Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tak Terima Maher Hina Luthfi bin Yahya, Gus Miftah: Anda Berkepribadian Ganda

Reporter

image-gnews
Tidak hanya Alwi Bin Muhammad Al Atos, pendakwah Maheer At-Thuwailibi juga mengecam ucapan Nikita Mirzani yang menghina Pimpinan Besar FPI Rizieq Shihab sebagai nama tukang obat. Foto/Instagram/ustadzmaaher_real
Tidak hanya Alwi Bin Muhammad Al Atos, pendakwah Maheer At-Thuwailibi juga mengecam ucapan Nikita Mirzani yang menghina Pimpinan Besar FPI Rizieq Shihab sebagai nama tukang obat. Foto/Instagram/ustadzmaaher_real
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gus Miftah menilai Maheer At-Thuwailibi memiliki kepribadian ganda. Ia tidak terima dengan cuitan lama pria bernama asli Soni Eranata itu yang dianggap menghina ulama Nahdlatul Ulama di Pekalongan, Luthfi bin Yahya. 

"Yang pertama, anda ini kemarin berdebat dengan seorang Nikita Mirzani gara-gara menurut anda Nikita Mirzani menghina habib. Anda minta Nikita Mirzani menghormati habib. Bagus. Walaupun bahasa yang anda sampaikan sama sekali tidak berakhlak, tidak bermoral dan beretika," ujarnya dalam video yang diunggah di akun Instagramnya, Sabtu, 14 November 2020. 

Maheer marah saat Nikita Mirzani dianggapnya menghina Rizieq Shihab karena mengatakan habib adalah tukang obat. Inilah yang disebut Gus Miftah berkepribadian ganda. "Tapi di sisi lain, anda justru menghinakan habaib, dalam hal ini guru kami, Habib Luthfi bin Yahya Pekalongan," katanya. 

Cuitan lama Maheer pada 26 Agustus 2020 kembali dibuka netizen meski sudah dihapusnya. Ia mengunggah Luthfi bin Yahya dengan peci yang ditutup semacam kafiyeh menyerupai kerudung. Maheer menuliskan cuitannya dengan kalimat tidak sopan. "Iya tambah cantik pake jilbab. Kayak kyai Banser ini ya," cuitan lama Maheer At-Thuwailibi itu. 

Gus Miftah. Instagram

Cuitan ini muncul kembali sebagai dukungan netizen terhadap Nikita Mirzani yang risih dengan gaya berkomunikasi Maheer yang kerap menggunakan kalimat kotor dan kasar. "Kepadamu hei ba*i be***a, lo**e oplosan, penjual selangkangan, mengimbau satu kali 24 jam kau tidak melakukan klarifikasi dan permintaan maaf di depan publik secara terbuka, saya beserta 800 laskar pembela ulama akan mengepung rumah rumahmu," katanya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gus Miftah mengaku diajarkan untuk selalu menghormati habib. "Habib itu seorang ahli baitul mustofa. Mereka ahli bait yang suci. Tidaklah mencintai ahli bait kecuali dia kaum beriman dan bertakwa. Dan tidak membenci ahli bait kecuali orang munafik dan orang durhaka," ujarnya.

Sahabat Deddy Corbuzier ini menyebut perilaku Maheer memang kerap memancing kemarahan. "Dulu Anda menghina Gus Dur sekarang Habib Luthfi," katanya. 

Ia pun meminta jika Maheer ditangkap polisi lantaran massa tidak terima Luthfi bin Yahya dihina, tidak sepantasnya mengatakan kriminalisasi ulama. "Hei ustad Maher, mana ada krimilisasi ulama kalau anda berbuat kriminal kemudian berbuat ditangkap polisi, ini bukan kriminalisasi ulama tapi proses hukum terhadap ulama yang kriminal," ucapnya. 

Ia mengakui memang berbeda pendapat dengan Rizieq Shihab, "Tapi saya sangat menghormati beliau karena dikatakan haram masuk surga orang-orang yang zalim dan membenci para habaib. Itu yang diajarkan Habib Luthfi. Gus Miftah menegaskan, Luthfi yang dihina Maheer tidak akan merespons penghinaan itu. "Karena beliau menggunakan kacamata kasing sayang."

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bambang Widjojanto Beri Respons Banjir Amicus Curiae dalam Sengketa Pilpres di MK

4 hari lalu

Kuasa hukum pemohon capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar saat mengikuti sidang perselisihan hasil Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Rabu 3 April 2024. Sidang tersebut beragenda mendengarkan keterangan saksi dan ahli yang dihadirkan oleh termohon yakni KPU membawa satu ahli dan dua saksi fakta, sedangkan Bawaslu membawa satu ahli dan tujuh saksi. TEMPO/Subekti.
Bambang Widjojanto Beri Respons Banjir Amicus Curiae dalam Sengketa Pilpres di MK

Bambang Widjojanto tim hukum Anies-Muhaimin beri respons banjir amicus curiae ke MK dalam sidang sengketa Pilpres 2024.


4 Poin Amicus Curiae Rizieq Shihab Cs ke Mahkamah Konstitusi

5 hari lalu

Mantan Pimpinan Front Pembela Islam atau FPI, Rizieq Shihab saat mencoblos di tempat pemungutan suara atau TPS 47 di RT01/RW04, Jalan Petamburan IV, Jakarta Pusat, Rabu, 14 Februarai 2024. Tempo/Aisyah Amira Wakang
4 Poin Amicus Curiae Rizieq Shihab Cs ke Mahkamah Konstitusi

Rizieq Shihab Cs mengajukan Amicus Curiae terkait sidang sengketa Pilpres 2024 ke MK. Berikut empat poin isinya.


Rizieq Shihab dan Din Syamsuddin Cs Ajukan Amicus Curiae ke MK

5 hari lalu

Sidang sengketa hasil Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK) dengan agenda pemeriksaan saksi dan ahli pihak terkait atau Kubu Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Gedung MK, Jakarta pada Kamis, 4 April 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Rizieq Shihab dan Din Syamsuddin Cs Ajukan Amicus Curiae ke MK

Rizieq Shihab dkk menyampaikan empat poin dalam amicus curiae mereka.


Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

6 hari lalu

Polisi mengevakuasi jenazah korban kecelakaan di Tol Jakarta-CIkampek KM 58, Karawang Timur, Jawa Barat, Senin, 8 April 2024. Kecelakaan yang  melibatkan tiga kendaraan yaitu Bus Primajasa, Grand Max dan Daihatsu Terios tersebut mengakibatkan 12 orang tewas. ANTARA/Awaludin
Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

Tol Cikampek Kilometer atau KM 50-an kembali menjadi lokasi tragedi. Sebuah kecelakaan maut terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek pada arus mudik lalu


Jawab Rumor Putus dengan Ajudan Prabowo, Nikita Mirzani Mengaku Jadi Korban Kekerasan

8 hari lalu

Nikita Mirzani. Foto: Instagram Nikita Mirzani.
Jawab Rumor Putus dengan Ajudan Prabowo, Nikita Mirzani Mengaku Jadi Korban Kekerasan

Menurut Nikita Mirzani, selama ini ia diam lantaran merasa takut akan mendapatkan penilaian dan tidak akan ada yang percaya.


Gus Miftah Vs Kemenag Soal Penggunaan Pengeras Suara, Bagaimana Awal Mulanya?

39 hari lalu

Sumber: PWNUJatim.or.id
Gus Miftah Vs Kemenag Soal Penggunaan Pengeras Suara, Bagaimana Awal Mulanya?

Perseteruan Gus Miftah dan Kemenag soal penggunaan pengeras suara selama Ramadan menarik perhatian publik. Bagaimana awal mulanya?


Menko PMK Muhadjir Effendy Minta Pengeras Suara Masjid Dipakai Sewajarnya

40 hari lalu

Ilustrasi pengeras suara masjid. Dok. TEMPO/ Bernard Chaniago
Menko PMK Muhadjir Effendy Minta Pengeras Suara Masjid Dipakai Sewajarnya

Muhadjir mengatakan memang sebaiknya penggunaan pengeras suara masjid diatur sedemikian rupa. Tujuannya supaya tidak ada pihak yang terganggu.


Polemik Surat Edaran Kemenag soal Pengeras Suara Masjid Selama Bulan Ramadan

40 hari lalu

Ilustrasi pengeras suara masjid. Dok. TEMPO/ Bernard Chaniago
Polemik Surat Edaran Kemenag soal Pengeras Suara Masjid Selama Bulan Ramadan

Selama beberapa tahun terakhir, Menag Yaqut menaruh perhatian terhadap penggunaan pengeras suara atau TOA masjid dan musala saat bulan Ramadan.


Terbaru Sindir Speaker Masjid, Ini Deretan Kontroversi Gus Miftah

41 hari lalu

Momen Gus Miftah membagikan uang. Foto: Istimewa
Terbaru Sindir Speaker Masjid, Ini Deretan Kontroversi Gus Miftah

Gus Miftah mengkritisi larangan pemerintah terkait penggunaan speaker masjid di bulan Ramadan.


Gus Miftah Balas Kemenag soal Speaker Masjid: Jangan Baper

41 hari lalu

Sumber: PWNUJatim.or.id
Gus Miftah Balas Kemenag soal Speaker Masjid: Jangan Baper

Gus Miftah membalas Kemenag soal penggunaan speaker di Masjid dan Musala selama Ramadan. Miftah bilang Kemenag jangan baper.