Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Garin Nugroho dan Puisi Cinta di Kuta Bali

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Sutradara Garin Nugroho menunjukkan kumpulan buku puisi dengan judul Adam, Hawa dan Durian di Kuta pada Sabtu, 27 Maret 2021. Ini adalah buku puisi pertama Garin Nugroho. TEMPO | Made Argawa
Sutradara Garin Nugroho menunjukkan kumpulan buku puisi dengan judul Adam, Hawa dan Durian di Kuta pada Sabtu, 27 Maret 2021. Ini adalah buku puisi pertama Garin Nugroho. TEMPO | Made Argawa
Iklan

TEMPO.CO, Badung - Sutradara Garin Nugroho meluncurkan buku puisi pertama berjudul Adam, Hawa, dan Durian. Buku puisi karya sutradara film Kucumbu Tubuh Indahku itu bersampul biru muda berisi kumpulan puisi Garin sejak 1990.

Garin Nugroho mengatakan film, sastra, dan puisi saling berhubungan. Dengan begitu beberapa filmnya begitu puitis. "Saya selalu memberikan ruang bebas tafsir, sehingga upaya mencipta tumbuh dan sebuah karya memberikan kehidupan," ujar Garin saat peluncuran bukunya Sabtu malam, 27 Maret 2021.

Garin Nugroho menjelaskan, puisi-puisi yang ada dalam bukunya ini bersumber dari catatan harian yang dibuatnya saat beraktivitas sehari-hari. "Sebuah puisi yang rileks, bukan puisi sastra," ucapnya. Garin sudah menghasilkan enam buku soal film dan satu buku puisi.

Selain meluncurkan buku puisi, ada pula acara musikalisasi puisi yang diambil dari karya Garin Nugroho tersebut. Musikalisasi puisi dibawakan oleh Happy Salma, Ayu Laksmi, Warih Wisatsana, dan beberapa seniman lain.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk film, pria kelahiran Yogyakarta ini berencana memproduksi film yang berkaitan dengan puisi. Garin menyebutkan judulnya puisi cinta yang membunuh dengan genre trailer horor. "Kemungkinan yang bermain Mawar Eva serta Ayu Laksmi," ujar Garin Nugroho.

Baca juga:
Garin Nugroho Bedakan Cara Amerika dan Eropa dalam Menilai Film

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Film Disney dengan Lagu Ikonik yang Cocok untuk Nostalgia

48 menit lalu

High School Musical. Dok. Disney+ Hotstar
5 Film Disney dengan Lagu Ikonik yang Cocok untuk Nostalgia

Daftar film Disney yang memiliki lagu ikonik tak terlupakan yang cocok untuk bernostalgia bersama keluarga dan sahabat.


8 Film Bioskop Indonesia Terbaru yang Tayang di Netflix pada 2024

21 jam lalu

Sederet film Indonesia yang tayang di bioskop akan tayang di Netflix pada 2024. Dok. Netflix
8 Film Bioskop Indonesia Terbaru yang Tayang di Netflix pada 2024

Tahun ini, Netflix menargetkan lebih dari 50 film Indonesia yang tayang di bioskop untuk masuk ke dalam platform, berikut 8 di antaranya.


Dibintangi Ma Dong Seok, Ini Sinopsis The Roundup: Punishment

3 hari lalu

Don Lee atau Ma Dong Seok dalam film The Roundup: Punishment. Dok. ABO Entertainment
Dibintangi Ma Dong Seok, Ini Sinopsis The Roundup: Punishment

Cerita film The Roundup: Punishment berpusat detektif Ma Seok do (Ma Dong Seok) yang bergabung dengan Tim Investigasi Siber


Kebangkitan Musuh Batman, Max Meluncurkan Cuplikan Serial The Penguin

3 hari lalu

Colin Farrell. REUTERS/Carlo Allegri
Kebangkitan Musuh Batman, Max Meluncurkan Cuplikan Serial The Penguin

Max merilis video teaser atau cuplikan dari serial The Penguin yang menceritakan musuh besar Batman bernama Oswald Cobblepot


Netflix akan Menayangkan The Tearsmith, Simak Sinopsis Film Ini

5 hari lalu

The Tearsmith. Foto : Imdb
Netflix akan Menayangkan The Tearsmith, Simak Sinopsis Film Ini

Netflix mengumumkan tanggal tayang The Tearsmith, pada 4 April 2024


4 Perbedaan Road House Tahun 2024 dan 1989

6 hari lalu

Film Road House yang tayang di Prime Video. (dok. Prime Video)
4 Perbedaan Road House Tahun 2024 dan 1989

Road House (2024) merupakan konsep ulang dari film klasik tahun 1989 yang berjudul sama


Begini Sejarah Hari Puisi Sedunia

6 hari lalu

Penyair Gus Jur Mahesa membaca puisi dalam aksi Jokowi Offside di Cikapundung River Spot, Bandung, Jawa Barat, 7 November 2023. Aksi yang dihadiri akademisi, praktisi seni budaya, dan mahasiswa, bersama Forum Masyarakat Sipil Jawa Barat, melakukan aksi tiup peluit sebagai simbol menentang intervensi dan kolusi Presiden Jokowi terkait putusan kontroversial Mahkamah Konstitusi. TEMPO/Prima mulia
Begini Sejarah Hari Puisi Sedunia

UNESCO menyebut bahwa tujuan dari diadakannya Hari Puisi Sedunia adalah untuk mempromosikan pembacaan, penulisan, penerbitan, dan pengajaran puisi.


10 Film di Bioskop Terbaru Maret-April 2024 yang Bisa Ditonton

6 hari lalu

Poster Badarawuhi di Desa Penari. Foto: Instagram.
10 Film di Bioskop Terbaru Maret-April 2024 yang Bisa Ditonton

Ada beberapa film di bioskop terbaru yang cocok Anda tonton. Di antaranya ada Godzilla x Kong: The New Empire hingga Badarawuhi.


Metamorfosa Hujan Bulan Juni Karya Sapardi Djoko Damono, Puisi ke Layar Lebar

7 hari lalu

Aktor Koutaro Kakimoto (kiri), Velove Vexia, dan sutradara Hestu Saputra dalam Meet and Greet Film Hujan Bulan Juni di Jakarta, 1 November 2017. Film ini bercerita tentang kisah cinta dosen bernama Pingkan (Velove Vexia), dengan sang kekasih Sarwono (Adipati Dolken). Tempo/ Fakhri Hermansyah
Metamorfosa Hujan Bulan Juni Karya Sapardi Djoko Damono, Puisi ke Layar Lebar

Puisi Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono telah bermetamorfosa dalam banyak bentuk, mulai dari komik, novel, hingga film.


Mengenang Pujangga Sapardi Djoko Damono, Tentang Hujan Bulan Juni dan Lainnya

7 hari lalu

Sapardi Djoko Damono saat acara Meet and Greet film Hujan Bulan Juni di Jakarta 1 November 2017. Tempo/ Fakhri Hermansyah
Mengenang Pujangga Sapardi Djoko Damono, Tentang Hujan Bulan Juni dan Lainnya

Sastrawan Sapardi Djoko Damono lahir di Kampung Baturono, Solo, 20 Maret 1940. Berikut kiprah sang pujangga.