TEMPO.CO, Jakarta - Di antara sederet penulis lirik lagu-lagu grup idola K-Pop ternama, ada nama Kim Soo-bin, Park Woo-hyun serta Lee Hee-ju yang punya kesamaan minat terhadap musik pop dan tergabung dalam tim bernama danke. Mereka merupakan sosok di balik lirik lagu solo bergaya Latin milik Jimin BTS, "Filter" (2020), EXO, TWICE, NCT 127, SuperM, Tomorrow X Together (TXT) dan penyanyi IU.
Ketiganya berkisah, orang-orang kerap bertanya apakah bisa membeli gedung bermodalkan biaya hak cipta lirik setelah mereka menulis lirik untuk BTS. Mereka menggelengkan kepala lalu menjelaskan hal ini tidak mungkin.
Mereka bahkan belum pernah bertemu langsung atau bercengkerama dengan para idola yang menyanyikan lagu mereka. Ketiganya hanya bertemu para idola K-pop di konser atau showcase album mereka.
Mereka mengatakan, hidup sebagai penulis lirik terkadang mengorbankan banyak hal, salah satunya kesehatan karena profesi ini sangat menghabiskan energi dan tidak memiliki jadwal yang teratur. "Terlepas dari semua kesulitan, ini adalah momen impian yang menjadi kenyataan bagi kami sekarang. Kami merasa sangat dihargai ketika kami mendengar lirik kami di konser," kata ujar Hee-ju seperti dikutip dari The Korea Times, Senin 16 November 2020.
Woo-hyun mengatakan dalam beberapa tahun terakhir, banyak penulis lirik bekerja sama dalam satu lagu dan berbagi keuntungan. "Tetapi sebagian besar lagu pop tidak bertahan lama di tangga lagu streaming dan hilang dari radar hanya dalam beberapa hari setelah rilis," ujar Woo-hyun
Hee-ju mengatakan, penulis lirik sering dianggap kaya. Padahal, dia dan rekannya sering kali butuh waktu bertahun-tahun untuk debut dan mendapatkan penghasilan minimum untuk hidup. "Jadi aku selalu menyarankan penulis lirik yang bercita-cita tinggi untuk tetap bekerja sampai mereka menerima royalti yang cukup," kata dia.
Di sisi lain, para penulis lirik juga menghadapi persaingan. Label rekaman K-Pop menerima lusinan versi lirik tidak hanya untuk single utama, tetapi juga untuk B-side album. Label bisa memilih bagian draft yang disukai dan menggabungkannya menjadi satu. Kemudian, mereka bekerja dengan penulis lirik beberapa kali untuk modifikasi.
Ketika ditanya cara bertahan dalam kompetisi ini, mereka mengatakan semua ini karena visi bersama. "Sebagai sebuah tim, kami bisa memunculkan berbagai ide kapan pun kami mau. Kami juga dapat menghemat waktu yang dibutuhkan untuk modifikasi karena pada dasarnya kami berbagi ide yang beraneka ragam," ujar Soo-bin.
Biasanya mereka membutuhkan waktu sekitar tiga jam atau kurang dari itu untuk menyelesaikan lirik untuk satu lagu. Dalam seminggu, mereka bisa mengerjakan 6-10 buah lagu.