Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Asal Usul Julukan Paus Sastra Indonesia Kepada HB Jassin

Reporter

HB Jassin
HB Jassin
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hans Bague Jassin atau lebih kita kenal dengan nama HB Jassin wafat pada 11 Maret 2000 dalam usia 83 tahun.   

H.B Jassin lahir di Gorontalo, Sulawesi Selatan pada 13 Juli 1917. Ia dikenal sebagai seorang kritikus dan dokumentasi sastra Indonesia.

Karena reputasinya, HB Jassin dijuluki Paus Sastra Indonesia. Bukan tanpa alasan, julukan ini diberikan karena jasanya sebagai kritikus dan esais termasyhur di Indonesia. Julukan ini diperkuat dengan dengan banyaknya tulisan H.B. Jassin yang berupa kritik dan esai di berbagai media massa cetak.

Di dalam Buku H.B Jassin Perawat Sastra Indonesia disebutkan bahwa sebenarnya Paus Sastra bukan merupakan julukan pujian, melainkan ejekan. Gayus Siagian kesal karena Jassin seperti Paus yang pemimpin tertinggi umat Katolik di seluruh dunia. Di mana, semua umat Katolik pasti akan mendengar dan menuruti perkataannya. Dalam perayaan Paskah dan Natal, misalnya, khotbah Paus pun dinanti-nanti.

Di dalam ulasannya, Jassin sering menyebut-nyebut karya dan penulis yang pantas untuk diperhitungkan. Apabila ada karya pengarang baru yang diulas dan dinyatakan baik oleh Jassin, semua orang akan mengamininya. Itulah mengapa Jassin dikatakan layaknya Paus di Vatikan.

Ia mulai menulis resensi sastra saat bersekolah di Sekolah Hollandsch-Inlandsche di Gorontalo. Sekolah ini merupakan sekolah bahasa Belanda untuk orang Indonesia asli. Di sinilah Jassin mulai banyak membaca.

Jassin pindah ke Medan mengikuti keluarganya. Di Medan pulalah jassin berkenalan dengan Chairil Anwar.

Usai menyelesaikan studinya di HBS Medan, ia kembali ke Gorontalo. Sebelum itu, ia singgah ke Jakarta menemui Sutan Takdir Alisjahbana. Sutan Takdir ialah pengarang terkenal yang bekerja di Balai Pustaka, penerbit dan percetakan yang didirikan oleh Belanda. Mereka berdiskusi soal kesusastraan, bahasa, kebudayaan, dan sebagainya. Sesampainya di Gorontalo, Jassin bekerja di kantor warga setempat tanpa dibayar.

Tak lama, Sutan Takdir menawari Jassin bekerja sebagai Redaktur Buku di Balai Pustaka. Sutan Takdir selaku Direktur Eksekutif terkesan dengan Jassin. Di dalam buku berjudul H.B Jassin Perawat sastra Indonesia, Sutan Takdir mengatakan bahwa orang sepintar Jassin pasti akan berguna untuk Balai Pustaka.

Namun, Jassin rupanya tidak langsung menerima tawaran tersebut, karena ayahnya memintanya untuk bekerja di Gorontalo saja. Akhirnya Jassin bekerja sebagai tenaga sukarela di Kantor Asisten Residen.

Jassin hanya bertahan 5 bulan. Setelah itu, ayahnya membolehkan Jassin untuk pergi ke Jakarta pada 1940. Di Balai Pustaka, Jassin bertugas membuat ulasan buku-buku sastra.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di Balai Pustaka, Jassin bekerja sampai tahun 1947. Ia tetap memilih bekerja di lingkungan majalah kesusastraan dan kebudayaan. Di antaranya ada Mimbar Indonesia (1947—1966), Zenith (1951—1954), Bahasa dan Budaya (1952—1963, Kisah (1953—1956), Seni (1955), Sastra (1961—1969), dan Horison (1966--2000).

Pada tahun 1953, Jassin mengajar di Fakultas Sastra UI. Karena saat itu Jassin belum bergelar sarjana, ia diminta untuk berkuliah juga di fakultas itu. Jadi, ia menjadi dosen sekaligus mahasiswa di Fakultas Sastra UI. Pada tahun 1957, ia lulus. Ia terbang ke Amerika Serikat untuk memperdalam ilmu perbandingan sastra di Universitas Yale. Sepulang dari Amerika Serikat pada 1959, Jassin sempat berhenti mengajar dan kembali mengajar dua tahun kemudian. Jassin kembali berhenti dari Fakultas Sastra pada tahun 1964.

Berbekal pengetahuannya soal gaya menulis banyak pengarang, Jassin mengelompokkan pengarang-pengarang Indonesia ke dalam angkatan-angkatan. Ada Angkatan Pujangga Baru, Angkatan 45, dan Angkatan 66. Angkatan Pujangga Baru meliputi pengarang dan penyair yang karyanya terbit sebelum Indonesia merdeka, yang kebanyakan terbit di majalah.

Lalu Angkatan 45 meliputi pengarang dan penyair yang karyanya muncul antara tahun 1942 sampai tahun 1945. Karya-karya mereka dianggap lebih liar dan lebih berani dibanding angkatan sebelumnya. Sedangkan Angkatan 66 merupakan pengarang atau penyair yang menulis antara tahun 1962 sampai tahun 1968. Umumnya, angkatan ini menyajikan gambaran permusuhan antara kelompok sastrawan pendukung PKI dan penentang PKI.

Antologi ini kemudian disetujui dan diterima banyak orang. Sebab, ketika itu Jassin adalah satu-satunya orang yang menulis kritik sastra secara terus-menerus.

Di antara buku-buku kritik Jassin yang diterbitkan atas inisiatifnya sendiri seperti Angkatan 45 (1951), Tifa Penyair dan Daerahnya (1952), Kesusastraan Indonesia Modern dalam Kritik dan Esai (4 jilid, 1954—1967), Chairil Anwar Pelopor Angkatan ‘45 (1956), Tenggelamnya Kapal Van der Wijck dalam Polemik (1963), dan Heboh Sastra 1968: Sebuah Pertanggungjawaban (1970).

Pada hari ini 21 tahun lalu, tepatnya 11 Maret 2000, Hans Bague Jassin atau HB Jassin wafat dalam usia 83 tahun. Jassin wafat di Jakarta dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata dengan upacara kemiliteran.

ANNISA FEBIOL

Baca juga: Hari Ini 21 Tahun Lalu HB Jassin Sang Paus Sastra Indonesia Wafat

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Film Buya Hamka Segera Tayang, Berikut Profil Hamka Ulama yang Sastrawan

27 Maret 2023

Buya Hamka, Jakarta, 1981. Dok.TEMPO/Ed Zoelverdi
Film Buya Hamka Segera Tayang, Berikut Profil Hamka Ulama yang Sastrawan

Buya Hamka memiliki peran berarti, baik bagi perkembangan sastra maupun Islam di Indonesia. Sebelum nonton film Buya Hamka, simak profilnya ini.


Marah Roesli, Penulis Novel Siti Nirbaya Ternyata Seorang Dokter Hewan

18 Januari 2023

Marah Rusli. Wikipedia
Marah Roesli, Penulis Novel Siti Nirbaya Ternyata Seorang Dokter Hewan

Pada 17 Januari 1968 Marah Roesli penulis novel Siti Nurbaya wafat pada usia 79 tahun. ia keturunan Panglima Pangeran Diponegoro dan dokter hewan.


Pengertian Puisi, Ciri-Ciri serta Jenisnya

13 Januari 2023

Niniek L Karim membacakan puisi dalam pementasan Teatrikal Puisi bertajuk Lalu Kau oleh Teater Kosong di Gedung Kesenian Jakarta, Jakarta 19 Februari 2020. Dalam pementasan sastra teater tersebut, Radhar Panca Dahana bersama Deddy Mizwar, Niniek L Karim membacakan puisi hingga penyanyi Iwan Fals membawakan lagu dari puisi. TEMPO/Nurdiansah
Pengertian Puisi, Ciri-Ciri serta Jenisnya

Pengertian puisi, ciri-ciri dan jenisnya yang berbeda dengan prosa atau cerpen.


Ruang Kolaborasi Berwujud Kafe di Tepi Ibu Kota

31 Desember 2022

Studio rekaman tempat Ivan Gojaya memproduksi musik di Roemah Iponk, Karawaci, Tangerang, 13 Desember 2022. TEMPO/Vania Novie Andini
Ruang Kolaborasi Berwujud Kafe di Tepi Ibu Kota

Roemah Iponk dan Atelir Ceremai tak sekadar kafe tempat ngopi. Di sana, komunitas seni dan sastra tumbuh.


Senandung Jolo, Seni Sastra Tutur yang Perlu Dilestarikan

14 Desember 2022

Mutia Lestari Zurhaz, penerima program Dana Indonesiana, bersama para maestro dan anak-anak Kelurahan Tanjung Kumpeng, Kabupaten Muaro Jambi, dalam kegiatan Pelatihan Bersama Maestro.
Senandung Jolo, Seni Sastra Tutur yang Perlu Dilestarikan

Kesenian Senandung Jolo berkembang di Dusun Tanjung, Kabupaten Muaro Jambi dan telah ditetapkan warisan budaya takbenda Indonesia sejak tahun 2014.


Sastrawan Remy Sylado Wafat, Puisi Mbeling dan Rahasia Nomor 23761

12 Desember 2022

Remy Sylado. TEMPO/ JACKY RACHMANSYAH
Sastrawan Remy Sylado Wafat, Puisi Mbeling dan Rahasia Nomor 23761

Sastrawan Remy Sylado meninggal pada usia 77 tahun, Senin, 12 Desember 2022. Berikut kisah hidupnya dan kenangan karya-karyanya. Arti 23761?


Majas Ironi: Pengertian, Ciri-ciri, dan Contohnya

8 November 2022

Ilustrasi tulisan tangan (pixabay.com)
Majas Ironi: Pengertian, Ciri-ciri, dan Contohnya

Berikut pengertian Majas Ironi, serfta pengertian dan ciri-cirinya yang kerap ditemukan dalam keseharian.


Festival Sastra Yogyakarta Sampai Akhir Pekan Ini, Catat 7 Lokasi Gelarannya

8 November 2022

Salah satu agenda dalam Festival Sastra Tahun 2022 yang digelar di Kota Yogyakarta. Festival Sastra ini disebar di berbagai titik mulai 6-13 November 2022. Dok.istimewa
Festival Sastra Yogyakarta Sampai Akhir Pekan Ini, Catat 7 Lokasi Gelarannya

Festival Sastra 2022 menjadi sebuah perayaan menyambut kembali pertemuan antar warga sastra di Kota Yogyakarta.


Guru Besar Emeritus Unpad Partini Sardjono Berpulang

31 Oktober 2022

Partini Sardjono. Dok. Unpad
Guru Besar Emeritus Unpad Partini Sardjono Berpulang

Partini Sardjono yang merupakan Guru Besar Emeritus pada Fakultas Ilmu Budaya Unpad meninggal pada usia 90 tahun di rumahnya di Bandung, Jawa Barat.


Fakta tentang Annie Ernaux, Penulis Prancis yang Memenangkan Nobel Sastra 2022

7 Oktober 2022

Annie Ernaux. Francesca Mantovani-editions Gallimard/Handout via REUTERS.
Fakta tentang Annie Ernaux, Penulis Prancis yang Memenangkan Nobel Sastra 2022

Annie Ernaux merupakan perempuan ke-17 yang mendapatkan Hadiah Nobel sejak diselenggarakan pertama pada 1901.