TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi Gisella Anastasia meminta maaf kepada masyarakat Indonesia atas kasus video porno yang saat ini sedang menimpanya. Permintaan maaf itu diungkapkan dalam konferensi pers yang berlangsung pada Rabu malam, 6 Januari 2021 di Hotel Four Season, Jakarta. Ia menyampaikan permintaan maafnya dengan pelan-pelan dan suara yang terbata mengatur irama menahan tangis yang berjatuhan.
"Izinkan malam hari ini, dengan segala kerendahan hati saya, untuk mengucapkan permintaan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Indonesia," katanya seperti dikutip dari kanal KH Infotainment.
Secara khusus, Gisella yang akrab disapa Mama Isel ini meminta maaf kepada semua orang yang mengasihinya, partner kerja, pihak yang menaruh kepercayaan kepadanya. "Atas apa yang saya lakukan yang bukan mennjadi contoh terpuji dari seorang saya, Gisella Anastasia," ujarnya.
Ibu satu anak ini menuturkan, sebagai manusia, ia menyadari seharusnya memberikan dampak positif. "Namun apabila saya telah mengecewakan banyak hati dari apa yang saya lakukan di masa lalu, terutama orang tua yang anak-anaknya pernah menjadi saya panutan, saya memohon maaf dsengan kerendahan hati saya. Ketahuilah apa yang terjadi yang dipertontonkan tanpa seizin saya adalah bagian masa lalu saya dan bukan kehidupan saya sekarang."
Mantan istri Gading Marten ini kembali meminta agar dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya dari semua pihak. "Terutama keluarga besar saya yang saya kasihi, kedua orang tua saya, anak saya, Mas Gading dan seluruh keluarga besarnya serta Wijin dan keluarga. Dan terutama ada pengampunan dari Tuhan saya, Tuhan Yesus Kristus dalam kehidupan saya," tuturnya. Wijin adalah Wijaya Saputra, kekasihnya saat ini.
Menurut jebolan Indonesian Idol itu, di tengah masalah yang amat berat ini, ia merasakan syukur dengan keberadaan orang-orang terdekat dalam kehidupannya yang terus mendoakan, mendukung, dan memutuskan untuk mengasihinya tanpa menghakiminya menghadapi masalah ini.
Gisel meminta pengertian dari masyarakat agar dirinya diperbolehkan menata kembali kehidupannya bersama anaknya. "Saya berharap kasus ini tidak berdampak psikologi kepada anak saya di masa datang," ujarnya. Ia mengatakan, dengan dukungan dari orang-orang terdekat, ia berharap diizinkan untuk melangkah ke depan.
Perempuan asal Surabaya ini berjanji ia akan bersikap kooperatif dalam menghadapi kasus ini di kepolisian. "Terima kasih dan Tuhan memberkati," ujarnya yang disambut dukungan dari awak media yang hadir saat itu.