TEMPO.CO, Jakarta - Stephen Chow, aktor kawakan dan sutradara asal Hong Kong, dikabarkan mengalami kebangkrutan karena berutang kepada investor dan mantan pacarnya, Yu Manfung, sekitar 270 juta dolar Hong Kong atau sekitar Rp 514 miliar.
Dikutip dari Today Online, Kamis, 14 Oktober 2020, masalah keuangannya diduga dimulai pada 2012 ketika Yu Manfung, yang telah berkencan dengan Chow selama 13 tahun, menggugat bintang berusia 58 tahun itu sebesar 80 juta dolar Hong Kong.
Manfung mengatakan uang itu adalah jumlah yang diklaimnya sebagai utang Chow sebagai komisi atas penjualan rumah mewah di The Peak, Hong Kong. Karena Chow telah tinggal di rumah megah itu, Manfung merasa dia seharusnya berhak atas bayaran 10 persennya, yang berarti sekitar 80 juta dolar Hong Kong.
Menurut Manfung, dia baru menerima 10 juta dolar Hong Kong saja sejauh ini. Namun, aktor Kung Fu Hustle mengatakan jumlah tersebut dibuat atas niat baik dan ditolak karena komisinya. Kasus ini dibawa ke pengadilan pada November.
Selain itu, menurut laporan, Bintang film sekaligus sutradara film Shaolin Soccer ini berutang kepada investor. Pada tahun 2016, direktur menandatangani "Bet-on Agreement". Dalam perjanjian tersebut, investor berkomitmen untuk berinvestasi sebesar 1,33 miliar dolar Hong Kong di perusahaan Chow, dan dijamin mendapatkan keuntungan sebesar 1,04 miliar dolar Hong Kong setelah empat tahun.
Menurut sumber, segala sesuatunya berjalan cukup lancar dalam tiga tahun pertama, dengan perusahaan mencatat keuntungan total sebesar 670 juta dolar Hong Kong. Namun di tahun keempat, investor hanya menerima 160 juta dolar Hong Kong. Penampilan Stephen Chow dalam film terlarisnya, Kung Fu Hustle yang rilis pada 2004. Pada Juni 2020, ada laporan bahwa aktor kelahiran Hong Kong ini telah menggadaikan sebuah rumahnya, yang kemudian ditawar Rp 2,9 triliun, namun ia tidak kunjung menjualnya. Facebook/Stephen Chow
Pandemi COVID-19 juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi industri film global dan penghasilan Chow serta dampaknya kepada investor. Di sisi lain, penghasilan untuk kuartal pertama tahun 2020 belum dihitung, tetapi investor tidak terlihat optimistis.
Dengan perjanjian yang berakhir dan Chow tidak dapat memenuhi targetnya, investor sekarang mengejarnya karena kekurangan uang. Mereka bahkan dapat meminta agar Chow membeli kembali saham mereka.
Pada Juni lalu, ada laporan bahwa Stephen Chow telah menggadaikan rumahnya di puncak bukit dan tidak akan memiliki masalah untuk membayar utang-utangnya. Ada juga pembeli yang tertarik dengan rumahnya yang seharga 1,1 miliar dolar Hong Kong, tapi Chow tidak tergerak untuk menjualnya.
Lihat juga: Ini Daftar Utang yang Melilit Stephen Chow dan Membuatnya Bangkrut