Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Eko Patrio Menyesalkan Keputusan KPU

image-gnews
Pelawak, Eko Patrio, Mampang, Jakarta, 03 Oktober 2006. [TEMPO/Ramdani]
Pelawak, Eko Patrio, Mampang, Jakarta, 03 Oktober 2006. [TEMPO/Ramdani]
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta :Hasil survei yang digelar oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang diumumkan Kamis (16/10) lalu, menyebut populartitas pelawak Eko Patrio ternyata mengungguli para politisi senior. Pemilik E-Komando Production ini, hanya kalah dengan Agung Laksono, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang juga politisi kawakan Partai Golkar.


Dan tak bisa dimungkiri, baik Eko maupun Agung, dikenal orang karena memang kerap tampil di media massa, baik cetak maupun elektronik. Nama keduanya pun sudah akrab di telinga masyarakat.


Hanya memang, kini ada kegundahan yang mengendap di hati suami artis cantik Viona Rosalina itu. Pasalnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengeluarkan maklumat, isinya melarang semua anggota calon legislator untuk menggunakan nama populer.


Padahal, hingga kini, masyarakat sudah kadung mengenal sosok yang bersama Akrie dan Parto melejit lewat 'Ngelaba' yang ditayangkan oleh sebuah stasiun televisi itu dengan nama Eko Patrio. Karena nama kelompok mereka adalah Patrio. Sementara, nama asli dari pria kelahiran Kurung Lor, Tanjung Anom, Nganjuk, Jawa Timur 30 Desember 1970  itu, adalah Eko Indro Purnomo.


Tak pelak Eko pun merasa kecewa dan menyayangkan tindakan Komisi Pemilihan itu, yang dinilainya mendadak dan kurang memberi ruang bagi calon legislator untuk menjalankan ketentuan yang ditetapkannya.


"Saya sangat menyayangkan keputusan seperti ini. Pada pemilu sebelumnya, 2004 kan nggak ada aturan ini. Apalagi, ini (aturan tersebut-red) ditetapkan mendadak. Kenapa KPU mengurusi urusan yang remeh temeh begini?," ujar Eko saat dihubungi, Minggu (18/10) malam.


Kengundahan Eko bisa dimaklumi. Pasalnya, Daftar Calon Sementara (DCS) calon legislator akhir bulan ini akan ditetapkan menjadi Daftar Calon Tetap (DCT). Dan yang membuat bapak tiga anak ini semakin gusar adalah, pada surat suara nanti juga tidak terdapat foto calon, tetapi hanya nama serta nomor calon.


"Disini bisa terjadi kekeliruan para pemilih. Bisa salah coblos, karena antara nama dan nomor kan hafal, foto pun tidak ada," papar pria yang semasa SMA sudah mendirikan kelompok lawak Seboel yang artinya 'Sekelompok Bocah Eling' itu.


Tak hanya itu, Eko pun mengaku dalam hati kecilnya memendam suudzon terhadap Komisi Pemilihan dengan aturan yang ditetapkannya itu. "Saya jadi penasaran, jangan-jangan peraturan ini ada motif politik. Nuansa politisnya kental sekali," akunya.


Kendati demikian, Eko menerima aturan yang telah ditetapkan komisi tersebut. Pasalnya, bagaimana pun aturan tentang pemilihan umum tetap berada di tangan komisi ini. "Saya hanya bisa menyayangkan saja. Dan kalau pun berharap, saya hanya berharap untuk kali ini (Pemilu 2009 -red) aturan itu masih berupa wacana. Mungkin untuk 2014 bisa, karena sosialisasinya cukup waktu," ungkap mantan Penyiar Radio Kejayaan tersebut.


Dan Eko pun tak mau tiggal diam dan pasrah saja menyikapi putusan itu. Waktu yang tersisa pun ia gunakan sebaik-baiknya. Selain melakukan 'sosialisasi' kepada masyarakat yang menjadi konstituennya, yaitu di Jombang, Nganjuk, Mojokerto, dan Madiun, jebolan Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jakarta ini juga mememanfaatkan kesempatan yang ada untuk memnperkenalkan nama aslinya. "Ya, ibaratnya aku sekarang laku berpacu dengan waktu," tuturnya.


Itu dilakukan, karena ayah dari Syawal Adrevi Putra Purnomo, Naila Ayu, dan Cannavaro Adrevi Putra Purnomo ini mengaku sangat serius untuk terjun ke ranah politik. "Aku benar-benar tulus untuk mengabdikan diri ke bidang politik," tandasnya.


Lantas apa sebenarnya motif anak dari pasangan Sumarsono Mulyo dan Sumini terjun ke politik? "Panggilan jiwa dan amanat dari orang tua," sebutnya memberi alasan. Menurutnya, kedua orang tuanya pernah berpesan, setenar-tenarnya nama Eko Patrio dengan setumpuk harta yang dimiliki, apalah artinya bila tidak memberi arti bagi masyarakat dengan manfaat yang nyata? "Itulah amanah orang tuaku," kata Eko.


Eko pun menegaskan, dirinya bakal meninggalkan bidang entertainment bila terpilih menjadi wakil rakyat kelak. Pria yang dicalonkan oleh Partai Amanat Nasional (PAN) itu, berjanji akan mendedikasikan diri dan waktunya untuk kepentingan rakyat melalui lembaga legislatif.


Untuk itu, Eko akan memilih komisi yang berkaitan dengan seni, budaya, dan pendidikan. Alasannya, bila duduk di komisi tersebut dirinya bisa menyuarakan kepentingan rakyat secara umum, sekaligus membawa aspirasi komunitas seni dan budaya yang selama ini telah membesarkan namanya. "Lha kalau aku punya keinginan mulia dan tulus kayak gini, kok ada aturan yang menghalangi. Wah..,aku sangat menyayangkan, menyesalkan," tegasnya mengulangi penyesalannya. Wahh...benar-benar kesal nampaknya.


Arif Arianto

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Baim Wong Klaim Konten Prank KDRT-nya tidak untuk Rendahkan Polisi

7 Oktober 2022

Baim Wong dan Paula Verhoeven setelah menjalani pemeriksaan soal video prank KDRT ke polisi di Polres Metro Jakarta Selatan, Jakarta, 7 Oktober 2022. Tempo/M. Faiz Zaki
Baim Wong Klaim Konten Prank KDRT-nya tidak untuk Rendahkan Polisi

Baim Wong mengklaim video prank laporan KDRT-nya ke polisi untuk edukasi ke masyarakat


Baim Wong dan Paula Verhoeven Penuhi Panggilan Polisi soal Video Prank KDRT

7 Oktober 2022

Pasangan selebriti Baim Wong dan Paula Verhoeven saat tiba untuk memenuhi panggilan terkait video prank lapor KDRT di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat 7 Oktober 2022. Pasangan tersebut datang untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi terkait video prank lapor KDRT ke Polsek Kebayoran Lama. Pemeriksaan ini dilakukan menyusul adanya dua laporan polisi terhadap Baim Wong dan Paula Verhoeven atas dugaan laporan palsu. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Baim Wong dan Paula Verhoeven Penuhi Panggilan Polisi soal Video Prank KDRT

Pasangan Baim Wong dan Paula Verhoeven dilaporkan polisi atas tuduhan laporan palsu karena membuat konten prank KDRT


Video Porno Mirip Nagita Slavina, Polisi: Palsu, Hasil Editan

15 Januari 2022

Nagita Slavina rilis lini pakaian Nagita Slavina Brand pada Rabu, 3 November 2021. Foto: Instagram/@raffinagita1717
Video Porno Mirip Nagita Slavina, Polisi: Palsu, Hasil Editan

Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat AKB Wisnu Wardhana mengatakan pemeran dalam video porno yang viral di media sosial bukanlah Nagita Slavina


Polisi Bantah Punya Daftar Artis Pengguna Narkoba

15 Januari 2022

Tersangka penyalahgunaan narkotika Fico Fachriza dikawal dalam rilis kasus narkotika di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat, 14 Januari 2022. Beberapa tahun sebelum ditangkap, Fico pernah mengaku pernah menggunakan narkoba lewat video yang diunggah di YouTube. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Polisi Bantah Punya Daftar Artis Pengguna Narkoba

Dugaan ini mencuat setelah polisi menangkap empat artis di awal 2022 karena narkoba,


Pengacara Minta Nia Ramadhani Direhabilitasi, Alasannya Pecandu Berat

12 Januari 2022

Terdakwa artis Nia Ramadhani dan suaminya Ardi Bakrie sebelum menjalani sidang pembacaan vonis dugaan penyalahgunaan narkoba di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa 11 Januari 2022. Dalam sidang tersebut majelis hakim memutuskan terdakwa artis Nia Ramadhani dan suaminya Ardi Bakrie serta supirnya Zen Vivanto masing masing dihukum satu tahun penjara. Vonis majelis hakim lebih berat dibanding tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari 12 bulan rehabilitasi. Atas vonis satu tahun penjara tersebut, Nia Ramadhani, dan Ardi Bakrie mengajukan banding. TEMPO/Nurdiansah
Pengacara Minta Nia Ramadhani Direhabilitasi, Alasannya Pecandu Berat

Kuasa hukum Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie, Wa Ode Nur Zainab, membantah pernyataan hakim yang menyebut kliennya memakai sabu hanya untuk senang-senang


Bantah Asal Tangkap Naufal Samudra, Polisi: Ada Dua Alat Bukti

9 Januari 2022

Aktor Naufal Samudra bersiap memberikan pernyataan kepada wartawan saat rilis kasus di Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu 8 Januari 2022. Ditresnarkoba Polda Metro Jaya menetapkan Naufal Samudra sebagai saksi kasus narkoba dan akan menjalani rehabilitasi karena hasil tes urine negatif dan tidak ditemukan barang bukti saat diamankan polisi terkait pengembangan kasus dengan tersangka Ridwan. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Bantah Asal Tangkap Naufal Samudra, Polisi: Ada Dua Alat Bukti

Penangkapan Naufal Samudra jadi pertanyaan karena polisi tidak menemukan barang bukti narkotika dan tes urine negatif.


Dinkes DKI Pastikan Ashanty tak Dapat Perlakuan Khusus

9 Januari 2022

Ashanty dikabarkan kembali terpapar positif virus Corona setelah kepulangannya dari Turki beberapa waktu lalu. Istri Anang Hermansyah ini kini tengah menjalani proses karantina di salah satu rumah sakit. Instagram
Dinkes DKI Pastikan Ashanty tak Dapat Perlakuan Khusus

Dinas Kesehatan DKI Jakarta memastikan tidak ada perlakuan khusus terhadap penyanyi Ashanty yang baru kembali dari Turki dan terpapar virus corona.


Tarif Cassandra Angelie Rp 30 Juta, Polisi Bantah Pelanggannya Pejabat

4 Januari 2022

Cassandra Angelie dikenal sebagai aktris sinetron Ikatan Cinta yang berperan sebagai Vera. FOTO/Instagram
Tarif Cassandra Angelie Rp 30 Juta, Polisi Bantah Pelanggannya Pejabat

Cassandra Angelie mengaku sudah lima kali beroperasi dengan tarif sekali kencan sebesar Rp30 juta.


Polisi Tangkap Artis Sinetron CA Atas Dugaan Kasus Prostitusi

31 Desember 2021

Ilustrasi Prostitusi. shutterstock.com
Polisi Tangkap Artis Sinetron CA Atas Dugaan Kasus Prostitusi

Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya menangkap seorang artis sinetron berinisial CA dalam kasus dugaan prostitusi.


Artis Inisial BJ yang Ditangkap karena Narkoba adalah Bobby Joseph

12 Desember 2021

Ilustrasi sabu. Reuters
Artis Inisial BJ yang Ditangkap karena Narkoba adalah Bobby Joseph

Sosok artis peran berinisial BJ yang ditangkap polisi karena dugaan penyalahgunaan sabu diketahui adalah Bobby Joseph.