Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hadiah Sastra Rancage 2021 Dibagikan ke 6 Sastrawan Daerah

image-gnews
Anugerah Sastra Rancag tahun ini akan digelar pada hari Minggu, 31 Januari 2021, mulai pukul 14.00. Kredit: Istimewa
Anugerah Sastra Rancag tahun ini akan digelar pada hari Minggu, 31 Januari 2021, mulai pukul 14.00. Kredit: Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Yayasan Kebudayaan Rancagé mengumumkan enam sastrawan pemenang Hadiah Sastra Rancagé ke- 33 secara daring di Bandung, Ahad, 31 Januari 2021. Penghargaan diberikan tanpa kehadiran penggagas acara yaitu Ajip Rosidi yang telah berpulang. Panitia melibatkan sepuluh orang sebagai juri.

Hadiah Sastra Rancage merupakan penghargaan bagi sastrawan daerah yang berkarya dengan bahasa ibu. Sesuai syarat panitia, karya terbaru yang dibuat perorangan itu harus dicetak dalam bentuk buku. Pada penghargaan tahun ini yang dinilai adalah karya terbitan 2020. “Pandemi Covid-19 tidak mengurangi semangat para penulis dan penerbit,” kata Erry Riyana Hardjapamekas, Ketua Dewan Pembina Yayasan Kebudayaan Rancage.

Penghargaan untuk sastra Sunda diberikan kepada Dadan Sutisna dengan novel berjudul Sasalad. Sementara sastra Jawa terbaik untuk Supali Kasim dengan kumpulan puisinya yang berjudul Sawiji Dina Sawiji Mangsa.

Baca: Anugerah Sastra Rancagé 2021 untuk Bahasa Daerah Digelar Secara Virtual

Penghargaan untuk sastra Bali diberikan kepada Komang Berata dengan kumpulan karya cerita pendek yang berjudul Nglekadang Mèmè. Sastra Lampung terbaik juga berupa kumpulan puisi, yaitu karya Elly Dharmawanti dengan Judul Dang Miwang Miku Ading.

Buku novel berjudul Sasalad karya Dadan Sutisna yang meraih penghargaan Hadiah Sastra Rancage 2021 untuk sastra Sunda.(Dok. Pustaka Jaya)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kemudian dari Pulau Garam, Lukman Hakim AG meraih penghargaan untuk Sastra Madura. Karyanya juga berupa kumpulan puisi berjudul Sagara Aeng Mata Ojan. Selain itu penghargaan untuk pengarang buku cerita anak berbahasa Sunda yaitu Hadiah Samsudi, diberikan untuk Risnawati dengan cerita pendek berjudul Pelesir ka Basisir.

Pada tahun ini panitia tidak memberikan hadiah untuk sastra Banjar dan Batak karena jumlah buku terbitannya tidak memenuhi persyaratan. Selain itu, buku dalam bahasa Minang dan Aceh juga belum bisa dinilai karena masing-masing hanya satu judul. Buku tersebut akan disertakan pada penilaian tahun berikutnya.

Para juri dalam penghargaan ini yaitu Hawe Setiawan dan Tedi Muhtadin yang menilai sastra Sunda, Sri Widati Pradopo dan Dhanu Priyo Prabowo untuk sastra Jawa, kemudian sastra Bali oleh I Nyoman Darma Putra, Farida Aryani yang menilai sastra Lampung, Rita Sihite pada sastra Batak, serta Jamal T. Suryanata dan Hairus Salim, juga D. Zawawi Imron untuk sastra Madura.

Setiap pemenang akan mendapatkan penghargaan Hadiah Sastra Rancage berupa piagam, piala, dan uang tunai sebesar Rp 7,5 juta. Penyelenggara tahun ini menyatakan tidak akan mengadakan acara dengan mengundang semua pemenang seperti tahun-tahun sebelumnya. Para pemenang akan dihubungi oleh panitia dan hadiah akan dikirim ke alamat masing-masing.

ANWAR SISWADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Inilah 3 Pihak yang Mengirim Amicus Curiae ke MK terkait Sengketa Pilpres 2024

16 hari lalu

Perwakilan dari tiga ratus guru besar, akademisi dan masyarakat sipil, Sulistyowari Iriani (kanan) dan Ubedilah Badrun memberikan keterangan pers saat menyampaikan berkas Amicus Curiae terkait kasus Perkara Nomor 1/PHPU.PRES/XXII/2024 dan Perkara Nomor 2/PHPU.PRES/XXII/2024 perihal Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024 kepada Mahkamah Konstitusi (MK) di Gedung 2 MK, Jakarta, Kamis, 28 Maret 2024. TEMPO/Subekti
Inilah 3 Pihak yang Mengirim Amicus Curiae ke MK terkait Sengketa Pilpres 2024

Masyarakat sipil, akademisi, hingga sastrawan tercatat telah mengirim Amicus Curiae ke MK terkait sidang sengketa pilpres 2024.


Sastrawan Yudhistira Massardi Berpulang, Berikut Karya dan Penghargaan Sepanjang Kariernya

16 hari lalu

Makam sastrawan Yudhistira Massardi di TPU Pedurenan, Bantar Gebang, Bekasi, Rabu, 3 April 2024. Foto: Istimewa
Sastrawan Yudhistira Massardi Berpulang, Berikut Karya dan Penghargaan Sepanjang Kariernya

Sastrawan Yudhistira Massardi meninggal dalam usia 70 tahun pada Selasa 2 April 2024 di RSUD Bekasi. Ini karya dan penghargaan yang diterimanya.


Cerita Istri Yudhistira ANM Massardi Sebelum Meninggal: Terima Kasih Sudah Berjuang Sejauh Ini

17 hari lalu

Yudhistira ANM Massardi. Foto: Instagram Siska Massardi.
Cerita Istri Yudhistira ANM Massardi Sebelum Meninggal: Terima Kasih Sudah Berjuang Sejauh Ini

Siska mengungkapkan perjuangan suaminya, Yudhistira ANM Massardi yang tidak mudah saat melawan sakit yang dideritanya itu.


Jenazah Yudhistira ANM Massardi akan Dimakamkan di TPU Pedurenan Kota Bekasi

17 hari lalu

Yudhistira ANM Massardi. Foto: Instagram/@yudhistiramassardi_
Jenazah Yudhistira ANM Massardi akan Dimakamkan di TPU Pedurenan Kota Bekasi

Saudara kembar Yudhistira ANM Massardi, Noorca Marendra Massardi menjelaskan, jenazah penulis novel Arjuna Mencari Cinta itu akan dimakamkan pagi ini.


Sastrawan Yudhistira ANM Massardi Meninggal dalam Usia 70 Tahun

17 hari lalu

Yudhistira ANM Massardi. Foto: Instagram/@yudhistiramassardi_
Sastrawan Yudhistira ANM Massardi Meninggal dalam Usia 70 Tahun

Sastrawan Yudhistira ANM Massardi yang juga merupakan ayah dari musisi Iga Massardi, meninggal pada 2 April 2024 di RSUD Bekasi.


Jurnalis dan Novelis Senior, Parakitri T. Simbolon Meninggal dalam Usia 76 Tahun

25 hari lalu

Jurnalis dan novelis senior, Parakitri T. Simbolon meninggal dalam usia 76 tahun pada Ahad, 24 Maret 2024. Dok. Istimewa
Jurnalis dan Novelis Senior, Parakitri T. Simbolon Meninggal dalam Usia 76 Tahun

Jurnalis sekaligus novelis senior, Parakitri T. Simbolon meninggal dalam usia 76 tahun pada 24 Maret 2024 dan akan dikremasi besok.


Mengenang Pujangga Sapardi Djoko Damono, Tentang Hujan Bulan Juni dan Lainnya

30 hari lalu

Sapardi Djoko Damono saat acara Meet and Greet film Hujan Bulan Juni di Jakarta 1 November 2017. Tempo/ Fakhri Hermansyah
Mengenang Pujangga Sapardi Djoko Damono, Tentang Hujan Bulan Juni dan Lainnya

Sastrawan Sapardi Djoko Damono lahir di Kampung Baturono, Solo, 20 Maret 1940. Berikut kiprah sang pujangga.


Debat Capres Usung Tema Kebudayaan, Budayawan: Selamatkan Bencana Kebudayaan Akut Saat Ini

4 Februari 2024

Pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo - Mahfud MD, dan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka
Debat Capres Usung Tema Kebudayaan, Budayawan: Selamatkan Bencana Kebudayaan Akut Saat Ini

Debat capres terakhir, salah satunya mengusung tema kebudayaan. Budayawan Embie C. Noer sebut soal bencana kebudayaan akut, apa maksudnya?


Debat Capres Usung Tema Kebudayaan, Apa Harapan Budayawan, Pekerja Seni, dan Sastrawan?

2 Februari 2024

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Debat Capres Usung Tema Kebudayaan, Apa Harapan Budayawan, Pekerja Seni, dan Sastrawan?

Debat capres terakhir, 4 Februari 2024 salah satunya mengusung tema kebudayaan. Begini harapan budayawan, pekerja seni, dan sastrawan?


Debat Capres Tema Kebudayaan, Budayawan Zawawi Imron: Kementerian Kebudayaan Tidak Bonceng Kementerian Lain

2 Februari 2024

Zawawi Imron. Foto : NU
Debat Capres Tema Kebudayaan, Budayawan Zawawi Imron: Kementerian Kebudayaan Tidak Bonceng Kementerian Lain

Budayawan Zawawi Imron mengharapkan saat debat capres ada bahasan Kementerian Kebudayaan tidak lagi bonceng Kementerian Pendidikan atau Pariwisata.