus terus berupaya menggaungkan musik etnik dengan caranya masing-masing.
Cara Musikus Lestarikan Musik Etnik

Sejumlah musikus terus berupaya menggaungkan musik etnik dengan caranya masing-masing.


Pertunjukan Sawung Jabo dan Sirkus Barock di Bandung, Saat Mula Belajar Mengenal Alam

24 Januari 2023

Sawung Jabo dan Sirkus Barock membawakan sejumlah lagu dalam konser Bicaralah Dengan Cinta, di Taman Budaya Jawa Barat di Bandung, 21 Januari 2023. Sirkus Barock dikenal dengan karya lagu rock dengan nuansa kontemporer dan world music. Sawung Jabo dan Sirkus Barock juga akan mengadakan konser selanjutnya di Bogor.TEMPO/Prima mulia
Pertunjukan Sawung Jabo dan Sirkus Barock di Bandung, Saat Mula Belajar Mengenal Alam

Konser Sawung Jabo bersama Sirkus Barock di Bandung ini menjadi pengobat rindu setelah terakhir menggelar pertunjukan sepuluh tahun lalu.


5 Suku Pribumi yang Mendiami Negara Taiwan

16 November 2022

Pengantin dari suku Paiwan di Taiwan Indigenous People Cultural Park, Pingtung, 11 April 2018. Paiwan adalah penduduk asli Taiwan yang menuturkan bahasa Paiwan. ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo
5 Suku Pribumi yang Mendiami Negara Taiwan

Tak hanya suku Han yang merupakan etnis asli Tiongkok, Taiwan dihuni banyak suku pribumi bahkan sebelum negara Taiwan terbentuk.


Begini Perilaku Hidup Sehat untuk Mencegah Penyakit Diabetes

20 Agustus 2021

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Begini Perilaku Hidup Sehat untuk Mencegah Penyakit Diabetes

Ada diabetes yang bisa dicegah dan tidak bisa dicegah. Beginilah cara mencegah diabetes yang didasari oleh perilaku hidup tidak sehat.


Tahukah Kamu Asal Kata Minahasa, Maknanya Sama Seperti Bhineka Tunggal Ika

5 Januari 2021

Rumah-rumah bergaya arsitektur Belanda di rawa-rawa Desa Tonsaru, Kecamatan Tondano Selatan, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara, pada Senin siang, 27 Januari 2020.Para pemilik rumah adalah orang Tondano yang bermukim di Belanda dan mereka membangun rumah-rumah itu semula untuk rumah tinggal. Tapi lama-kelamaan difungsikan untuk mendukung pengembangan wisata di kampung halaman mereka sampai akhirnya rumah-rumah itu jadi objek wisata baru yang diandalkan Pemerintah Kabupaten Minahasa. TEMPO/Abdi Purmono
Tahukah Kamu Asal Kata Minahasa, Maknanya Sama Seperti Bhineka Tunggal Ika

Minahasa bukanlah nama etnik, melainkan sebutan atau istilah yang pertama kali muncul dalam laporan pejabat Belanda di masa kolonial.