TEMPO.CO, Jakarta - Presenter Arie Untung mengungkapkan kalau Kapten Afwan, pilot Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak kemarin siang, 9 Januari 2021 adalah kakak kelasnya di bangku SMA. Meski tidak mengenal secara langsung, Arie mengungkapkan banyak cerita yang menginspirasi dari kakak kelasnya itu.
"Pilot #sj182 Capt H Afwan ternyata adalah kakak kelasku di @sman38.jakarta angkatan 85, beda jauh angkatannya belum sempat ketemu tapi banyak kisah2 baik mengenai beliau," tulis Arie di Instagram pribadinya pada Minggu, 10 Januari 2020.
Suami Fenita Arie itu juga mengatakan Afwan merupakan seorang ustadz. Afwan yang selalu memakai kopiah putih dikenal sangat sabar dan suka berbagi kepada sesama. "Selalu mengajak orang lain salat, anaknya pun disekolahkan di sebuah SDIT di Cibinong, kalau mau terbang lari dulu ke musholla untuk salat. Ga bersentuhan sama yang bukan mahrom karena sedang menjaga wudhu. Sering sedekah ke karyawan porter," tulisnya.
Arie membagikan status Whatsapp terakhir Afwan sebelum tragedi pesawat yang dikemudikannya terjatuh. "Setinggi apapun aku terbang. Tidak akan mencapai surga bila tidak salat lima waktu," bunyi status yang diunggah Afwan. "Terlihat beliau sudah mempersiapkan banyak hal untuk pertemuannya dengan Allah," tulis Arie.
Arie Untung. Foto: Instagram
Cerita ini sengaja dirangkum oleh Arie yang didapat dari orang-orang yang mengenal Afwan. Menurut Arie sosok Afwan sangat menginspirasi banyak orang khususnya dalam beribadah. "Beliau nggak tenar semasa hidup di dunia, tapi justru saat meninggalnya menjadi hikmah dan syiar bagi banyak orang. Insya Allah. Ga terkenal di bumi. Namanya sudah 'terkenal' di langit. Langit tempat biasa ia bertugas," tulisnya.
Pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak dengan nomor penerbangan SJ 182 hilang kontak pada pukul 14.40 WIB ketika berada di ketinggian 11-13 ribu kaki. Pesawat diperkirakan jatuh di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Pesawat itu membawa penumpang 62 penumpang. Sebanyak 40 orang merupakan penumpang dewasa, tujuh orang anak-anak, tiga bayi, dan 12 kru.
Hingga kini Tim penyelam dari TNI Angkatan Laut masih melakukan pencarian di Kepulauan Seribu. Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT juga masih menyelidiki hilangnya pesawat Sriwijaya Air Boeing 737-500 SJ182.
MARVELA