TEMPO.CO, Jakarta - Gus Miftah menilai Maheer At-Thuwailibi memiliki kepribadian ganda. Ia tidak terima dengan cuitan lama pria bernama asli Soni Eranata itu yang dianggap menghina ulama Nahdlatul Ulama di Pekalongan, Luthfi bin Yahya.
"Yang pertama, anda ini kemarin berdebat dengan seorang Nikita Mirzani gara-gara menurut anda Nikita Mirzani menghina habib. Anda minta Nikita Mirzani menghormati habib. Bagus. Walaupun bahasa yang anda sampaikan sama sekali tidak berakhlak, tidak bermoral dan beretika," ujarnya dalam video yang diunggah di akun Instagramnya, Sabtu, 14 November 2020.
Maheer marah saat Nikita Mirzani dianggapnya menghina Rizieq Shihab karena mengatakan habib adalah tukang obat. Inilah yang disebut Gus Miftah berkepribadian ganda. "Tapi di sisi lain, anda justru menghinakan habaib, dalam hal ini guru kami, Habib Luthfi bin Yahya Pekalongan," katanya.
Cuitan lama Maheer pada 26 Agustus 2020 kembali dibuka netizen meski sudah dihapusnya. Ia mengunggah Luthfi bin Yahya dengan peci yang ditutup semacam kafiyeh menyerupai kerudung. Maheer menuliskan cuitannya dengan kalimat tidak sopan. "Iya tambah cantik pake jilbab. Kayak kyai Banser ini ya," cuitan lama Maheer At-Thuwailibi itu.
Gus Miftah. Instagram
Cuitan ini muncul kembali sebagai dukungan netizen terhadap Nikita Mirzani yang risih dengan gaya berkomunikasi Maheer yang kerap menggunakan kalimat kotor dan kasar. "Kepadamu hei ba*i be***a, lo**e oplosan, penjual selangkangan, mengimbau satu kali 24 jam kau tidak melakukan klarifikasi dan permintaan maaf di depan publik secara terbuka, saya beserta 800 laskar pembela ulama akan mengepung rumah rumahmu," katanya.
Gus Miftah mengaku diajarkan untuk selalu menghormati habib. "Habib itu seorang ahli baitul mustofa. Mereka ahli bait yang suci. Tidaklah mencintai ahli bait kecuali dia kaum beriman dan bertakwa. Dan tidak membenci ahli bait kecuali orang munafik dan orang durhaka," ujarnya.
Sahabat Deddy Corbuzier ini menyebut perilaku Maheer memang kerap memancing kemarahan. "Dulu Anda menghina Gus Dur sekarang Habib Luthfi," katanya.
Ia pun meminta jika Maheer ditangkap polisi lantaran massa tidak terima Luthfi bin Yahya dihina, tidak sepantasnya mengatakan kriminalisasi ulama. "Hei ustad Maher, mana ada krimilisasi ulama kalau anda berbuat kriminal kemudian berbuat ditangkap polisi, ini bukan kriminalisasi ulama tapi proses hukum terhadap ulama yang kriminal," ucapnya.
Ia mengakui memang berbeda pendapat dengan Rizieq Shihab, "Tapi saya sangat menghormati beliau karena dikatakan haram masuk surga orang-orang yang zalim dan membenci para habaib. Itu yang diajarkan Habib Luthfi. Gus Miftah menegaskan, Luthfi yang dihina Maheer tidak akan merespons penghinaan itu. "Karena beliau menggunakan kacamata kasing sayang."