TEMPO Interaktif, Jakarta: Tirta kecewa. Dua toko musik ia datangi, tapi tak satu pun yang masih menjual lagu-lagu ABBA. "Habis," kata dia. Umumnya, pemburu seperti dia mencari album cakram ABBA Gold, berisi kompilasi lagu-lagu hit ABBA. Karyawan swasta itu rupanya terserang demam ABBA setelah menonton film Mamma Mia! dua pekan lalu.
Film yang disutradarai Phyllida Lloyd itu mengisahkan Sophie Sheridan (diperankan oleh Amanda Seyfried) yang tengah kalut. Sebentar lagi gadis ceria itu akan melangsungkan pernikahannya dengan Sky (Dominic Cooper). Namun, masih ada yang mengganjal di hatinya, yakni ia tidak tahu siapa ayahnya.
Baca Juga:
Sophie, yang menemukan dan membaca buku harian sang ibu, Donna (Meryl Streep), berinisiatif mengirim undangan ke tiga pria, mantan pacar ibunya sekitar 20 tahun lalu, yang mungkin adalah ayahnya. Ia mengirim surat kepada Sam Carmichael (Pierce Brosnan), Harry Bright (Colin Firth), dan Bill Anderson (Stellan Skarsgard).
Jalan cerita film Mamma Mia! memang didasari dari grup musik ABBA yang tenar pada 1970 hingga awal 1980-an itu. Hampir setiap adegan penting dalam film itu diikuti oleh lagu-lagu ABBA. Sesaat setelah melayangkan surat, Sophie menyanyikan I Have A Dream.
Begitu pula ketika malam pesta bujang, para perempuan menyanyikan Super Trouper. Adegan lucu dihadirkan teman Sky, Pepper (Philip Michael), yang mencoba menggoda Tanya. Kemudian Tanya menyanyikan Does Your Mother Know.
Total ada 24 lagu ABBA yang dinyanyikan dalam film yang diangkat dari opera musikal di West End dengan judul sama pada 1999 ini. Tak hanya lagu, seorang personel ABBA, yakni Benny Anderson, juga ikut hadir di film berdurasi 108 menit itu. Ia memainkan piano pada salah satu adegan.
Namun, dalam soundtrack film ini hanya termaktub 17 lagu ABBA yang dinyanyikan berbagai artis, termasuk Streep. Juli lalu, album soundtrack film itu menembus top 10 tangga lagu se-Inggris Raya. Pekan ini, album 18 Hits dan Gold: Greatest Hits lagu-lagu ABBA bertengger di posisi ke-24 dan ke-25 top 75 album Inggris.
Di Amerika Serikat, ABBA sebelumnya tak pernah menembus top 10 di Billboard 200. Prestasi terbaik adalah urutan ke-14 album ABBA pada 1978. Seiring dengan diputarnya film tersebut, soundtrack-nya bertengger di posisi pertama tangga lagu album Amerika, Agustus lalu. Saat itu filmnya sudah masuk box office dengan perolehan US$ 104 juta.
Nama ABBA diambil dari inisial nama keempat anggotanya: Anni-Frid Lyngstad, Benny Andersson, Bjorn Ulvaeus, dan Agnetha Faltskog. Bjorn dan Benny berkenalan pada 1966 dan menulis lagu mereka akhir tahun itu.
Pada 1969, mereka bertemu dengan dua perempuan calon anggota ABBA lainnya: Agnetha dan Anni-Frid. Kemudian Agnetha dan Benny menikah pada Juli 1971, sementara Anni-Frid menikah dengan Bjorn pada Oktober 1978.
Pada akhir 1960-an itu, keempatnya saling mengisi vokal latar dan musik untuk lagu solo ataupun duo masing-masing. Rupanya harmonisasi vokal keempatnya terdengar asyik. Pada 1970, keempatnya tampil di pentas kabaret Festfolk di Swedia.
Pada musim semi 1972, mereka merilis rekaman People Need Love, yang menarik perhatian publik Swedia. Keempatnya menyebut diri "Bjorn & Benny, Agnetha & Anni-Frid".
Popularitas kelas Eropa diperoleh pada 1973 saat lagu Ring Ring memperoleh peringkat ketiga Kontes Lagu Eurovision. Tahun berikutnya mereka menjuarai seleksi itu dengan Waterloo. Inilah saat pertama nama ABBA dipakai.
Sebelumnya, nama ABBA sudah lebih dulu dipakai produsen ikan kalengan Swedia yang, untungnya, mengizinkan keempatnya memakai nama itu. Waterloo pun segera menembus US Top Ten.
Hit berikutnya berjarak cukup lama, 18 bulan. Album ketiga dirilis, dengan judul ABBA. Hit melegenda dari album ini adalah SOS. Popularitas sebagai grup musik kelas dunia dicapai pada 1976.
Citra pasangan bahagia lepas dari ABBA pada awal 1979 saat Agnetha dan Benny bercerai. Dua tahun kemudian, Bjorn dan Anni-Frid menyusul berpisah. Namun, keempatnya tetap bekerja bersama. Album kedelapan dirilis pada akhir 1981, dengan hitnya, One of Us.
Energi ABBA pun memudar. Pada pengujung 1982, mereka mengumumkan istirahatnya ABBA. Mereka beralasan bisa bekerja sama kembali setelah beberapa tahun. Seperempat abad berlalu, tak ada tanda-tanda itu bakal terwujud. Namun, musik mereka tetap bertenaga. Cakram musik kompilasi ABBA Gold, dirilis pada 1992, mencetak 26 juta kopi hingga hari ini.
Resminya ABBA memang tak pernah bubar. Pada Juli lalu, keempatnya kembali bertemu saat premier Mamma Mia!. Tapi, "Kami tak akan pernah naik panggung lagi," kata Bjorn kepada Sunday Telegraph setelah premier itu. "Kami ingin orang mengingat kami seperti saat dulu. Muda, penuh energi, kegembiraan, dan ambisi."
IBNU RUSYDI | TITO SIANIPAR | ABBASITE.COM | WIKIPEDIA | REUTERS | YAHOO! MUSIC