Untuk itu, tak jarang gadis 26 tahun ini harus berjalan malam-malam sendiri mencari orang yang berhak menerima zakat. ”Biasanya pada malam takbiran aku jalan mencari mereka,” pemilik usaha laundry dan konsultan akunting ini menambahkan.
Jika tak sempat, ia akan mendatangi staf kantornya atau tukang parkir yang ada di jalanan. Tapi mereka harus ”diwawancarai” dulu. ”Sekarang kan banyak yang pura-pura jadi pengemis, padahal ada orang yang lebih pantas diberi,” dia menjelaskan. Betul, sih, cuma agak merepotkan, ya.
Majalah Tempo