Judul: Eagle Eye
Sutradara: D.J. Caruso
Pemain: Shia Labeouf, Michele Monaghan, Rosario Dawson, Billy Bob Thornton
Genre: Action, Thriller
Durasi: 118 menit
Jerry Shaw (Shia LaBeouf) telah memilih lari dari keluarga, saat saudara kembar identiknya, Ethan, selalu menjadi si nomor satu. Ethan merintis karir militer, seperti ayah mereka.
Jerry sempat mencobanya, lalu menjadi desertir. Hidupnya dilanjutkan dengan backpacking keliling dunia dan terdampar menjadi staf di kios fotokopi Copy Cabana. Hidup lusuh dengan minim motivasi.
Pada suatu hari, Ethan mendadak tewas dalam sebuah kecelakaan. Di pemakaman, Jerry kembali bertemu keluarga setelah tiga tahun tak ada kabar. Reuni itu berakhir dengan ketegangan antara Jerry dan sang ayah, yang menyelipkan cek US$ 1000 di tas putranya.
Tanda petaka dimulai di sebuah anjungan tunai mandiri, saat Jerry mencairkan cek itu. Uang di rekeningnya berlebih USD 750 ribu! Bukannya senang, Jerry panik dan berlari pulang.
Masuk ke kamar sewaan yang bayarannya tertunggak, Jerry makin kaget menemukan tumpukan dus berisi senjata berbagai jenis lengkap dengan amunisi, tumpukan amonium nitrat--bahan pupuk yang bisa diolah menjadi bom--, dan berbagai paspor atas namanya.
Lalu, telepon genggamnya berdering. Suara seorang perempuan menyuruhnya lari dalam hitungan detik, karena tim FBI tengah mendekat. Jerry tertangkap dan diinterogasi oleh agen Thomas Morgan (Billy Bob Thornton).
Jerry bersikukuh dirinya dijebak. Saat ditinggalkan sendiri di sebuah ruangan, si penelepon misterius menghubunginya dan membebaskan Jerry melalui jendela yang dihantam sebuah crane.
Penelepon itu juga menghubungi Rachel Holloman (Michelle Monagan), ibu muda yang baru saja melepas anaknya, Sam, melawat ke Washington sebagai peniup terompet di band sekolah.
Penelepon menyuruh Rachel melihat ke televisi terdekat, di mana kegiatan Sam di kereta api terpampang jelas. Dengan ancaman putranya bakal mati, Rachel mematuhi perintah untuk menyetir sebuah Porsche Cayenne.
Di mobil itulah Jerry dan Rachel bertemu, sama-sama ketakutan, panik dan bingung dengan instruksi-instruksi misterius tersebut. Melalui komando si penelepon, mereka berlari menghindari kejaran agen FBI.
Berkali-kali nyaris tertangkap, keduanya diselamatkan melalui lampu merah yang mendadak hijau, penghancur kendaraan yang otomatis bergerak, hingga bantuan orang-orang yang juga diancam perempuan misterius melalui telepon.
Keduanya bukannya tak mencoba kabur, tapi si penelepon rupanya begitu berkuasa sehingga memaksa mereka selalu kembali patuh pada perintah-perintahnya. "Desersi bukanlah suatu pilihan," kata penelepon misterius yang baru terungkap identitasnya setelah hampir setengah durasi film.
Eagle Eye adalah tekno-thriller bertema "Big Brother is watching you". Kemudahan dan integrasi teknologi dalam kehidupan membuat profil seseorang bisa dilacak. Telepon genggam, rekening bank, rekam jejak transaksi di Internet, Email, kamera pemantau, dan satelit, semua bisa dipakai membuntuti dan melacak dokumentasi seseorang.
Di awal film ini, nasib Jerry dan Rachel bermula dari keputusan Presiden. Tanpa konfirmasi identitas, dia memerintahkan penyerangan sebuah rombongan yang diduga buron teroris Afghanistan kelas kakap.
Konyol, karena bom AS justru membunuh orang-orang di sebuah prosesi pemakaman. Perintah salah sang presiden lantas memicu serangan teror atas aset AS di berbagai belahan dunia, termasuk ancaman dari dalam negeri. Sebuah sindiran telak.
Ide awal Eagle Eye muncul di kepala Steven Spielberg, produser eksekutif sejumlah film laris. Makan waktu bertahun-tahun hingga ide itu tak terlalu condong ke sci-fi.
"Saat itu, teknologi belum terintegrasi dalam masyarakat seperti sekarang ini," kata penulis sekaligus produser Alex Kurtzman. Akhirnya, pada 2006 Spielberg membawa ide itu kepada Kurtzman.
Hanya 28 persen yang memilih "tomat segar" di rottentomatoes.com. Situs itu menilai, Eagle Eye banyak meminjam plot-plot dari film-film terdahulu yang sudah diakui keren. The Internet Movie Database (imdb.com) memberi rating 7 dari 10 untuk film ini.
Namun, adegan kejar-kejaran yang sambung-menyambung, dan berbagai adegan aksi berefek spesial di film ini bisa cukup menghibur penonton. Akhir film? Standar Hollywood. Untungnya, tak ada keintiman yang dipaksakan antara Jerry dengan Rachel.
Di kredit film, tak ditemukan siapa pengisi suara penelepon misterius itu. Aktris pemilik suara itu, menurut IMDB, rupanya memang memilih tak diberi kredit. Dia adalah Julianne Moore.
Ibnu Rusydi