TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi senior Iwan Fals ikut memberikan pendapatnya terkait polemik Omnibus Law UU Cipta Kerja yang memancing aksi demonstrasi di sejumlah kota di Indonesia. Aksi demonstrasi menolak undang-undang yang disahkan DPR pada 5 Oktober 2020 itu bahkan berujung pada perusakan fasilitas umum oleh massa yang anarkis.
Iwan Fals yang dikenal rajin menyuarakan kegelisahan rakyat kecil dan mengkritik pemerintah lewat lagu-lagunya itu mengaku belum membaca pasal-pasal dalam UU CIpta Kerja. Namun, dia tak sepakat bila penolakan itu dilakukan melalui aksi demontrasi seperti yang terjadi pada Kamis, 8 Oktober 2020 kemarin. Terlebih di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.
"Waduh saya belum baca UU itu, 1000 halaman lebih katanya, tapi menurut saya klo kecewa dgn Omnibuslaw gugat aja ke MK, klo demo kayak gini serem pandeminya itu lo...," cuit Iwan Fals di akun Twitter miliknya, @iwanfals, Jumat, 9 Oktober 2020.
Terkait jumlah halaman UU Cipta Kerja, Iwan Fals merevisinya di cuitan selanjutnya. "Oh 900-an halaman ya bukan 1000," tulis Iwan Fals.
Iwan Fals waktu muda. Foto: Youtube Musica
Cuitan penyanyi bernama lengkap Virgiawan Listanto itu rupanya ditanggapi sinis oleh sebagian besar warganet. Mereka yang kecewa menilai pelantun lagu Bongkar dan Surat Buat Wakil rakyat itu tak segarang dulu dalam mengkritisi pemerintah maupun wakil rakyat.
"Bang Iwan jadi lemas begitu, kaga garang lagi," cuit pengguna Twiiter dengan akun @bluemoon_way. "Udah masup angin bang," cuit akun @ariefends. "Nyanyi wakil rakyat bang, semoga bang @iwanfals masih ingat lagunya," cuit akun @athagunawan. "Dulu iyaaaaa kritis, sekarang udah nongkrong bareng gaberani yah om wakil rakyat seharus nya apaaa om? Lupa lirik," cuit akun @christianto_r.