TEMPO.CO, Jakarta - Lutfi Agizal mengakui ia mendapatkan manfaat dari upayanya memperkarakan kata anjay. Ia mengaku sebagai anak rantau dan terjun ke dunia hiburan pada 2014, baru tahun ini ia mendapatkan perhatian karena mempersoalkan kata anjay.
"Gue gak berharap, gue anak Semarang, 2014 di entertainer, tapi baru sekarang diperhatikan 2020 oleh 150 juta orang, itu terlihat di Instagram selama sepekan. Mungkin kalau buat Pemilu besok bisa menang karena semua orang membicarakan saya," katanya saat menjadi tamu di program Podcast Close The Door di kanal Youtube Deddy Corbuzier, Selasa sore, 1 September 2020.
Ia menuturkan, tak menyangka para pesohor ikut membicarakannya, seperti komika Ernest Prakasa dan Young Lex. Ketika ditanyakan oleh Deddy bahwa ia kini terkenal, Lutfi membenarkannya. "Ngetop? hehehe," jawabnya.
Lutfi mempersoalkan kata anjay yang kerap diucapkan mantan sahabatnya, Rizky Billar saat berduet dengan kekasihnya, Lesty Kejora. Ia membuat konten dengan menghadirkan narasumber ahli bahasa dan psikolog untuk membahas kontennya ini.
Rizky Billar. Foto: IG @footballtraveler_id.
Sebelum memperkarakan kata anjay, Lutfi juga menyebut bahwa hubungan antara Rizky dan Lesty ini settingan. Karena itu, netizen melihat tindakan Lutfi ini hanya panjat sosial dengan memanfaatkan momentum ketenaran Rizky, yang dulu dikaguminya, dan kini sedang di puncak popularitas.
Tapi di depan Deddy, Lutfi menyangkal ia pansos terhadap Rizky. "Dari mana gua pansos? Gue gak pernah ngetag bareng, kalau mau pansos lebih baik sama Om Deddy, atau Om Deddy yang sekarang pansos sama gue?" katanya.
Lutfi beralasan, sebagai anak bangsa, ia berhak memperkarakan kata anjay dan melaporkannya ke polisi. "Kata anjay itu multitafsir, enggak ada di KBBI, bisa berarti negatif, bisa dilaporkan," ucapnya.
Pria yang mengaku masih berpacaran dengan Salshadilla Juwita ini mengaku dirinya saat ini adalah influencer. "Kalau ditanya siapa gua, kok sampai sebanyak 150 juta orang heboh melihat. Berarti orang tahu gue, gue sebagai influencer gunakan yang baik dengan membuka wawasan orang untuk menggunakan bahasa yang baik," katanya.
Sayangnya, jejak digitalnya masih ada jika dia sendiri pernah menuliskan kata anjay. "Itu kan sebelum gue tahu ada ilmu semantik, sekarang enggak mau menggunakannya lagi," katanya ngeles.