Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tina Toon Kritik Nadiem Makarim Soal Belajar Jarak Jauh Permanen

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Tina Toon saat ditemui di acara peluncuran buku Jakartaholic karangan Dita Soedarjo di Jakarta, Senin 24 Februari 2020 (TEMPO/Eka Wahyu Pramita)
Tina Toon saat ditemui di acara peluncuran buku Jakartaholic karangan Dita Soedarjo di Jakarta, Senin 24 Februari 2020 (TEMPO/Eka Wahyu Pramita)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tina Toon mengkritik wacana penerapan belajar jarak jauh secara permanen yang disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makariem. Anggota DPR DKI Jakarta itu mempertanyakan ketersediaan teknologi bagi para siswa untuk menunjang kegiatan tersebut.

"Smartphone dan kuota internetnya semua dibayarin mas menteri? Kan enggak semua masyarakat orang kaya? Enggak semua masyarakat melek teknologi kayak di kota besar, yang di pelosok-pelosok bagaimana?" tuli Tina di Instagram Storynya pada Sabtu, 4 Juli 2020.

Kritik Tina itu didukung oleh sejumlah pihak, khususnya para orang tua murid. Mereka merasa kesulitan jika proses belajar dilakukan dengan jarak jauh. "Kebijakan pasti ada pro dan kontra, tapi dalam memutuskan kebijakan harus dipikirkan plus minusnya untuk masyarakat luas se-Indonesia, bukan sebagian saja," tulisnya.

Menurut Tina Toon, belajar jarak jauh yang saat ini diterapkan sekolah karena pandemi harus dipertimbangkan dan dievaluasi lebih dalam lagi. Terlebih jika akan diterapkan dalam jangka panjang atau permanen. Menurut Tina Toon, masyarakat belum siap, salah satunya karena faktor ekonomi dan teknologi yang belum merata.

Baca juga: 7 Tips untuk Orang Tua Jika Belajar Jarak Jauh Permanen

Siswa sekolah dasar mengerjakan tugas sekolah saat hari pertama belajar jarak jauh di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin, 16 Maret 2020. Kegiatan belajar dari rumah bertujuan untuk menekan penularan virus corona. Tempo/Imam Sukamto

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tina Toon juga mendapat pengaduan dari para guru yang mengajar di desa-desa. Mereka kesulitan dengan pembelajaran jarak jauh karena tidak semua siswa punya gadget. "Pasti hancur rasanya enggak bisa memenuhi kebutuhan murid soal gadget dan kuota saat sekolah online selama pandemi Covid-19," tulisnya.

Tina Toon menyarankan pemerintah fokus pada Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB yang memicu keresahan di masyarakat, terutama orang tua dan para siswa. Pada Jumat 3 Juli 2020, puluhan orang tua murid yang berunjuk rasa menolak PPDB DKI Jakarta 2020 di Taman Aspirasi seberang Istana Merdeka Jakarta.

Mereka protes karena anak-anaknya tidak diterima masuk sekolah negeri karena sistem penerimaan yang dinilai mempersulit siswa mendapatkan akses. "PPDB dulu harus ada solusi terbaik, banyak anak yang stress," tulis Tina Toon. Ada juga orang tua murid yang bekerja sebagai sopir angkutan umum mengadu kepada perempuan 26 tahun ini.

Orang tua murid itu mengeluhkan aturan zonasi yang membuat dia kesulitan mendaftarkan anaknya ke sekolah. "Yang berprestasi tidak mendapatkan perlakuan yang adil. Yang penghasilannya kurang tidak mendapatkan sekolah negeri. Umur diprioritaskan. Mulai hari ini ada seleksi dari bina RW, dicoba ya untuk para murid dan orang tua! Semangat! Kita kawal bersama," tulis Tina Toon.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kurikulum Merdeka Resmi Menjadi Kurikulum Nasional, 20 Persen Satuan Pendidikan Belum Menerapkannya

1 hari lalu

Suasana ruang kelas di Jakarta pada Selasa, 21 Maret 2023. ANTARA/HO-Kemendikbudristek
Kurikulum Merdeka Resmi Menjadi Kurikulum Nasional, 20 Persen Satuan Pendidikan Belum Menerapkannya

Kemendikbudristek menetapkan Kurikulum Merdeka menjadi kurikulum nasional. Ada masa jeda untuk implementasi di sejumlah daerah.


Kurikulum Merdeka Sah Jadi Kurikulum Nasional, Diterapkan dari PAUD hingga SMA Seluruh Indonesia

1 hari lalu

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim saat menghadiri agenda perilisan Peraturan Mendikbudristek tentang Kurikulum pada Jenjang PAUD, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah, di Gedung Kemdikbud, Jakarta Selatan, pada Rabu, 27 Maret 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Kurikulum Merdeka Sah Jadi Kurikulum Nasional, Diterapkan dari PAUD hingga SMA Seluruh Indonesia

Kemendikbudristek meresmikan Kurikulum Merdeka sebagai kurikulum nasional Indonesia.


Profil Abdul Haris, Wakil Rektor UI yang Dilantik Nadiem Makarim Jadi Dirjen Diktiristek

12 hari lalu

Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim ketika memberikan ucapan selamat kepada  Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris (ANTARA/HO: Humas UI)
Profil Abdul Haris, Wakil Rektor UI yang Dilantik Nadiem Makarim Jadi Dirjen Diktiristek

Nadiem Makarim melantik Wakil Rektor UI Abdul Haris menjadi Dirjen Diktiristek. Berikut profil Abdul Haris.


Nadiem Makarim Lantik Wakil Rektor UI Abdul Haris Jadi Dirjen Diktiristek

12 hari lalu

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim dalam upacara peringatan Hari Guru Nasional, Sabtu, 23 November 2023. Dok. Kemendikbud
Nadiem Makarim Lantik Wakil Rektor UI Abdul Haris Jadi Dirjen Diktiristek

Nadiem Makarim mengatakan pelantikan ini berkaitan erat dengan upaya Kemendikbudristek mentransformasi sistem pendidikan Indonesia.


Nadiem Makarim Yakin Pemerintah Selanjutnya Lanjutkan Merdeka Belajar

22 hari lalu

Mendikbudristek Nadiem Makarim bersama Rektor IPB Arif Satria saat jumpa pers tentang penyampaian beasiswa KIP Kuliah Merdeka 2021 dan targetnya pada 2022 di depan Gedung Auditorium Fakultas Ekonomi IPB University, Jumat 10 Desember 2021. (ANTARA/Linna Susanti)
Nadiem Makarim Yakin Pemerintah Selanjutnya Lanjutkan Merdeka Belajar

Menurut Mendikbud Nadiem Makarim, bila program Merdeka Belajar dihapus, maka akan diprotes oleh para guru.


Nadiem Makarim: Perundungan Tanggung Jawab Sekolah, Kementerian Bantu Lewat Asesmen

22 hari lalu

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 24 Mei 2023. Nadiem Makarim menyiapkan tiga solusi untuk mempercepat perekrutan 1 juta guru PPPK. TEMPO/M Taufan Rengganis
Nadiem Makarim: Perundungan Tanggung Jawab Sekolah, Kementerian Bantu Lewat Asesmen

Beberapa waktu belakangan, kasus perundungan sempat menjadi perhatian publik usai mencuatnya perundungan di sekolah Binus School Serpong.


Kemendikbud: Platform Rapor Pendidikan Sudah Jangkau PAUD

23 hari lalu

Guru membagikan raport siswa PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) di sebuah RM Padang di kawasan Andir, Kabupaten Bandung, 17 Desember 2015. Banjir ini diakibatkan Sungai Citarum dan Cisangkuy yang meluap. TEMPO/Prima Mulia
Kemendikbud: Platform Rapor Pendidikan Sudah Jangkau PAUD

Nadiem mengatakan rapor pendidikan merupakan salah satu dari bagian paket Merdeka Belajar untuk melakukan transformasi pendidikan.


BIG Bantu Pemetaan Sistem Zonasi Peserta Didik Baru

26 hari lalu

Puluhan siswa dan keluarga beserta relawan melakukan unjuk rasa didepan kantor Kemendikbud, Jakarta, Jumat, 11 Agustus 2023. Pada aksinya mereka menuntut pemerintah untuk mencari solusi terhadap 14 siswa SMA - SMK kurang mampu di Depok yang terancam putus sekolah karena tidak lolos saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dengan alasan kuota sudah penuh. TEMPO/ Febri Angga Palguna
BIG Bantu Pemetaan Sistem Zonasi Peserta Didik Baru

Pelacakan titik koordinat berbasis persil dapat mengukur jarak dengan sekolah terdekat. Mengurangi risiko manipulasi sistem zonasi.


Viral Saat Turun Langsung Pantau Sedot Banjir di Jakarta, Tina Toon Senggol Heru Budi

27 hari lalu

Tina Toon saat memantau operasi penyedotan air saat banjir di Jakarta. Foto; Instagram.
Viral Saat Turun Langsung Pantau Sedot Banjir di Jakarta, Tina Toon Senggol Heru Budi

Tina Toon kemudian menyentil Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, yang seharusnya beraksi mengatasi banjir.


32 Ribu Mahasiswa Disebar di 7.000 Sekolah untuk Program Kampus Mengajar Angkatan 7

32 hari lalu

Ilustrasi program kampus mengajar. Kemendikbud
32 Ribu Mahasiswa Disebar di 7.000 Sekolah untuk Program Kampus Mengajar Angkatan 7

Pelepasan 32.000 mahasiswa untuk program Kampus Mengajar ini diselenggarakan luring di 34 provinsi secara serempak.