TEMPO.CO, Jakarta - Jennifer Bachdim melahirkan anak ketiga berjenis kelamin laki-laki bernama Kiyoji Kaynen Bachdim pada Senin, 1 Maret 2021 di Bali. Dia membagikan momen jelang persalinannya di Instagram dan Instagram Story-nya. Termasuk selfie berdua dengan Irfan Bachdim meski kontraksi semakin kuat.
"Kemarin adalah harinya, hari dimana kami akhirnya bertemu dengan anak ajaib ketiga kami," tulis Jennifer dalam keterangan unggahannya. Dia melanjutkan bahwa saat itu usia kehamilannya sudah mencapai 40 minggu 1 hari. Kontraksi yang dinantikannya pun akhirnya datang.
Baca: Refleksi Akhir Tahun, Jennifer Bachdim: Rumahku Cintaku
Dia juga menceritakan sehari sebelumnya sempat mengunjungi kebun binatang. Ini adalah hal sama yang dia lakukan ketika menanti kelahiran Kiyomi yang sudah melewati hari perkiraan lahir saat melahirkan di Malang.
Jennifer Bachdim sempat membagikan kegiatannya berjalan-jalan di Bali Zoo bersama anak-anak di Instastory. Keluarga Bachdim melihat banyak binatang dan tidak jarang berfoto dengan beberapa di antaranya seperti burung, musang. Mereka pun bersenang senang memegang binatang seperti landak, ular. Mereka juga berkesempatan membagikan momen mereka memberi makan kepada harimau, singa dan gajah.
Jennifer juga harus jalan yang banyak saat hendak melahirkan anak keduanya, Kenji. Dia mengaku berjalan-jalan cukup jauh. Rupanya berjalan jauh kali ini juga berhasil untuk anak ketiganya.
Istri Irfan Bachdim itu mengatakan aktivitasnya sebelum persalinan berjalan seperti biasa. Usai bangun tidur dia membuatkan sarapan untuk anak-anak, lalu mengantar anak sekolah dan kembali ke rumah untuk melakukan beberapa pekerjaan rumah tangga. Dia bahkan bersiap-siap untuk bekerja membuat konten terakhir, yaitu video cara menghindari stretch mark.
Namun, dia mulai merasakan kontraksi ringan. "Sekitar jam 9 pagi saya mulai merasakan kontraksi ringan. Kontraksi semakin berat dan lebih sering, saya mulai memantau kontraksi saya pada pukul 11 pagi," ujarnya sambil terus berkomunikasi dengan dokter yang merawatnya. Sesuai saran sang dokter dia terus melacak frekuensi kontraksi dan ika rasa sakitnya terlalu kuat atau terlalu dekat satu sama lain, dia harus datang ke rumah sakit.
Kontraksi yang dirasakannya semakin kuat dan lebih lama. Pukul 2 siang, ia pun pergi ke rumah sakit. perjalanan ke rumah sakit memakan waktu 30 menit. Sesampainya di rumah sakit, pembukaan leher rahimnya ternyata sudah mencapai 4 centimeter.
Semakin lama kontraksinya terasa makin kuat, makin sering dan menyakitkan. Sekitar jam 8 malam pembukaannya sudah lengkap, serviksnya melebar 10 centimeter. Irfan Bachdim terus mendampinginya dalam proses persalinan itu. "Saya sangat bersyukur Irfan di samping saya melalui rasa sakit, meremas tangannya sekuat yang saya bisa setiap kali saya merasakan kontraksi datang dan dia menggosok punggung bawah saya untuk membantu saya dengan rasa sakit," ujarnya.
Jennifer menambahkan air ketubannya sudah pecah namun tidak sepenuhnya keluar. Namun ketika kontraksinya sedikit melambat, air ketubannya dipecahkan sehingga frekuensi kontraksinya kembali lebih sering. "Kemudian jam 7 malam kontraksi saya mencapai puncaknya dan setelah satu jam sekitar jam 8 malam pembukaan 10 sudah waktunya untuk akhirnya mendorong, saya mendorong sekitar 3 sampai kali akhirnya kami mendengar tangisan pertama anak kami," ujarnya.
Bayi laki-lakinya itu diberi nama Kiyoji Kaynen Bachdim. "Kami semua sangat bersyukur dan senang akhirnya dapat bertemu dengannya. Itu pasti cinta pada pandangan pertama," kata Jennifer Bachdim.