TEMPO.CO, Jakarta - WandaVision punya rahasia sebagai serial pertama dari Marvel Studios ini dalam menggabungkan konsep serial TV klasik dan Marvel Cinematic Universe (MCU) dengan sentuhan komedi situasi atau sitkom. Mulai dari set studio, aktor, pendekatan peran, hingga melibatkan penonton yang hadir langsung di studio untuk menyajikan sitkom klasik yang orisinil.
Berikut adalah tiga rahasia di balik sentuhan sitkom klasik WandaVision:
1. Pembuat film, pemeran, dan kru kembali ke masa lalu untuk menangkap gaya sitkom klasik.
Seluruh aktor dan kru yang terlibat dalam serial WandaVision melakukan riset mendalam untuk menciptakan suasana sitkom yang sempurna dari masa ke masa. Matt Shakman sebagai sutradara mengharuskan seluruh aktor dan kru untuk mengikuti sejenis kursus sitkom dan melakukan riset dengan menyaksikan tayangan sitkom dari beberapa dekade tertentu dalam rentang tahun 1950-an hingga 2000-an.
Ia juga membaca buku tentang cara pembuatan sitkom, hingga mewawancarai beberapa tokoh yang pernah terlibat langsung dalam pembuatan sitkom jaman dulu, salah satunya aktor kawakan, Dick Van Dyke. Bahkan para aktor juga mempelajari intonasi suara, dialek, dan gerak-gerik dari setiap dekade untuk semakin menyempurnakan penampilannya di seluruh episode.
Elizabeth Olsen (Wanda Maximoff) dan Paul Bettany (Vision) dalam serial WandaVision. Dok. Disney Plus Hotstar
“Sebelum memulai proses produksi serial WandaVision ini, saya dan Kevin Feige berkesempatan untuk makan siang bersama aktor legendaris Dick Van Dyke. Momen itu merupakan pengalaman yang sangat menarik dimana saya bisa mendengar langsung cerita bagaimana proses produksi yang ia lakukan bersama timnya di masa itu. Dari diskusi tersebut, saya mendapat banyak inspirasi yang saya implementasikan di episode pertama serial ini,” kata Matt Shakman dalam siaran resmi yang diterima pada Rabu, 20 Januari 2021.
Baca juga: Bintangi Sitkom WandaVision, Paul Bettany Sempat Kebingungan
2. Menghadirkan penonton langsung di studio.
Matt Shakman selaku sutradara memutuskan untuk melibatkan penonton yang hadir langsung di studio selama proses produksi agar hasilnya otentik. Hal ini diyakini sangat mempengaruhi suasana yang dibangun selama syuting berlangsung, para pemeran dapat mendengarkan langsung suara tertawa yang natural dari penonton di studio. Seluruh kru yang terlibat bahkan diharuskan untuk mengenakan pakaian bergaya tahun 1950-an untuk merealisasikan suasana asli pada dekade tersebut.
“Saat itu saya merasa sedikit gugup karena saya sudah lama tidak berperan di atas panggung. Tidak bisa dipungkiri, ketika ada penonton yang menyaksikan secara langsung, Anda ingin mereka menyimak dan tertawa akan peran yang kita mainkan. Elemen ini benar-benar menghidupkan suasana dan menurut saya menggambarkan gaya hiburan di tahun 1950-an dengan sangat baik. Saya sangat menikmati keseluruhan prosesnya,” kata Paul Bettany.
3. Lagu dan scoremusic yang berbeda di setiap era.
Para pembuat film mendapatkan benang merah yang sangat penting, yaitu theme song. Turut melibatkan penulis lagu pemenang penghargaan Oscar dan GRAMMY, Kristen Anderson-Lopez dan Robert Lopez (Frozen), keduanya berupaya untuk menghasilkan perubahan suasana dekade yang maksimal dengan membubuhkan lagu dengan nada dan gaya sesuai perubahan dekade dalam episode.
Keduanya menciptakan theme songs yang unik untuk setiap episode mulai dari tahun 1950-an hingga awal 2000-an, sementara Christophe Beck fokus pada pembuatan scoremusiknya. Serial WandaVision bercerita tentang dua makhluk dengan kekuatan super, Wanda dan Vision, yang menjalani kehidupan di pinggiran kota yang ideal, mulai curiga bahwa semuanya tidak berjalan seperti yang terlihat.
Serial WandaVision yang dibintangi oleh Elizabeth Olsen (Wanda Maximoff) dan Paul Bettany (Vision) tayang secara eksklusif di Disney Plus Hotstar mulai Jumat, 15 Januari 2021 pukul 15.00 WIB dengan total sembilan episode. Episode 3 akan tayang perdana pada Jumat, 22 Januari mendatang.
MARVELA