TEMPO.CO, Jakarta - Apple TV membeli hak film Prancis, La Famille Belier untuk diremake dengan harga USD 25 Million (Rp 350 Milliar lebih). Apple TV pun sukses meremake film ini menjadi film berjudul CODA. Tahun ini, CODA meraih penghargaan Sundance Film Festival terbanyak sepanjang sejarah dengan empat piala, untuk kategori U.S. Grand Jury Prize: Dramatic, Audience Award: U.S. Dramatic, U.S. Dramatic Special Jury Award for Ensemble Cast, and Directing Award: U.S. Dramatic prize.
Di Indonesia, versi asli film CODA berjudul La Famille Bélier saat ini sudah bisa disaksikan secara legal di Indonesia melalui digital platform Klik Film."Hadirnya film La Famille Bélier menjadi satu bukti eksistensi Klik Film untuk terus menghadirkan film-film bagus. Dan akan banyak lagi kejutan-kejutan yang akan kami hadirkan,” kata Frederica, Direktur Klik Film, dalam siaran pers yang diterima Tempo, Kamis, 11 Maret 2021.
Film La Famille Bélier mengisahkan tentang Paula (Louane Emera) dibesarkan di lingkungan tani dan peternakan. Kedua orang tuanya, Rodolphe Belier (Francois Damien) dan Gigi (Karin Viard), merupakan penyandang disabilitas, tunarungu. Adik laki-lakinya, Quentin (Luca Gelberg) mengalami nasib serupa.
Di sekolah, Paula bergaul karib dengan Mathilde (Roxane Duran). Suatu hari, ada audisi paduan suara yang menuntut peserta pamer vokal di depan guru, Pak Thomasson (Eric Elmosnino). Mathilde ditolak karena suaranya dianggap bencana. Namun Paula diterima dengan alasan punya alto bagus.
Di kelas itu, Paula mengenal Gabriel (Ilian Bergala) yang tampan juga pendiam. Dirasa punya vokal harmonis, Thomasson menjodohkan mereka di lagu, Aku akan Mencintaimu. Thomasson juga mengabarkan ada audisi vokal di Prancis.
Kegeniusan film La Famille Belier terletak pada ide menempatkan remaja dengan bakat menyanyi di lingkungan keluarga yang tak bisa mendengar maupun bicara. Susah untuk meyakinkan orangtua bisu tuli bahwa putrinya pintar bernyanyi. Sepanjang film, akting dan penuturan menjadi daya tarik kunci. Kita bisa menebak dengan mudah ke mana muara cerita berbasis keluarga macam ini. Yang tak disangka, kepintaran Eric menyimpan hidangan penutup berupa adegan mengejar waktu dan suasana di ruang audisi.
Yang bikin hati remuk, saat Paula memutuskan menyanyi sambil menggunakan bahasa isyarat. Ambyar sudah hati penonton. Mata ayah dan ibu Paula berkaca. Saat selesai bernyanyi, mereka berdiri dan berteriak “Bravo, bravo!” meski tak jelas pelafalanannya. Sungguh, adegan ini tak disangka-sangka menguras hati dan air mata. Masih ada satu adegan lagi di La Famille Belier yang sebaiknya Anda saksikan sendiri. Sebuah babak pamungkas yang melegakan dan membawa kita pada pemahaman klasik, keluarga adalah segalanya.