TEMPO Interaktif, Jakarta: Lampu warna-warni menyorot. Di atas panggung di Jakarta Convention Center, Minggu malam lalu, Al Jarreau tampak ekspresif dan George Benson menebar senyum. Penonton bersorak. Tak lama, George Benson meninggalkan panggung. Tinggal Al Jarreau di sana. Breezin pun mengalun sebagai pembuka konser.
Tanpa basa-basi ia mulai memainkan eksplorasi musiknya dengan teknik scat music. Musisi berusia 68 tahun ini piawai membunyikan nada-nada dari mulutnya dan merangkainya menjadi sebuah melodi yang kadang jenaka.
Malam itu, Al Jarreau membawakan tak kurang dari 11 lagu, seperti We're in This Love Together, Take Five, Morning, Midnight Sun, dan Mas Que Nada. Kadang ia mengajak penonton untuk mengikuti teknik scat-nya. "Say, ho.." pintanya. Semakin lama, teknik itu pun semakin sulit diikuti. Jarreau hanya tersenyum.
Pertunjukan solo Al Jarreau ditutup dengan lagu Givin It Up. Kemudian muncullah Benson, yang langsung mengajak Jarreau berduet dalam beberapa lagu, seperti Summer Breeze. Setelahnya, giliran Benson, yang lekat dengan gitarnya, ambil bagian.
Benson, yang berkemeja putih, seperti ingin mengajak penonton bernostalgia. Beberapa hit "jadul" dikeluarkan. Mendadak sontak, alunan lagu seperti Nothing Gonna Change My Love For You, In Your Eyes, dan The Grates Love of All mengajak penonton ikut berdendang. Tak berbeda dengan Jarreau, Benson juga membawakan setidaknya 11 lagu, di antaranya Off Broadway, Beyond the Sea, Turn You Around, dan Affirmation.
Meski ini konser kolaborasi, nyatanya konsep yang diusung lebih menonjolkan permainan masing-masing. Bisa dihitung, hanya sedikit Jarreau dan Benson berkolaborasi, di antaranya dalam lagu Givin It Up, Love Ballad, Give Me the Night, dan Summer Breeze.
Selain itu, konser yang memang ditujukan untuk kembali memperkenalkan album kolaborasi Givin It Up, yang sudah dua tahun beredar, ini tak menonjolkan warna album itu sendiri. Beberapa lagu dalam album itu, seperti Bring It on Home to Me, God Bless the Child, Ordinary People, dan Let It Rain, yang rencananya akan dibawakan, tidak muncul di panggung.
Padahal konser ini bagian dari promo tur album tersebut di Asia. Tujuh negara telah disambangi, dan Indonesia menjadi kunjungan terakhir mereka.
Al Jerreau mulai berkarya pada 1975. Tampil pertama dengan trio dari San Fransisco, ia lantas mendapat kontrak rekaman dari Warner Brothers dengan debut pertamanyaWe Got By (1975). Sudah lima piala Grammy Award dikantonginya. Terakhir, Al Jerreau meraih penghargaan tersebut untuk kategori Penampilan R&B Terbaik. Memang, Jerreau tak hanya dikenal di kalangan pemusik jazz, tapi juga R&B dan Pop.
Lain dengan Benson. Meski suka jazz, ia sebenarnya lebih condong ke musik folk. Sudah 32 album telah dirilisnya sejak 1970-an. Ia juga telah banyak pula meraih piala Grammy Award, dimulai pada 1976 sebagai juara kategori Rekaman Tahun Ini. Terakhir pada 1983, Benson meraih Grammy kedelapan untuk kategori Penampilan Pop Instrumental Terbaik.
Aguslia Hidayah