TEMPO.CO, Jakarta - Anji dan Dokter Tirta akhirnya bertemu untuk berdiskusi membahas mengenai pernyataannya beberapa waktu lalu mengenai Covid-19 yang sempat menjadi perdebatan. Anji menyatakan kalau hasil pertemuannya itu segera ia unggah di media sosialnya.
Salah seorang netizen mengingatkan pria bernama lengkap Erdian Aji Prihartanto untuk tidak mengambil keuntungan dengan memasang iklan jika diunggah di kanal YouTube miliknya. "Matiin adsense Nji kalau youtube, ambil kesempatan mulu," tulis akun @reza_kaha.
Menanggapi peringatan tersebut, Anji menegaskan kalau ia tidak akan mengambil keuntungan dari pertemuan yang berlangsung pada Selasa sore, 4 Agustus 2020 di Gunung Puntang, Banjaram Bandung itu. "Saya sudah berpesan pada tim, matikan AdSense untuk konten sensitif," tulis Anji.
Gambar tangkapan layar video wawancara musisi Anji dengan Hadi Pranoto yang diunggah di YouTube pada 31 Juli 2020.
Suami dari Wina Natalia itu mengaku kalau di videonya bersama Hadi Pranoto, seorang yang disebut dan ditulisnya sebagai pakar mikrobiologi, profesor, dan dokter, timnya lupa untuk mematikan adsense. "Mereka terlupa di video yang di-take down YT kemarin. Penjelasan soal AdSense pernah saya post di video di channel DuniaManji. Banyak kok video yang tidak saya AdSense-kan," tulis Anji.
Dalam pertemuan itu, dokter Tirta menyampaikan nasihat yang diberikan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Doni Monardo terkait permasalahan yang ramai menjadi perbincangan. Selain itu dokter Tirta juga mengajak dua rekan seprofesinya, Widi Hadian dan Fajri Adda'i untuk membahas mengenai jurnal ilmiah khususnya terkait tahapan sebuah temuan bisa menjadi obat.
Permasalahan ini bermula dari Anji yang mengundang Hadi Pranoto yang mengaku telah menemukan serum antibodi Covid-19, obat untuk menangani Covid-19. Hadi mengklaim obat itu sudah menyembuhkan 250 ribu penderita Covid, padahal jumlah pasien Covid-19 tak sampai 200 ribu. Kini video berjudul Bisa Kembali Normal? Obat Covid-19 Sudah Ditemukan!! yang tayang di kanal YouTubenya, Jumat, 31 Juli 2020 sudah tidak bisa lagi diakses.
Setelah viral dan diprotes oleh berbagai pihak, Hadi Pranoto mengakui kalau ia bukan dokter, profesor, dan pakar mikrobiologi. Akibat video tersebut, Anji dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh Ketua Umum Cyber Indonesia, Muannas Alaidid karena dianggap telah menyebarkan berita bohong.
MARVELA