TEMPO Interaktif, BANDUNG:- Tak kurang dari 1.500 siswa dan mahasiswa serta seniman akan memeriahkan Festival Bambu Nusantara di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) Bandung, Sabtu – Minggu (11-12/10). “Ini bagian dari rangkaian World Music Festival yang akan digelar tahun depan,” ujar Ketua Penyelenggara Wawan Djuanda, dari Republic of Entertainment.
Dalam acara ini, akan disuguhkan antara lain penampilan Music Bambu Inovatif (klasik arumba, punk klung, house music DJ (soul clip), bambu ensemble (bambu ning pring), dan bambu orchestra (Lentera). Selain itu ada pula music bambu Indigenous diantaranya Jegog (Bali), patrol, calung, rindik, bambu melulu, dan angklung carub.
Ada pula serunai (Medan), seruling buluh, terompet bambu, kecapi suling, cianjuran dan toleat. “Penonton juga akan disuguhi parade angklung yang tidak ada pada Festival Bambu Nusantara tahun lalu,” kata Wawan. Parade angklung ini antara lain akan diikuti peserta dari beberapa SMU dan perguruan tinggi di Bandung.
Selain penampilan musik dari bambu, akan dibahas pula seputar keunikan bambu dalam workhsop yang digelar mulai Sabtu pagi. Acara ini, kata Wawan, dapat menambah wawasan tentang bambu yang jumlahnya tidak kurang dari 1.250 jenis di dunia dan berasal dari 75 marga. “Di Indonesia tercatat sebanyak 39 bambu yang berasal dari delapan marga,” katanya.
Workshop serupa pernah digelar Juli tahun lalu di Bandung dan beberapa kota lainnya seperti Denpasar, Solo, dan Jakarta. Sedangkan Festival Musik Bambu Nusantara diselenggarakan di Jakarta pada pertengahan Agustus tahun lalu.
Wawan menambahkan, rangkaian festival ini akan bermuara pada empat pagelaran tahun depan yaitu Festival Angklung, Festival Bambu, Festival Seruling Nusantara, dan World Music Festival. “Rencananya akan dilaksanakan mulai Maret 2009,” katanya.
Rana Akbari Fitriawan