TEMPO.CO, Jakarta - Melanie Subono mengaku pusing setelah menonton berita artis di televisi. "Migren pagi ini dipersembahkan oleh isi tv," tulis Melanie di Instagramnya pada Jumat, 19 Juni 2020.
Dalam foto tersebut sangat menggambarkan bagaimana kepusingannya menonton berita di televisi lokal. Kedua tangannya menopang kepalanya sambil menunjukkan ekspresi kebingungan. "12 menit pertama bahas kenapa seorang artis rambutnya suka pendek," tulisnya. "dan 9 menit berikutnya kenapa artis lain suka merk pakaian tertentu dan berapa harganya."
Namun ternyata bukan Melanie saja yang merasakan hal tersebut. Netizen merasa kalau tayangan televisi Indonesia kurang digemari oleh mereka karena tidak sesuai dengan minatnya. Mereka justru lebih memilih tayang luar negeri sebagai media hiburan mereka.
Melanie Subono dan eyangnya BJ Habibie. Instagram/@melaniesubono
"Acara tvnya ga mendidik banget, non education, kebanyakan pamer dan settingan," tulis akun @vsm225. "Alasan aku ga pernah nonton tv lagi... kecuali kadang-kadang buat nonton spongebob, hehe," tulis akun @yuliendanie. "Nonton tipi luar aja kak keren-keren daripada liat tipi sini berita dan gosip banyak ga berpaedah," tulis akun @malikiossa. "Pokoknya tv sekarang gak ada yang mendidiknya sedikitpun, banyakan gosip murahan kagak jelas," tulis akun @myrasasak.
Dalam foto itu terlihat jelas tato di tangan bagian lengan kanan dengan gambar bendera merah putih beserta tulisan Panjang Umur Perlawanan 1998-2019. Melanie mengatakan karya seni yang digoreskan di tubuhnya, itu merupakan bentuk dukungan dia terhadap reformasi. "Mahasiswa murni yang turun ke jalan, ini bentuk penghormatan gue untuk kalian," tulis cucu keponakan Presiden RI ketiga BJ Habibie itu di akun Instagram, Kamis, 26 September 2019.
Dia menyampaikan terima kasih kepada para mahasiswa atas perlawanan yang dilakukan di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat. Melanie juga menyebut aksi mahasiswa tersebut merupakan regenerasi dari unjuk rasa mahasiswa yang dilakukan pada 1998. Melanie Subono merupakan salah satu seniman yang vokal atas isu lingkungan, sosial, dan politik. Dia tak segan menyuarakan segala sesuatu yang menurutnya tidak adil.
MARVELA