Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

RAPIJALI, Kisah dari Dee Lestari yang Sempat Mati Suri

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Dee Lestari berjalan diatas catwalk dalam Fashion Nation Tenth Edition 10 Iconic Women di Senayan City, Jakarta, 20 April 2016. TEMPO/Nurdiansah
Dee Lestari berjalan diatas catwalk dalam Fashion Nation Tenth Edition 10 Iconic Women di Senayan City, Jakarta, 20 April 2016. TEMPO/Nurdiansah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Manuskrip milik penulis Dee Lestari yang berjudul "RAPIJALI" sempat 'tertidur' selama 27 tahun, namun di tahun 2021 ini dia memutuskan untuk merilisnya dalam dua versi. Apa yang menjadi alasan Dee?

Pemilik nama asli Dewi Lestari ini mengatakan sejak kecil sudah memiliki hobi menulis. RAPIJALI pun merupakan sebuah karyanya yang ditulis ketika lulus SMA pada tahun 1993, namun dulunya bernama PLANET PING. "Dulu saya membayangkannya jadi cerbung (cerita bersambung) dan saya bagi-bagikan cerbung-cerbung ini ke keluarga sendiri aja, tapi tidak sampai selesai karena keterbatasan saya dalam menyusun konflik, keterbatasan saya dalam menyusun cerita, setelah itu saya mencoba menulis segala macam," kata Dee dalam bincang-bincang Dee Lestari RAPIJALI Media Meet, Jumat 22 Januari 2021.

Di tahun 2000-an, Dee membuat manuskrip "Supernova". Karena sifatnya serial dan sudah berjanji untuk menerbitnya, "RAPIJALI" pun kembali "terkubur". Waktu terus berjalan, karya-karya Dee yang lain pun terus bermunculan seperti "Perahu Kertas", "Filosofi Kopi", "Madre" hingga "Aroma Karsa". Namun "RAPIJALI" yang mati suri terus mengusik pikiran Dee Lestari.

"Tahun 2007 saya sempat ada di persimpangan saat ditawari cerbung digital, saya ada di dua pilihan 'Perahu Kertas' atau 'PLANET PING', tapi 'Perahu Kertas' lebih rampung akhirnya saya memutuskan menghidupkan lebih dulu 'Perahu Kertas'," ujar Dee Lestari.

Baca: Protes Dewi Lestari kepada Glenn Fredly yang Tak Pernah Terucap

"Saat itu saya seperti terus dihantui oleh 'PLANET PING'. Selain itu sebagai musisi masa saya enggak punya manuskrip tentang musik," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

RAPIJALI akan hadir sebagai cerita bersambung digital melalui platform Storial.co dan juga buku fisik yang dijadwalkan rilis pada akhir Februari 2021.

Dee Lestari mengatakan sengaja merilis dalam dua versi untuk memberikan pengalaman yang berbeda bagi pembacanya. Selain itu, Dee ingin mengembalikan RAPIJALI pada sejarah terbentuknya yang berupa cerita bersambung. "Menerbitkan kembali jadi cerbung sama dengan mengembalikan ke fitrahnya. Dulu kita mengandalkan media cetak, sekarang untuk menciptakan sensasi itu saya harus beralih ke digital dan memang kali ini partner-nya dengan Storial," kata Dee.

"RAPIJALI" berkisah tentang Ping, remaja perempuan berusia 17 tahun yang hidup damai di Pantai Batu Karas bersama kakeknya yang seorang pemusik di rumah mereka dekat tepian Sungai Cijulang.

Dengan bakat musiknya yang istimewa, Ping merasa tidak memiliki wadah di Batu Karas. Namun, dia tidak berani bercita-cita besar karena keterbatasan yang melingkupi hidupnya.

Hidup Ping mendadak jungkir balik ketika dia harus pindah ke Jakarta dan tinggal bersama keluarga calon gubernur. Dia harus menghadapi sekolah baru, kawan-kawan baru, dan tantangan baru. Dari sana, Ping menyadari hidupnya ternyata tidak sesederhana yang ia duga. Ada sesuatu dari masa lalunya yang menanti untuk dikuak. Anda sudah tidak sabar menunggu karya terbaru Dee Lestari?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polisi Tangkap 25 Remaja di Solo karena Aksi Perang Sarung

2 hari lalu

Ilustrasi tawuran / perkelahian / kerusuhan. Shutterstock
Polisi Tangkap 25 Remaja di Solo karena Aksi Perang Sarung

Polisi menangkap 25 orang remaja karena aksi perang sarung di Solo, Sabtu dini hari, 16 Maret 2024.


Pesan Dokter Anak pada Remaja untuk Cegah Kelahiran Stunting

12 hari lalu

Ilustrasi pencegahan stunting/ Indofood
Pesan Dokter Anak pada Remaja untuk Cegah Kelahiran Stunting

Memperbaiki kualitas hidup saat masih remaja dapat menjadi upaya mencegah melahirkan anak berisiko stunting di kemudian hari.


Mengenal Tumor Ganas Osteosarkoma yang Sering Menyerang Remaja

18 hari lalu

Ilustrasi nyeri lutut. shutterstock.com
Mengenal Tumor Ganas Osteosarkoma yang Sering Menyerang Remaja

Osteosarkoma terjadi di masa pertumbuhan dan rentan dialami laki-laki yang sedang puber. Penyakit itu disebabkan pertumbuhan tulang-tulang di lutut.


Studi Baru Ungkap Dampak TikTok terhadap Kesejahteraan Mental Remaja

29 hari lalu

Studi Baru Ungkap Dampak TikTok terhadap Kesejahteraan Mental Remaja

Studi baru Universitas Normal Tianjin Cina mengungkap dampak TikTok terhadap kesejahteraan mental remaja.


Rawan Tawuran di Matraman Jakarta Timur, Polisi Bakal Sering Berpatroli

44 hari lalu

Sejumlah remaja saling serang saat terjadi bentrokan antarwarga di Jalan Pisangan Baru Tengah 1, Matraman, Jakarta Timur, Minggu dinihari, 4 Februari 2024. Beberapa remaja tampak membawa senjata tajam seperti celurit hingga parang. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Rawan Tawuran di Matraman Jakarta Timur, Polisi Bakal Sering Berpatroli

Polisi bakal berpatroli dekat lokasi rawan tawuran untuk pencegahan.


21 Remaja di Tangerang Ditangkap Saat Hendak Tawuran, Kapolres Minta Orang Tua Awasi HP Anak

46 hari lalu

Ilustrasi tawuran. TEMPO/Iqbal Lubis
21 Remaja di Tangerang Ditangkap Saat Hendak Tawuran, Kapolres Minta Orang Tua Awasi HP Anak

Dari para remaja itu, polisi menyita celurit, petasan, dan parang yang akan digunakan untuk tawuran.


Meta Batasi Instagram dan Facebook untuk Remaja, Tak Bisa Terima Pesan dari Orang yang Tidak Diikuti

53 hari lalu

Cetakan 3 dimensi logo Meta setelah sebelumnya dikenal dengan nama Facebook, Foto diambil 2 November 2021. (REUTERS/DADO RUVIC)
Meta Batasi Instagram dan Facebook untuk Remaja, Tak Bisa Terima Pesan dari Orang yang Tidak Diikuti

Fitur Meta itu ditujukan sebagai perlindungan pengguna muda dari pesan-pesan yang berpotensi merugikan di media sosial Instagram dan Facebook.


Remaja Putri Ditemukan Tewas di Rumah Kontrakan di Depok, Diduga Dibunuh Pacarnya

18 Januari 2024

Tim Inafis Polres Metro Depok mengecek TKP remaja putri yang tewas di rumah kontrakan Jalan Raden Saleh, Gang Haji Daud RT. 4/5 Kelurahan Sukmajaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok, Kamis malam, 18 Januari 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Remaja Putri Ditemukan Tewas di Rumah Kontrakan di Depok, Diduga Dibunuh Pacarnya

Seorang remaja putri ditemukan tewas dalam rumah kontrakan di Jalan Raden Saleh, Gang Haji Daud RT 4/5, Sukmajaya, Depok.


Polisi Bubarkan Rencana Para Remaja Balap Liar dan Tutup Jalan di Bekasi

4 Januari 2024

Ilustrasi balap liar. Antaranews.com
Polisi Bubarkan Rencana Para Remaja Balap Liar dan Tutup Jalan di Bekasi

Hasil interogasi ungkap para remaja akan lakukan setting atau balap liar di Jalan Chairil Anwar


Cermati Efek-efek Penggunaan Media Sosial Terhadap Image Tubuh Bagi Remaja

2 Januari 2024

Ilustrasi bermain sosial media di ponsel. Shutterstock.com
Cermati Efek-efek Penggunaan Media Sosial Terhadap Image Tubuh Bagi Remaja

Para remaja sebagai pengguna media sosial sering terpengaruh dengan stigma yang beredar, salah satunya terhadap image tubuh. Lalu, apa saja efeknya?