TEMPO.CO, Jakarta - A Quiet Place II dibuka dengan kisah hari pertama atas teror makhluk asing datang ke muka bumi. Pada mulanya semuanya nampak baik-baik saja. Siang itu Lee Abbott (John Krasinski) keluar dari mobil bak terbukanya dan memasuki sebuah minimarket di jalan utama. Ia mengambil beberapa buah dan makanan ringan. Di meja kasir, pemilik toko yang nampaknya sudah ia kenal fokus melihat berita yang menunjukkan ada peristiwa tak biasa sedang melanda di sejumlah tempat. Lee beranjak meninggalkan toko menuju lapangan.
Keramaian di kota kecil itu nampak terpusat pada pertandingan softball anak. Di tengah pertandingan, sejumlah orang menyadari ada kobaran api melesat di antara awan dengan kecepatan tinggi di langit. Pertunjukan di akhir musim semi itu pun bubar sebelum usai. Orang mulai lalu lalang menuju kendaraan masing-masing. Tak butuh waktu lama, serangan makhluk asing yang memburu lewat suara itu pun memporakporandakan kota.
Prolog kilas balik itu membantu penonton melengkapi memori peristiwa apa yang memulai malapetaka dan menciptakan ‘kehidupan sunyi’ di masa berikutnya. Kehidupan saat suara ranting pohon pun dihindari agar tak dihabisi monster dalam hitungan detik. Obrolan-obrolan yang perlahan hadir di sekuel ini pun rasanya jadi berharga. Tak ada omongan basa-basi.
Kisah sekuel kembali pada hari 474, di mana keluarga Abbott—yang di film pertama nyaris sama sekali tidak kita ketahui nama-namanya— sudah ditinggalkan Lee. Evelyn (Emily Blunt), Regan (Millicent Simmonds), Marcus (Noah Jupe), dan seorang bayi yang baru lahir mulai melangkah keluar rumah di kawasan pertanian bagian utara New York. Keempatnya mulai menelusuri jalan—masih tetap bertelanjang kaki—mengikuti jalur berpasir hingga menemukan sebuah bangunan pabrik kosong.
Keluarga Abbott ini berupaya mencari tempat berlindung baru usai sementara menang melawan sejumlah monster. Keempatnya kudu menjelajah tempat-tempat asing untuk bertahan hidup. Ada ketegangan-ketegangan baru yang tentu saja semuanya akan bermula dari ada tidaknya bunyi yang muncul di dalam adegan. Namun perlahan kita jadi menikmati bagaimana bunyi botol berdenting, percik air, bahkan kerik para monster saat mereka datang. Unsur ketegangan dan ketakutan rasanya lebih dalam di bagian pertama. Lantaran, kita terbiasa lebih takut terhadap sesuatu yang tidak terlihat atau belum pasti.
Berbekal kisah di film sebelumnya, penonton bisa saja sudah mulai lebih mengantisipasi cara menonton A Quiet Place II. Saking sunyinya film ini, suasana di dalam bioskop pun bisa ikut senyap dan tegang. Apalagi kini rasa penasaran tentang hal apa yang bakal dialami keluarga yang sudah ditinggal sang ayah yang selama ini mengondisikan keluarganya agar mampu beradaptasi hidup tanpa mengeluarkan bunyi semaksimal mungkin. Dan tentunya, saling melindungi satu sama lain agar tak lagi kehilangan orang yang dicintai.
Kini mereka sudah tahu kelemahan si monster ini. Namun, mereka tidak tahu berapa banyak jumlah monster tersisa dan berada di mana saja mereka. Berikut tantangan bertahan hidup pun kian tinggi. Kepanikan penonton kian diuji. Apalagi begitu mencapai puncak saat perhatian penonton dibagi pada tiga lokasi berbeda yang sama-sama menegangkan. Lalu mengerucut pada dua perjuangan melawan monster di tempat terpisah. Cerita paralel ini bermula dari misi berbahaya yang diambil Regan dengan berani untuk menemukan tempat perlindungan bagi keluarganya. Gadis tuli itu mengingat betul ajaran mendiang ayahnya.
A Quiet Place II
Sutradara: John Krasinski
Produser: Michael Bay, Andrew Form, Brad Fuller, John Krasinski
Skenario:John Krasinski berdasarkan karakter Bryan Woods dan Scott Pemain: Emily Blunt, Cillian Murphy, Millicent Simmonds, Noah Jupe,Djimon Hounsou, John Krasinski.
Baca juga: Film A Quiet Place 2 dan Mission: Impossible 7 Segera Tayang di Paramount+