TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 1.500 seniman, termasuk di antaranya Ed Sheeran, Paul McCartney, Rolling Stones, Dua Lipa, Sam Smith, hingga Coldplay, menyampaikan surat terbuka terkait pandemi Covid-19.
Mereka mengeluhkan sepinya industri hiburan panggung atau konser karena wabah corona. Para seniman ini mendesak pemerintah Inggris lekas bertindak menyelamatkan pekerja seni yang kini benar-benar terpuruk.
Eric Clapton, Sam Smith, Ed Sheeran, Rod Stewart, Liam Gallagher, hingga Iron Maiden meneken surat terbuka yang menekankan pada kondisi redupnya industri hiburan. Ini mengancam kehidupan para pekerjanya.
"Musik live merupakan hasil sosial, budaya, dan ekonomi terbesar di Inggris dalam dekade terakhir," demikian tertulis dalam surat yang ditujukan kepada Menteri Kebudayaan dan Olahraga Inggris, Oliver Dowden, pada Kamis 2 Juli 2020. Surat terbuka itu juga mengutip hasil riset yang memaparkan data bahwa pertunjukan musik mampu menciptakan 210 ribu lapangan pekerjaan pada tahun lalu.
"Penerapan jarak antar-individu yang tanpa akhir ditambah belum adanya dukungan keuangan dari pemerintah, semua ini membuat masa depan pekerja di industri hiburan suram," tulis pernyataan dalam surat terbuka tadi. "Dukungan pemerintah sangat penting untuk mencegah kebangkrutan massal dan menjadi akhir dari industri terkemuka ini."
Para seniman mendesak pemerintah menyiapkan alur waktu kerja penyelamatan industri hiburan di masa pandemi Covid-19. Kendati saat ini kebijakan karantina sudah mulai dilonggarkan, para pekerja seni belum mendapatkan kesempatan untuk unjuk karya karena menonton di bioskop dan pertunjukan musik masih dilarang.