TEMPO.CO, Jakarta - Komisaris Utama PT Garuda Indonesia, Triawan Munaf mengungkapkan fakta yang tak terduga. Mantan Kepala Badan Ekonomi Kreatif ini rupanya pernah terlibat dalam sinetron nan panjang Si Doel Anak Sekolahan garapan Rano Karno yang pernah menjadi favorit pada era 1990-an.
Di sinetron ini, Triawan tampil menjadi dokter yang mengabarkan kepada Doel (diperankan oleh Rano Karno) bahwa babenya, Sabeni (dimainkan oleh Benyamin Sueb) meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas. Ia terpaksa mengungkapkannya setelah banyak yang bertanya tentang tokoh dokter itu kepadanya.
"Setiap tahun sejak 2006 ada saja yang menanyakan kepada saya tentang kesan mereka atas kemiripan saya dengan pemeran Dokter di salah satu episode Si Doel Anak Sekolahan. Rupanya hampir setiap tahun episode ini diputar-ulang di RCTI. Termasuk beberapa hari terakhir ini banyak yang menanyakan hal yg sama. Karena mungkin banyak yang belum lahir di tahun 1995 itu," tulisnya melengkapi foto saat dirinya berperan sebagai Dokter Triawan itu di akun Instagramnya, Selasa, 16 Juni 2020.
Triawan Munaf saat muda dan ikut mengambil peran di simetron Si Doel. Foto IG Triawan Munaf
Menurut ayah penyanyi Sherina Munaf ini, keterlibatannya di sinetron itu bermula saat pemeran Pak Sabeni, yakni Benyamin Sueb wafat pada 5 September 1995. "Kawan saya Mas @si.rano Rano Karno mengajak saya ikut berperan sebagai dokter yang mengabarkan berita duka ini kepada Si Doel," katanya menjelaskan.
Baca juga: Triawan Munaf Ikut Tegur Ria Ricis yang Tak Peka Bahaya Corona
Triawan mengakui, ia belum pernah berakting sebelumnya, hingga merasa grogi. "Tapi karena ini adalah sinetron yang paling TOP pada zaman itu saya pikir kapan lagi kesempatan menarik ini datang lagi kalau tawaran itu tidak diambil," tulisnya.
Alasan lainnya, kata dia, bermain di sinetron ini amat berharga. " pengalaman hidup bahwa pernah main di sinetron yang bukan sembarang sinetron serial Si Doel Anak Sekolahan ini rating penontonnya memecahkan rekor tertinggi." Ia menambahkan, Si Doel Anak Sekolahan tercatat sebagai sinetron Indonesia terlama yang ditayangkan di televisi, selama tujuh musim dan 162 episode , hingga berakhirnya musim ketujuh.