TEMPO.CO, Jakarta - Paul David Hewson atau yang akrab disapa Bono, hari ini usianya menginjak 61 tahun. Penyanyi yang sukses bersama U2 ini lahir di Dublin, Republik Irlandia pada 10 Mei 1960. Ia mendapat julukan Bono ketika masih duduk dibangku sekolah. Salah satu yang mengilhami nama ini yaitu, sebuah merek alat pendengar Bono Vox atau dalam bahasa latin suara yang baik.
Di U2, Bono tergabung dengan Dave Evans, Adam Clayton, dan Larry Mullen.Jr, yang merupakan teman-temannya ketika masih duduk di bangku sekolah. Dengan U2, Bono banyak menulis lirik-lirik lagu dan album yang sukses di industri musik. Adapun album-album yang menikkan nama U2 diantaranya, Boy (1980), October (1981), War (1983), The Joshua Tree (1987), hingga Zooropa (1993).
Selain dikenal sebagai penyanyi, Bono juga banyak mengikuti berbagai macam aktivisme sosial salah satunya, Hak Asasi Manusia. Kekritisan Bono dituangkan melalui lagu-lagunya bersama U2. Salah satu lagu yang cukup terkenal dengan kritik sosial dan politik yaitu, Sunday Bloody Sunday yang terdapat dalam album War.
Dan, yang melatarbelakangi lagu ini hadir yaitu, tragedi penembakan yang dilakukan oleh tentara Inggris kepada sejumlah aktivis HAM pada 1972 di Derry, Irlandia Utara. Lagu ini juga lahir ketika terjadi konfrontasi dengan pendukung IRA atau Irish Republican Army di kota New York.
Menukil dari medium.com, lagu ini terinspirasi oleh pendekatan pasif-agresif mereka terhadap situasi tersebut dengan lirik seperti, "Berapa lama kita harus menyanyikan lagu ini?", Yang menandakan kemarahan mereka terhadap pendekatan pihak berwenang terhadap situasi tersebut.
Kegiatan aktivisme Bono dan U2 berlanjut ketika menjadi salah satu pengisi acara Live Aid 1985. Live Aid merupakan pagelaran musik secara kolosal untuk mengumpulkan dana bagi penanggulangan kelaparan di Ethiopia. Dalam acara ini U2 juga membawakan masterpiece-nya, Sunday Bloody Sunday.
Dengan U2, Bono juga telah merilis 15 album dan laku hingga 150 juta kopi di pasaran. Kesuksesan tersebut tidak membuatnya jatuh dalam lembah hitam laiknya para rock star pada umumnya. Bono memanfaatkan kesuksesannya bekerja sama dengan kepala pemerintahan, tokoh agama, LSM, hingga media massa dan juga pelaku bisnis.
Sejak 1999, ia aktif dalam usaha penghapusan utang negara-negara dunia ketiga, permasalahan-permasalahan di Afrika, dan juga penyebaran AIDS di Afrika. Kesibukan Bono semakin bertambah setelah membentuk organisasi DATA atau Debt, AIDS, Trade, Africa. Organisasi tersebut bertujuan untuk menghapus kemiskinan dan penyakit AIDS di Afrika.
Bono pun banyak diganjar penghargaan dalam aktivitasnya di luar musik seperti, kehormatan Pablo Neruda dari pemerintah Chile pada 2004 lalu. Pada 2005, Bono mendapat penghargaan Order of Liberty dari pemerintah Portugal atas usaha-usaha kemanusiaan yang dilakukannya. Masih di tahun yang sama, majalah Time menempatkan Bono sebagai Person of The Year.
GERIN RIO PRANATA
Baca: Bono Bertemu Paus Fransiskus Bahas Pelecehan Seksual di Irlandia