TEMPO.CO, Jakarta - Tepat 10 tahun silam, presenter dan mantan Direktur Utama Televisi Republik Indonesia, Helmy Yahya menerima Rekor MURI sebagai kreator kuis terlama di Indonesia. Ia mendapatkan rekor tersebut saat membawakan acara 24 Hour Quiz pada 28 Mei 2011. Helmy juga dijuluki sebagai Raja Kuis Indonesia karena sumbangsih yang banyak menelurkan acara-acara kuis di Indonesia.
Adik dari Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru, Samoa, dan Kerajaan Tonga, Tantowi Yahya ini lahir di Indralaya, Ogan Hilir, Sumatera Selatan pada 6 Maret 1963. Selain mendapatkan pendidikan di sekolah, sejak kecil Helmy juga sudah dididik dengan cukup oleh ayahnya, H.M. Yahya Matusin.
Hal ini dilakukan kerena ayah Helmy ingin memiliki kehidupan yang melebihi dirinya. Ayahnya pula yang memaksa Helmy untuk belajar Bahasa Inggris. Hal ini dikarenakan kerabat ayahnya saat pergi ke Singapura dan dompetnya dicopet tanpa bisa meminta tolong karena terkendala bahasa.
Pria yang juga alumni Sekolah Tinggi Akuntasi Negara atau STAN ini sudah menapaki dunia pertelevisian sejak awal 1990-an. Di awal karirnya tersebut, Helmy bekerja sama dengan Ani Sumadi yang mendapatkan julukan Ratu Kuis Indonesia. Saat itu Helmy dipercaya untuk bekerja di Ani Sumadi Production untuk memproduksi Tak Tik Boom sebagai floor director dan juga pembuat soal.
Helmy bekerja bersama Ani hingga 1998 dan ia juga membuat bisnis rumah produksi sendiri. Bekal ini ia dapatkan setelah bekerja sama dengan Ani selama kurang lebih 8 tahun lamanya. Ia menamakan bisnisnya Triwarsana Production. Dari rumah produksi ini Helmy sudah melahirkan banyak acara kuis dan Reality Show yang banyak menarik peminta di Indonesia kala itu.
Adapun acara kuis yang sudah ia buat seperti, Serba Prima, Gita Remaja, Berpacu Dalam Melodi, Siapa Dia?, Aksara Bermakna, Tak Tik Boom, Sang Juara, Persembahanku, Kata Demi Kata, hingga Hexagon War.Sedangkan untuk Reality Show ia telah membuat acara seperti, Uang Kaget, Termehek-Mehek, Terserah, Asal, Kafe Dangdut, hingga Aku Tidak Bisa Berpaling.
Setelah berkecimpung di dunia pertelivisian, Helmy juga pernah terjun ke dalam dunia politik dan pernah mencalonkan diri sebagai Bupati Ogan Ilir, bahkan ia juga pernah mencalonkan diri sebagai Gubernur Sumatera Selatan. Namun, Helmy tidak memiliki nasib sebaik di dunia pertelevisian di Indonesia.
Tujuh tahun setalah kontestasi politik di Sumatera Selatan, tepatnya pada 2017, Helmy Yahya dilantik sebagai Direktur Utama TVRI pada 29 November periode 2017-2022. Belum genap tiga tahun ia menjabat sebagai direktur, ia diberhentikan dari jabatannya pada 16 Januari 2020 karena persoalan membeli hak siar Liga Inggris yang dinilai terlalu mahal.
GERIN RIO PRANATA
Baca: Helmy Yahya Pernah Dilarang Kakaknya Jadi Direktur Utama TVRI
