TEMPO.CO, Jakarta - Liam Payne mengaku, meski terkenal dan memiliki segalanya tidak membuatnya merasa bahagia. Ketika hadir sebagai tamu dalam podcast The Diary Of A CEO , Selasa 7 Juni 2021, Liam tidak tahu apa yang bisa membuatnya bahagia. “Sekarang aku tidak tahu, tapi coba tanyakan lagi beberapa tahun ke depan,” ujar mantan personil One Direction ini.
Meski begitu, bukan berarti Liam tidak pernah bahagia. Ia mengenang saat-saat masih menjalani latihan bersama dengan One Direction. “Aku bangun jam 4 pagi dan lari sendirian, setelahnya aku berdiri menyaksikan matahari terbit. Itu adalah hal terbaik dan aku menikmatinya,” ujarnya.
Baca juga:
Untuk saat ini, Liam bahkan merasa di titik kecewa pada dirinya sendiri lantaran selalu menyakiti orang lain. Hal itu sangat mengganggunya, hingga akhirnya ia memutuskan berpisah dengan tunangannya, Maya Henry. ”Aku tidak beruntung dalam menjalin hubungan,” ujar ayah satu anak ini.
Liam Payne One Direction. Foto/Instagram
Ia mengatakan harus memperbaiki dirinya sendiri sebelum bisa memberikan dirinya untuk orang lain. Tidak hanya itu, ia mengaku sedang tidak menjadi dirinya sendiri dan berjuang melawan persoalan itu. “Aku terlalu cepat masuk dan keluar dalam satu hubungan, tidak memberi waktu pada diriku sendiri untuk belajar,” ucapnya.
Masalah terbesar lain yang ia hadapi dalam menjalin suatu hubungan adalah sifatnya yang perfeksionis. Sebagai seorang bintang, ia merasa harus selalu yang diperhatikan dan diikuti. Ia tidak ingin memaksakan masalahnya masuk ke dalam hidup seseorang.
Liam Payne juga berbicara tentang media sosial, hal baik yang menurut dia susah untuk dikendalikan. Ia mengaku mengikuti trend TikTok, tapi dia tidak mau membuat akun aplikasi ini. Hanya satu media sosial yang menurut anggapannya membuat nama One Direction menjadi besar, yakni Twitter. “Kami berutang kesuksesan pada Twitter karena membuat kami jadi trending dunia saat itu. Jadi ambil yang bagus dari media sosial, buang yang jelek,” kata dia.'
DEWI RETNO
Baca juga: