Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Film Nisa, Kisah Pekerja Migran yang Mencari Keadilan

Reporter

image-gnews
Film pendek berjudul Nisa, menceritakan tentang pekerja migran Indonesia yang mengalami eksploitasi dari majikannya. Foto: Dok. Justice Without Borders
Film pendek berjudul Nisa, menceritakan tentang pekerja migran Indonesia yang mengalami eksploitasi dari majikannya. Foto: Dok. Justice Without Borders
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Film pendek berjudul Nisa mengisahkan tentang seorang pekerja migran Indonesia yang mendapatkan kekerasan dan eksploitasi dari majikannya. Film ini dibuat oleh organisasi nirlaba regional Justice Without Borders (JWB), yang diputar bersamaan dengan peluncuran kampanye #PercayaBersama pada Selasa, 15 Desember 2020.

Nisa merupakan nama samaran yang digunakan dalam karakter utama film pendek berdurasi 4 menit itu. Di awal film, Nisa yang diperankan oleh model profesional menceritakan awal mula mengadu nasib di Singapura sebagai pekerja rumah tangga di tahun 2017. Beberapa adegan kekerasan yang dilakukan oleh majikannya juga direka ulang. Perempuan asal Bandung, Jawa Barat itu melawan rasa takutnya untuk bekerja di negeri seberang demi menafkahi keluarganya.

Namun perilaku yang diterima dari majikannya tidak sesuai dengan ekspektasinya. Berulang kali Nisa mendapatkan kekerasan fisik maupun mental. Bahkan aktivitasnya juga dibatasi selama bekerja di rumah majikannya. "Aku tidak diizinkan beristirahat, tak boleh menggunakan handphone. Aku merasa sendirian dan sangat terasing," kata Nisa dalam film tersebut.

Film pendek berjudul Nisa, menceritakan tentang pekerja migran Indonesia yang mengalami eksploitasi dari majikannya. Foto: Dok. Justice Without Borders
Kejadian yang tak terlupakan lainnya adalah ketika Nisa diperintahkan untuk memberi makan anjing peliharaan majikannya. Secara tiba-tiba anjing tersebut menggigit tangan Nisa sampai berdarah hingga demam dan mengharuskannya pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Namun Nisa justru mendapatkan makian dari majikannya dan biaya pengobatannya di rumah sakit tidak diganti. Hal ini juga terjadi ketika anjing peliharaan itu menggigit tangan majikannya sendiri.

"Tapi dia malah menyalahkanku. Aku dipukul, rambutku ditarik, aku diinjak sampai seluruh badanku memar. Tak ada yang menolongku. Rasanya aku ingin mati saja agar seluruh penderitaan ini berakhir," kata Nisa.

Sampai akhirnya Nisa memberanikan diri untuk pergi dari rumah majikannya. Nisa pun mencari bantuan dari Organisasi Kemanusiaan untuk Migrasi Ekonomi, organisasi garda depan di Singapura yang mengenalkannya pada JWB. Nisa menceritakan seluruh kejadian yang terjadi kepada pihak JWB yang akan membantunya untuk mendapatkan hak-haknya. JWB menindaklanjuti kasus yang terjadi untuk mengadili mantan majikannya, meski Nisa sudah kembali ke Indonesia dan bekerja lagi di Malaysia.

Film pendek berjudul Nisa, menceritakan tentang pekerja migran Indonesia yang mengalami eksploitasi dari majikannya. Foto: Dok. Justice Without Borders

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Akhirnya setelah perjuangan 15 bulan, Nisa yang dibantu oleh JWB berhasil menyelesaikan kasus ini. Atas perlakuan sang mantan majikan kepadanya, Nisa mendapatkan kompensasi sebesar 7 bulan gaji. Di akhir film, Nisa mengingatkan kepada seluruh Pekerja Migran Indonesia khususnya yang bekerja di Singapura dan Hong Kong untuk memperjuangkan hak-haknya.

Dari adanya kampanye #PercayaBersama dan film pendek Nisa, JWB berupaya untuk mengedukasi lebih banyak Pekerja Rumah Tangga Migran Indonesia di Singapura dan Hong Kong. "Meski kami hadir di Indonesia sejak 2017, banyak pekerja migran Indonesia yang belum mendengar tentang kami," kata Afina Nurul Faizah, Humas JWB Indonesia dalam acara peluncuran yang berlangsung secara virtual.

Afina menuturkan, melalui kampanye ini, ia berharap JWB semakin dikenal di kalangan PRT migran Indonesia yang bekerja di Singapura dan Hong Kong. Sehingga, ketika mereka berpikir tentang tuntutan perdata yang ingin mereka tuntaskan sebelum pulang ke rumah, JWB akan terlintas di benak mereka.

Kampanye #PercayaBersama merupakan kampanye publik pertama JWB ke PRT migran Indonesia dan masyarakat umum. Kampanye ini dikembangkan bersama Cognito dan Media Buffet. Melalui penggunaan media sosial, JWB berharap masyarakat Indonesia dapat menyebarkan berita bahwa akses keadilan lintas batas dimungkinkan.

MARVELA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


2.474 Calon Pekerja Migran Ilegal Digagalkan ke Kamboja, Myanmar dan Malaysia, Silmy Karim Minta Intel Deteksi Lebih Awal

21 jam lalu

Sejumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal asal Malaysia tiba di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis 4 Agustus 2022. Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) memulangkan 190 dari 3.200 PMI ilegal asal Malaysia dan selanjutnya dibawa ke Wisma Atlet untuk menjalani isolasi sebelum dipulangkan ke daerah asalnya. ANTARA FOTO/Fauzan
2.474 Calon Pekerja Migran Ilegal Digagalkan ke Kamboja, Myanmar dan Malaysia, Silmy Karim Minta Intel Deteksi Lebih Awal

Silmy Karim meminta kerja sama diperkuat antarpihak menyusul ditemukannya calon pekerja migran Indonesia (CPMI) yang tidak lengkap dokumennya.


Modus TPPO ke Kamboja, Korban Diiming-imingi Kerja di Perusahaan atau Restoran dengan Gaji Besar

23 jam lalu

Polres Bandara Soekarno-Hatta  membongkar Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) ke Serbia, Ahad 24 Maret 2024. FOTO: Tempo/Ayu Cipta
Modus TPPO ke Kamboja, Korban Diiming-imingi Kerja di Perusahaan atau Restoran dengan Gaji Besar

Para calon pekerja migran ilegal itu mengaku mendapatkan tawaran pekerjaan di Kamboja sebagai karyawan perusahaan dan pramusaji.


Imigrasi Soekarno Hatta Gagalkan 2.474 Pekerja Migran Ilegal ke Kamboja, Myanmar dan Malaysia, Modus Mau Liburan

1 hari lalu

Sejumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia memasuki perbatasan Indonesia di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Kamis, 20 Mei 2021. Malaysia mendeportasi 59 PMI bermasalah karena melanggar undang-undang keimigrasian setempat usai pemberlakuan larangan mudik Lebaran. ANTARA/Agus Alfian
Imigrasi Soekarno Hatta Gagalkan 2.474 Pekerja Migran Ilegal ke Kamboja, Myanmar dan Malaysia, Modus Mau Liburan

Imigrasi Soekarno Hatta melakukan pengetatan untuk cegah pekerja migran ilegal ke 3 negara tujuan itu karena marak kasus judi online.


Polres Bandara Soekarno-Hatta Gagalkan Keberangkatan 14 Pekerja Migran Ilegal ke Kamboja

3 hari lalu

Ilustrasi buruh migran berada di Penampungan Tenaga Kerja Indonesia, KBRI, Kuala Lumpur, Malaysia. Antara Foto (Muhammad Adimaja)
Polres Bandara Soekarno-Hatta Gagalkan Keberangkatan 14 Pekerja Migran Ilegal ke Kamboja

Calon pekerja migran itu hendak bekerja di Kamboja namun tidak memiliki dokumen kelengkapan yang menjadi syarat untuk bekerja di luar negeri.


Kemlu Bebaskan WNI yang Terancam Hukuman Mati di Arab Saudi

6 hari lalu

negara dengan eksekusi hukuman mati terbanyak. Foto: Canva
Kemlu Bebaskan WNI yang Terancam Hukuman Mati di Arab Saudi

Seorang WNI yang bekerja di Arab Saudi terancam hukuman mati. Ia berhasil dibebaskan dan dipulangkan ke keluarganya oleh Kementerian Luar Negeri RI.


Paus Fransiskus Desak Singapura Berikan Upah Layak ke Pekerja Migran

6 hari lalu

Paus Fransiskus tiba di Singapura, 11 September 2024. Singapura merupakan negara terakhir dalam perjalanan apostolik Paus di ASEAN. Cindy Wooden/Vatican Press Pool
Paus Fransiskus Desak Singapura Berikan Upah Layak ke Pekerja Migran

Paus Fransiskus berada di Singapura yang merupakan negara terakhir dalam kunjungannya ke empat negara di Asia Pasifik.


Film Liang, Hasil Skripsi Mahasiswa UMY yang Curi Perhatian di Festival Film Moderasi Beragama

15 hari lalu

Mahasiswa UMY Marcellino Jhonanda dan Handarbe Linuwih sebagai sutradara dan penulis Film Liang di Festival Film Moderasi Beragama. Dok.istimewa
Film Liang, Hasil Skripsi Mahasiswa UMY yang Curi Perhatian di Festival Film Moderasi Beragama

Film pendek Liang karya mahasiswa UMY meraih anugerah Special Mention dalam ajang Festival Film Moderasi Beragama (FFMB).


Tanah Longsor di Phuket Thailand Tewaskan 13 Orang, Termasuk 2 Warga Rusia

23 hari lalu

Seorang turis berdiri di samping traktor yang membersihkan area setelah tiga belas orang, termasuk pasangan asal Rusia, tewas dalam tanah longsor di pulau resor Thailand, Phuket, Thailand, 25 Agustus 2024. REUTERS/Sinthana Kosolpradi
Tanah Longsor di Phuket Thailand Tewaskan 13 Orang, Termasuk 2 Warga Rusia

Selain warga Rusia, sembilan korban tewas akibat tanah longsor adalah pekerja migran asal Myanmar dan dua lainnya warga Thailand


Pekerja Migran yang Disekap di Myanmar Sempat Dijanjikan akan Bebas

28 hari lalu

Suhendri Ardiansyah, 27 tahun, diduga menjadi korban TPPO di Myanmar. Keluarganya dimintai uang tebusan Rp 500 juta. Foto: Istimewa
Pekerja Migran yang Disekap di Myanmar Sempat Dijanjikan akan Bebas

Pihak yang menyandera Suhendri di Myanmar masih gelap identitasnya, hanya diketahui berseragam militer dan bersenjata api.


Satu Lagi WNI yang Bekerja di Kamboja Meninggal, Jenazahnya Masih di Rumah Duka

36 hari lalu

Ilustrasi Orang Meninggal. shutterstock.com
Satu Lagi WNI yang Bekerja di Kamboja Meninggal, Jenazahnya Masih di Rumah Duka

Pada 1 Juli 2024, seorang WNI perempuan ditemukan meninggal di ranjang asrama perusahaannya, sebuah kasino di kota Sihanoukville Kamboja.